WWW.INISIAL.CO.CC   Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Yang MEROKOK, dilarang buka blog saya...!!! image Klik! untuk mampir ke blog saya SILAKAN KLIK!
تبرئة العلامة الهرري مما افتراه عليه المدعو عبد الرحمن دمشقية في كتابه المسمى "الحبشي شذوذه وأخطاؤه"  والكتاب المسمى "بين أهل السنة وأهل الفتنة" وغيرهما من الإصدارات من مناشير وشرط  

Kligrafi 2



kaligrafi islam


Kaligrafi, dari bahasa Yunani; καλλι "keindahan" + γραφος "menulis" adalah seni menulis dengan indah dengan penasebagai hiasan. Tulisan dalam bentuk kaligrafi biasanya tidak untuk dibaca dengan konsentrasi tinggi dalam waktu lama, karena sifatnya yang membuat mata cepat lelah. Karena itulah sangat sulit menemukan contoh kaligrafi sebagai tipografi buku-buku masa kini.

Meskipun kaligrafi dalam tulisan arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam tulisan latin.

Kaligrafi Islam

tahukah bahwa kalikrafi islam itu tidak boleh berbentuk Menyerupai Mahluk hidup









Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak (04)

Materi: Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan

Pemateri: Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Prinsip dasar dalam agama islam adalah agama ini sudah sempurna, yg tidak bisa ditambah lagi. kita harus memahami prinsip dasar agar kita tidak perlu menambah2 lagi agama yg sudah di sempurnakan Allah yang kemudian di sampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada kita.

Bahasan dalam kajian berikut adalah :
1. Perintah utk mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan larangan melakukan Bid’ah
2. Defini dari bid’ah secara bahasa dan agama
3. Beberapa kaedah penting berkaitan dg Ibadah
4. Contoh2 Bid’ah

Untuk penjelasan point2 tersebut di atas silahkan dengarkan kajian dalam bentuk MP3 berikut ini, semoga bermanfaat bagi kita semua

icon for podpress Bekal-Bekal Menuju Ramadhan: Hide Player | Play in Popup | Download

berlemah lembut di bulan romadhan

Seri Ramadhan 3… Saatnya Berlemah Lembut!
Berlemah lembut

Ramadhan di depan mata. Kini saatnya untuk memulai belajar untuk bersikap lemah lembut. Kelemahlembutan adalah akhlak mulia. Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya dega kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya.
Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Melatih diri untuk dapat memiliki akhlak mulia ini dapat dimulai dengan menahan diri ketika marah dan mempertimbangkan baik buruknya suatu perkara sebelum bertindak. Karena setiap manusia tidk pernah terpisahkan dari problema hidup, jika ia tidak membekali dirinya dengan akhlak ini, niscaya ia gagal untuk menyelesaikan problemanya.

Demikian agungnya akhlak ini sehingga rasullah memuji sahabatnya Asyaj Abdul Qais dengan sabdanya :
“Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan (tidak tergesa-gesa)”. (HR. Muslim)

Akhlak mulia ini terjadang diabaikan oleh manusia ketika amarah telah menguasai diri mereka, sehingga tindakannya pun berdampak negatif bagi dirinya ataupun orang lain.
Padahal rasulullah sudah mengingatkan dari sifat marah yang tidak pada tempatnya, sebagaimana beliau bersabda kepada seorang sahabat yang meminta nasehat :
” Janganlah kamu marah.” Dan beliau mengulanginya berkali-kali dengan bersabda : “Janganlah kamu marah”. (HR. Bukhari). dari hadits ini diambil faedah bahwa marah adalah pintu kejelekan, yang penuh dengan kesalahan dan kejahatan, sehingga rasulullah mewasiatkan kepada sahabatnya itu agar tidak marah. Tidak berarti manusia dilarang marah secara mutlak. Namun marah yang dilarang adalah marah yang disebabkan oleh hawa nafsu yang memancing pelakunya bersikap melampaui batas dalam berbicara, mencela, mencerca, dan menyakiti saudaranya dengan kata-kata yang tidak terpuji, yang mana sikap ini menjauhkannya dati kelemahlembutan.

Didalam hadits yang shahih Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda : ” Bukanlah dikatakan seorang yang kuat itu dengan bergulat, akan tetapi orang yang kuat dalam menahan dirinya dari marah”. (Muttafaqqun’alahi).

Ulama telah menjelaskan berbagai cara menyembuhkan penyakit marah yang tercelah yang ada pada seorang hamba, yaitu :

1. Berdoa kepada Allah, yang membimbing dan menunjuki hamba-hambaNya ke jalan yang lurus dan menghilangkan sifat-sifat jelek dan hina dari diri manusia. Allah ta’alah berfirman : ” Berdoalah kalian kepadaku niscaya akan aku kabulkan.” (Ghafir: 60)

2. Terus-menerus berdzikir pada Allah seperti membaca Al-Quran, bertasbih, bertahlil, dan istigfar, karena Allah telah menjelaskan bahwa hati manusia akan tenang dan tenteram dengan mengingat Allah. Allah berfirman : “Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” ( Ar-Ra’d : 28)

3. Mengingat nash-nash yang menganjurkan untuk menahan marah dan balasan bagi orang-orang yang mampu manahan amarahnya sebagaimana sabda nabi shalallahu ‘alaihi wasallam : ” Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia sanggup untuk melampiaskannya, (kelak di hari kiamat) Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluq-Nya hingga menyuruhnya memilih salah satu dari bidadari surga, dan menikahkannya dengan hamba tersebut sesuai dengan kemaunnya ” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat shahihul jami’ No. 6398).

4. Merubah posisi ketika marah, seperti jika ia marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah ia duduk, dan jikalau ia sedang duduk maka hendaklah ia berbaring, sebagaimana sabda rasulullah shalallahu alaihi wa sallam :
” Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan ia dalam posisi berdiri, maka hendaklah ia duduk. Kalau telah reda/hilang marahnya (maka cukup dengan duduk saja), dan jika belum hendaklah ia berbaring.” (Al-Misykat 5114).

5. Berlindung dari setan dan menghindar dari sebab-sebab yang akan membangkitkan kemarahannya.
Demikianlah jalan keluar untuk selamat dari marah yang tercela. Dan betapa indahnya perilaku seorang muslim jika dihiasi dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, karena tidaklah kelemahlembutan berada pada suatu perkara melainkan akan membuatnya indah. Sebaliknya bila kebengisan dan kemarahan ada pada suatu urusan niscaya akan menjelekkannya. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : ” Tidaklah kelemahlembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan membuatnya indah, dan tidaklah kelembutan itu dicabut kecuali akan menjadikannya jelek.” (HR. Muslim).

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak (05)

Materi: Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa

Pemateri: Ustadz Abdullah Roy

Tanggal : 27 Agustus 2008

Hari: Rabu

Materi yg akan disampaikan tentang Orang-Orang yang Mendapat Keringanan untuk tidak berpuasa di bulan ramadhan, untuk mengetahui siapakah orang-orang yg medapat keringanan dalam berpuasa, haruslah kita mengetahui orang-orang yg berkewajiban berpuasa di bulan ramadhan yang mempunyai Syarat-syarat sebagai berikut :
1. Islam
2. Seseorang sudah dewasa
3. Berakal
4. Kemampuan
5. Bermukim
6. Tidak ada penghalang
Untuk penjelasan lebih lengkap silahkan dengarkan MP3 berikut ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

icon for podpress Bekal-Bekal Menuju Ramadhan: Hide Player | Play in Popup | Download

Bekal Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Bekal Ibadah di Bulan Penuh Berkah

1. Syarat ibadah supaya diterima ada dua, yaitu: Ikhlas dan ittiba’ atau meneladani Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, begitu juga halnya dengan puasa
2. Dalam melaksanakan ibadah manusia dibagi menjadi empat: (1). Dia ikhlas dan ittiba’.(2). Dia ikhlas tetapi tidak ittiba’ dan ini tercela.(3). Dia Ittiba’ tetapi tidak ikhlas dan ini juga tercela. (4). dan yang paling tercela adalah dia tidak ikhlas dan tidak ittiba’.
3. Ilmu itu sebelum berkata dan berbuat
4. Perbedaan antara orang yang mengamalkan ibadah dengan ilmu dan yang mengamalkannya tanpa ilmu
5. Cara menentukan awal puasa ada tiga, yaitu: Dengan rukyatul hilal, adanya kabar dari orang yang telah melihat hilal, menggenapkan bulan syaban menjadi 30 hari jika pada tanggal 29 syaban hilal tidak terlihat. Tidak ada cara yang keempat, yaitu Hisab.
6. Jika terjadi khilaf tentang awal puasa Ramadhan, maka semuanya dikembalikan kepada ulil amri atau pemerintah, sehingga kaum muslimin tetap mengawali dan mengakhiri bersama-sama.
7. Jika memang telah tgl 1 Ramadhan, namun kita pada tanggal tersebut belum mendengar adanya kabar bahwa hari ini adalah tgl 1 Ramadhan dikarenakan kita berada di tempat terpencil misalnya, maka kita cukup berpuasa di waktu sisa sampai maghrib walaupun sebelumnya kita sudah makan di pagi harinya dan tanpa mengqadha puasa hari tersebut dibulan lainnya. Namun jika kita mendengarnya pada waktu malam, dan paginya belum berpuasa maka hal ini wajib di qadha.
8. Pentingnya menetapkan niat puasa pada malam harinya atau sebelum fajar.
9. Barangsiapa yang meniatkannya setelah fajar maka tidak ada puasa baginya.
10. Cara niat di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan, semisal: Nawaitu samaghodin …..dst
11. Niat dilakukan setiap hari di bulan Ramadhan, bukan hanya di awal Ramadhan. Karena hati terkadang mudah berubah dari awal yang niatnya ikhlas hanya mengharap kepada Allah menjadi mengaharap pujian manusia. Oleh karena itu perlu adanya memperbaharui niat di setiap malam sebelum keesokannya puasa.
12. Tawadhdhu’-nya para ulama salaf ketika ditanya mereka belajar hadist untuk apa….maka jawabnya “kami belajar hadist untuk manusia”, bukan menunjukkan bahwa mereka tidak ikhlas tetapi dikarenakan beratnya mereka mengatakan bahwa mereka belajar hadist dengan ikhlas mengaharap ridlo Allah.
13. Pentingnya menjaga adab-adab berpuasa
14. Meninggalkan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa kita.
15. Orang berpuasa ada tiga kelompok, yaitu: puasanya orang-orang awam (keumuman orang), puasa orang yang khusus, dan puasa orang yang khusus lebih khusus
16. Puasanya keumuman orang adanya hanya menahan dari makan, minum dan jima’, padahal seorang yang berpuasa seharusnya menjaga mata dari melihat sesuatu yang haram, pendengaran dari perkataan atau nyanyian yang haram, lidah dari ucapan yang kotor, dusta, ghibah, namimah (adu domba), kaki dari berjalan ke tempat yang haram, tangan dari meraba atau menyentuh yang haram, hati dari khayalan-khayalan yang haram. Maka puasa yang tidak menjaga adab-adab diatas maka Allah hanya akan menjadikannya dahaga dan lapar tanpa adanya pahala baginya. Na’udzubillahi min dzalik.
17. Puasa orang yang khusus, puasanya orang yang menahan dari dahaga, lapar, jima’ dan seluruh anggota tubuhnya. Maka puasa ini lebih tinggi derajatnya mendapat pahala dari Allah subahanahu wa ta’ala.
18. Puasa orang yang khusus lebih khusus, puasanya orang yang menghilangkan setiap keinginan yang tidak diinginkan dan diridloi Allah, menjaga hatinya dari hasad, riya’, dengki, sum’ah. Maka ini adalah hakikatnya dari puasa, tidak hanya tarbiyah jasad saja tetapi juga tarbiyah hatinya.
19. Hendaknya memperbanyak kebaikan dan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, semisal: memperbanyak membaca al-Qur’an, shalat malam, dan shodaqoh terlebih di sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.
20. Ada 5 sunnah dalam puasa yang mudah sesuai dengan fitrah atau keinginan kita tetapi masih banyak yang meninggalkan.
21. Dua yang pertama adalah: sahur dan mengakhirkan sahur (ini sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia, agar saat berpuasa keesokan harinya kuat. Dan Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa di dalam sahur ada barokah, sedangkan barokah yaitu tetapnya kebaikan dan bertambahnya kebaikan).
22. Waktu sahur adalah sampai waktu adzan shubuh, bukan 5 menit atau 10 menit sebelum adzan shubuh seperti yang dinamakan imsyak. Justru kita sahur di waktu imsyak adalah lebih utama karena hal tersebut termasuk sahur diakhir waktu.
23. Sunnah yang ketiga dan keempat adalah berbuka dan mempercepat berbuka jika telah memasuki waktunya.
24. Sunnah yang kelima adalah berbuka dengan ruhtob (kurma yang belum matang, biasanya ada tangkainya), kurma, atau air. Dan sunnahnya makan kurma sebanyak bilangan ganjil.
25. Sunnah yang keenam adalah berdo’a. Dan do’a yang hadistnya shahih adalah

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ.

“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.”
26. Sedangkan do’a yang lafadznya….”Allahumma laka sumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthortu ……dst” hadistnya tidak shahih.

27. Dibolehkan mencumbui atau mencium istri ketika berpuasa dengan catatan si suami yakin mampu menahan syahwatnya.

28. Orang yang berpuasa dibolehkan bersiwak, atau bersikat gigi, berkumur-kumur, atau menghirup air ke hidung walaupun jangan dalam-dalam.

29. Orang yang berpuasa juga boleh mencicipi masakan selama tidak ditelan. Hal ini dilakukan selama ada hajat.

30. Orang yang berpuasa juga dibolehkan mandi dengan membasahi kepala kita.

31. Suntikan bukan merupakan suatu hal yang membatalkan puasa, namun bukan suntikan yang merupakan ganti sebagai makanan seperti infus.

32. Yang dapat membatalkan puasa dan ini adalah ijma’ (kesepakatan) ulama adalah makan, minum, jima’, haid, dan nifas.

33. Barangsiapa yang lupa makan dan atau minum ketika berpuasa, maka saat dia ingat hendaknya dia melanjutkan puasanya tanpa menqadha-nya puasa di bulan lain. Dan makanan yang telah dia makan karena lupa itu adalah rezeki dari Allah.

34. Barangsiapa yang lupa jima’ maka menurut jumhur hukumnya sama dengan lupa makan dan minum walaupun hal yang semacam ini terjadinya sangat jarang, tetapi mungkin saja terjadi.

35. Barangsiapa yang jima’ dengan sengaja maka wajib bayar kafaroh, yaitu memerdekakan hamba sahaya, kalau tidak mampu berpuasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu memberi makan 60 orang miskin.

36. Keluar air mani karena tidak sengaja yaitu mimpi di siang hari pada bulan ramadhan maka hal ini tidak membatalkan puasa.

37. Jika keluar mani karena mencium atau mencumbui istri atau karena melakukan dosa besar yang dalam bahasa kita adalah onani maka hukumnya adalah membatalkan puasa dan ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.

38. Berbekam tidak membatalkan puasa

39. Muntah (menurut pendapat yang benar dengan berbagai khilafnya) tidak membatalkan puasa. Wallahu’alam

40. Apabila dia berniat untuk memutuskan berbuka, maka hal ini dapat membatalkan puasa.

41. Orang yang safar atau dalam perjalanan maka hukumnya diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

42. Bagi orang yang dalam perjalanan dan perjalanan tersebut sekiranya memberatkan dirinya bahkan dapat membinasakan atau menjadikan dia sakit maka wajib baginya untuk berbuka atau tidak berpuasa.

43. Bagi orang yang dalam perjalanan dan perjalanan tersebut sekiranya memberatkan dirinya tetapi tidak sampai memudhorotkan atau menjadi sakit maka lebih utama baginya untuk berbuka atau tidak berpuasa.

44. Bagi orang yang dalam perjalanan dan perjalanan tersebut tidak memberatkan dirinya semisal perjalanan dengan pesawat maka lebih utama untuk berpuasa.

45. Safar atau perjalanan dimana kita boleh mengqashar sholat maka disitu juga kita batas diperbolehkan untuk berbuka atau tidak puasa.

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak (02)

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak (02)

Materi: Hal-hal yang membatalkan puasa dan seputar shalat tarawih

Pemateri: Ustadz Firanda

Tanggal : 26 Agustus 2008

Hari: Selasa

Puasa adalah di wajibkan oleh Allah agar kita bertaqwa, agar kita melatih dalam menjaga hal-hal yg dilarang dalam berpuasa. Untuk itulah kita harus mempelajari tentang hal-hal yang membatalkan puasa agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan itu yg berakibat batalnya puasa kita. Dalam kajian ini dijelaskan pendapat dari beberapa ulama agar kita bisa merajihkan dari berbagai pendapat tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua. Silahkan dengarkan kajian selengkapnya dalam format mp3 berikut ini.

kami mohon doa dari pada pendengar semua agar Allah memudahkan dalam pelaksanaan Daurah ini

Teruslah Berusaha Menambah Keimanan

Teruslah Berusaha Menambah Keimanan
Terdaftar ke dalam kategori: (Nasehat, Aqidah) pada 27-08-2008
Tak dapat dipungkiri, keimanan memiliki posisi yang teramat tinggi dan kedudukan yang mulia. Ia pun merupakan kewajiban tertinggi yang eksistensinya mutlak diperlukan oleh seorang hamba dalam rangka menggapai kebahagiaan hakiki. Mengapa demikian? Karena kebaikan di dunia dan akhirat selalu selaras dengan keberadaan dan sehatnya iman.

Tak heran para pendahulu kita dari kalangan salafus salih sangat memperhatikan kualitas keimanan mereka. Umar bin Khattab berujar, “kemarilah kalian, (mari) kita tambah keimanan kita!”. Sedang Abdullah bin Mas’ud mengatakan. “duduklah bersama kita untuk menambah keimanan.”. Dan dalam keseharian beliau berdo’a. Ya Alloh tambahkanlah untukku keimanan, kayakinan, dan pemahaman.

Kita talah dan mesti tahu bahwa keimanan seseorang kadangkala bertambah dan pada saat yang lain mengalami penurunan. Untuk itulah, kita mesti berupaya menjaganya agar senantiasa tak terjadi penurunan kulitas iman. Karenanya, perlu diambil tindakan-tindakan berikut agar iaman kita terjaga dan terus bertambah.

Tuntut ilmu bermanfaat

Ilmu sangat mendominasi kualitas iman seseorang, bahkan ia menjadi sebab yang sangat signifikan dalam mempengaruhi pasang surutnya keimanan.Pengertian ilmu yang bermanfaat disini adalah menguasai nash-nash (teks) daslam Al quran dan AsSunnah serta memahami makna-makna yang terkandung didalamnya. Hanya mereka yang memiliki ilmulah yang bakal takut kepada Alloh, menjalankan perintah dan menjauhi larangandan memelihara batasan-batasan yang telah ditetapkan agama ini.

Baca dan tela’ah Al qur’an

Alloh menurunkan Al quran sebagai penunjuk, penerang dan rahmat bagi hamba-hambaNya. Maka mereka yang mau mempelajari dan menelaah Al quran bakal menemukan ilmu dan pengetahuan yang dapat memperkuat sendi-sendi keimanan dan menjaganya, yang tak dapat ditemui diselain kitabulloh.

Mengetahui nama-nama dan sifat Alloh

Pengetahuan hamba bahwa Alloh memiliki kesempurnaan yang tak berpenghujung mengharuskan dia untuk selalu mencintai-Nya secara khusus dengan peribadahannya. Dengan demikian, semua peribadahan hamba akan selalu bermuara pada konsekuensi nama-nama dan sifat Alloh.

Mempelajari biografi (sejarah) Nabi

Ketika kita mau membaca dan mempelajari biografi Rasululloh, tentulah disitu akan kita dapati faedah dan manfaat yang begitu besar yang akan menambah kuatnya iman.

Pelajari biografi Salafusshalih

Kita juga mesti menilik dan mempelajari sejarah para penerus perjuangan sahabat dari kalangan tabi’in, tabiut tabi’in dan aimmatul huda (para imam yang mendapat petunjuk) dalam menegakkan agama ini. Dengan begitu akan tumbuh dalam diri keinginan kuat untuk senantiasa berbuat baik dan taqwa.

Perhatikan yang ada

Memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Alloh yang ada (ayat-ayat kauniyah) menjadi poin penting yang menunjang kuat lemahnya iman seseorang. Lihat Quran surat Al Furqan :61-62.

Giat dalam kebaikan

Amal shalih dan bebagai ketaatan ikut menjadi kunci dalam mengembangkan dan menyuburkan iman.Makanya setiap amalan yang dilakukan hamba yang selaras dengan syariatNya dengan diiringi niat ikhlas dan mengikuti Rasululloh menjadikan keimanan bertambah.

Sumber : Majalah Elfata ediasi 02 Volume 06/2005.

Wrought iron

Wrought iron is commercially pure iron. In contrast to steel, it has a very low carbon content. It is a fibrous material due to the slag inclusions (a normal constituent). This is also what gives it a "grain" resembling wood, which is visible when it is etched or bent to the point of failure. Wrought iron is tough, malleable, ductile and easily welded.Wrought iron has been used for many centuries, and is the "iron" that is referred to throughout western history. The other form of iron, cast iron, was not introduced into Western Europe until the 15th century; even then, due to its brittleness, it could only be used for a limited number of purposes. Throughout much of the Middle Ages iron was produced by the direct reduction of ore in manually operated bloomeries, although waterpower had begun to be employed by 1104
Curtain Rods.Com is the web site for Curtain Rods and drapery hardware. Connecticut Curtain Company sells quality drapery hardware and curtain rod hardware for all your window solutions. Our web site is our only catalog. Here you can view a variety of curtain rods, swag holders, decorative poles, finials, sconces, and a myriad of other curtain rods solutions for all of your drapery hang ups
Bring your landscape lighting design to life when the sun goes down. Compliment the natural beauty of your garden decor with this unique low voltage garden pathway

Halloween Costume

Adult Costumes
With the Internet's largest collection of adult costumes, BuyCostumes.com is sure to have the perfect outfit for you. From Halloween costumes to Christmas costumes, and Mardi Gras festivities to masquerade balls, you'll benefit from the most creative collection of costumes to be found online.
Halloween Costumes for kids & adults
Adult halloween costumes - adult costumes - disney costumes - kids costumes for adults & kids
It is Halloween time again, time for hunting for creepiest halloween costumes to snatch the attention. We have for you a whopping assortment of adult halloween costumes for adults, disney costumes for kids, sexy Halloween costumes for all halloween fans to look great!. You will stumble on the hottest array of halloween costumes for all ages and taste, you get what you want. Glimpse through the adult halloween costumes, kids costumes, disney costumes and more. If you are into historical you may find egyptian costumes, renaissance costumes, fairy costumes, pirate costumes and more.
Adult Halloween Costume is your online guide for Halloween costume ideas from alluring apparitions to zany zombies. One of the things that makes Halloween so great is that you can dress up as any fantasy you can think of and have your persona excepted. Over the years, Halloween has become tremendously popular with adults and the Halloween festivities often center around their costumes.
Costume parties and costume contests seem to be held every year at office parties, night clubs, city functions, home parties, you name it! Halloween is a perfect time for couples to dress up together as anything they want to be from a mad doctor and crazed nurse to a Playboy and his bunny, the possibilities are endless!

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak

Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak (01)

Materi: Menyambut Bulan Seribu Bulan

Pemateri: Ustadz Abdullah Roy

Tanggal : 25 Agustus 2008

Hari: Senin

Alhamdulillah dengan kemudahan yg Allah berikan kepada kita, Insya Allah kita akan bertemu bulan ramadhan yg akan datang, untuk itulah kita harus memahami bagaimana cara menyambut bulan Ramadhan ini.

Point-point yg akan di bahas dalam kajian ini :
1. Kegembiraan menyambut bulan ramadhan
2. Keutamaan bulan ramadhan
3. Kesungguhan dalam beramal dalam bulan bulan ramadhan
4. hadits-hadits dhoif atau lemah yg berkaitan dengan menyambut bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadahan dan keutamaan berpuasa.

untuk selengkapnya silahkan dengar MP3 berikut

icon for podpress Bekal-Bekal Menuju Ramadhan (01): Hide Player | Play in Popup | Download

Tokoh Penyesat Umat

Tokoh Penyesat Umat
oleh: Abu Muhammad Abdul Mu’thi Al Maidani

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:

(يَتَقَارَبُ الزّمَانُ، وَيَنْقُصُ العلم، وَيُلْقَىَ الشُّحُّ، وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ). قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أيُّمَا هُوَ؟ قَالَ: (الْقَتْلُ الْقَتْلُ).

“Masa saling berdekatan, ilmu berkurang, kepelitan tersebar, berbagai fitnah muncul, dan banyak kekacauan.” Mereka bertanya: ”wahai Rasulullah, apakah kekacauan itu?’ Beliau menjawab: “pembunuhan demi pembunuhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu)
Disini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan tentang sebuah masa yang sangat buruk. Di mana ilmu berkurang, kepelitan tersebar, serta muncul berbagai fitnah, dan kekecauan. Masa kita ini adalah saat yang tepat untuk kita memahami hadits diatas. Di zaman ini, ilmu telah sedemikian berkurang, sehingga sangat langka untuk kita temui di tengah masyarakat muslimin, seorang yang bisa disebut sebagai ulama. Kondisi ini semakin diperparah dengan kemunculan berbagai fitnah dan kekacauan di tengah-tengah mereka.
Termasuk yang perlu kita waspadai di masa ini dari sekian fitnah dan keributan yang terjadi adalah para tokoh yang menyesatkan umat. Di dalam hadits Tsauban radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي َاْلأَئِمَةَ الْمُضِلِّينَ

“Hanya saja yang aku khawatirkan atas umatku adalah para pemimpin (baca: tokoh) yang menyesatkan.” (HR. Ahmad dan Ad-Darimi dengan sanad yang shahih sesuai dengan syarat Al Imam Muslim, sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh Al Albani rahimahullah dalam As-Shahihah 4/110)
Dalam hadits diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggunakan kata ‘hanya saja’ menunjukkan bahwa kekhawatiran beliau terhadap para pemimpin (baca:tokoh) yang menyesatkan sedemikian kuat. Karena mereka adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka sangat mampu untuk menyesat umat ini dari jalan Allah.
Allah berfirman mengenai orang-orang yang binasa:

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

“Dan mereka berkata: “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menta`ati para pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (Al-Ahzab: 67)
Maka kita perlu berhati-hati dari bahaya laten para tokoh yang menyesatkan. Mereka memiliki lisan yang mampu untuk menyesatkan umat dengan mengolah kata dan bersilat lidah. Demikianlah keadaan mereka.
Maka ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya oleh Ziyad bin Fudhail:
“Apa yang dapat menghancurkan Islam?” ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Yang menghancurkan Islam adalah ketergelinciran seorang yang ‘alim, dan seorang munafik yang berdebat dengan menggunakan al-kitab.”
Ini adalah bahaya laten bagi kaum muslimin. Mereka akan menyesatkan kaum muslimin dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan dalil-dalil syar’i namun bukan pada tempatnya. Demi Allah, pada masa ini, masyarakat kita dikepung oleh tipikal-tipikal pemimpin maupun tokoh yang seperti ini. Menyeruak di sekitar mereka, para ulama su` (jahat) yang dengan segala kelihain dan kelicikan, menyesatkan umat dengan berbagai syubhat dan kerancuan pemikiran. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mewaspadai suasana genting ini, dengan mempelajari agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dari para ulama yang mengamalkan dan memperjuangkan agama Allah dengan segala yang mereka miliki. Inilah satu-satunya penanganan yang paling efektif dalam menanggulangi gejolak fitnah yang sedahsyat itu.
Berapa banyak orang yang menyuarakan kebenaran, namun sedikit diantara mereka yang bisa menunjukkan bahwa yang benar itu adalah benar, dan dia benar-benar di atas yang benar . Oleh sebab itu, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menegaskan: “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi dia tidak mendapatkannya.”
Para pemimpin atau tokoh penyesat umat lebih berbahaya bagi kaum muslimin daripada musuh-musuh Allah yang menyerang dari luar lingkup kaum muslimin. Apakah mereka dari kalangan Yahudi maupun Nashara. Kalau mereka dari kalangan orang-orang yang kafir, tentunya kebanyakan kaum muslimin waspada terhadap berbagai makar mereka. Namun bagaimana dengan musuh dalam selimut yang berbaju sama, berkopiah sama, dan berpenampilan sama seperti kaum muslimin, bahkan beramal pada sebagian amalan, sama seperti kaum muslimin. Mereka shalat seperti kaum muslimin, dan berbicara dengan lisan/bahasa kaum muslimin. Akan tetapi mereka adalah para penyeru kepada neraka jahannam.
Di dalam hadits Hudzaifah bin Al Yamaan radhiyallahu ’anhu disebutkan:

(نَعَمْ، دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ، مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا). قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، صِفْهُمْ لَنَا؟ فَقَالَ: (هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا، وَيَتَكَلَّمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا).

“Ya, para da’i yang mengajak kepada pintu-pintu neraka jahannam. Barangsiapa yang memehuhi panggilan mereka, mereka akan mencampakkannya ke dalam neraka jahanam itu.” Aku bertanya: “wahai Rasulullah! Sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mereka dari jenis kita dan mereka berbicara dengan lisan-lisan (bahasa-bahasa) kita.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Inilah bahaya laten yang sangat ganas dalam membinasakan kaum muslimin . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ

“Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa ilmu.” (Al-An’am: 119)

بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ فَمَنْ يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

“Tetapi orang-orang yang dzalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan oleh Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun.” (Ar-Rum: 29)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari kejahatan para tokoh penyesat umat. Wallahu a’lam bish shawab

new small business

Small business loans the loan alias of capital of efforts for middle small businesses was the pillar of the prop of nation economics. Realised or not how the small businessmen could remain faced the monetary crisis the year to the middle of the year 1997-1998 and blew till at this time. His hope with the brightness small business loans especially that the online version, must be paid attention to from the side of the ease of the process (easy process), the speed of funding (fast funding) and service satisfaction (excellent service). As that was offered in small business financing.
If you are planning to build a new small business, or you have got a small business and currently want to expand it to larger market, you surely need capital to support your idea. It is not impossible to get the cash within one week with the services provided online in the website at afsloansonline.com where you can find the options of small business loans that you can get in easy way.

In the website you can see the information about how to apply the small business loan along with the requirements that you need to fulfill. You can also check out if you are qualified in terms of personal credit history, business size, income, and so on. The information about the amount of money that is available for the loans is also stated in the website.

BuyBlogReviews.com

ekonomi di dalam islam

ekonomi di dalam islam

ekonomi di dalam islam dapat di artikan secara luas tetapi saudaraku sesungguhnya islam tidaklah menganjurkan bagi kita untuk menyimpan uang di bank syariah maupun di bank-bank lainnya

Konsep Ekonomi IslamSetiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang memberikan landasan dan tujuannya, di satu pihak, dan aksioma-aksioma serta prinsip-prinsipnya, di lain pihak. Proses yang diikuti dengan seperangkat aksioma dan prinsip yang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan tujuan sistem tersebut merupakan landasan sistem tersebut yang bisa diuji. Setiap sistem ekonomi membuat kerangka di mana suatu komunitas sosio-ekonomik dapat memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusiawi untuk kepentingan produksi dan mendistribusikan hasil-hasil produksi ini untuk kepentingan konsumsi.
Penjelasan

Validitas sistem ekonomi dapat diuji dengan konsistensi internalnya, kesesuaiannya dengan berbagai sistem yang mengatur aspek-aspek kehidupan lainnya, dan kemungkinannya untuk berkembang dan tumbuh. Karena itu suatu sistem ekonomi tidak dapat diharapkan untuk menyiapkan, misalnya, komposisi khusus barang-barang ekspor di negara tertentu, fungsi produksi yang praktis bermanfaat atau secara matematik dapat dikelola, atau rumusan mengenai bagaimana memperbesar fungsi-fungsi tuntutan individual dalam tuntutan yang berskala nasional. Komponen-komponen teori ekonomi seperti itu tidak dapat diawali dengan sistem tersebut karena komponen-komponen itu timbul dalam aplikasi praktis sistem tersebut dalam tatanan berbagai kondisi yang ada. Dengan melihat kondisi-kondisi ini dan dalam kerangka sistem ekonomi yang berlakulah unsur-unsur teori ekonomi seperti bisa dikembangkan, diuji dan diteorisasikan.

Sebagai konsekuensinya suatu sistem untuk mendukung ekonomi Islam seharusnya diformulasikan berdasarkan pandangan Islam tentang kehidupan. Berbagai aksioma dan prinsip dalam sistem seperti itu seharusnya ditentukan secara pasti dan proses fungsionalisasinya seharusnya dijelaskan agar dapat menunjukkan kemurnian dan aplikabilitasnya. Namun demikian, perbedaan yang nyata, seharusnya ditarik antara sistem ekonomi Islam dan setiap tatanan yang bersumber padanya. Dalam literatur Islam mengenai ekonomi, sedikit perhatian sudah diberikan kepada masalah ini. Sebagai akibatnya, beberapa buku yang dikatakan membahas "sistem ekonomi Islam" sebenarnya hanya berbicara tentang latar belakang hukumnya saja, atau kadang-kadang disertai dengan beberapa prinsip ekonomi dalam Islam. Kajian mengenai prinsip-prinsip ekonomi itu hanya sedikit menyinggung mengenai kajian sisterm ekonomi, sama sebagaimana kajian terhadap tatabahasa yang hanya sedikit menyinggung pembentukan keterampilan berpidato saja

Selain itu, suatu pembedaan harus ditarik antara bagian dari Hukum (Fiqh) Islam yang membahas hukum dagang (Fiqhul-Mu'malat) dan ekonomi Islam. Bagian yang disebut pertama menetapkan kerangka di bidang hukum untuk kepentingan bagian yang disebut belakangan, sedangkan yang disebut belakangan mengkaji proses dan penanggulangan kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat Muslim Ekonomi Islam dibatasi oleh Hukum Dagang Islam, tetapi ini bukan satu-satunya pembatasan mengenai kajian ekonomi itu. Sistem sosial Islam dan aturan-aturan keagamaan mempunyai banyak pengaruh, atau bahkan lebih banyak, terhadap cakupan ekonomi dibandingkan dengan sistem hukumnya.

Tidak adanya pembedaan antara Fiqhul-Mu'amalat dan ekonomi Islam seperti itu merupakan sumber lain dari kesalahan konsep dalam literatur mengenai ekonomi Islam. Beberapa buah buku menggunakan alat-alat analisis fiqh dalam ekonomi, sedangkan buku-buku lain mengkaji ekonomi Islam dari sudut pandang fiqh. Sebagai contoh, teori konsumsi kadang-kadang berubah menjadi pernyataan kembali hukum Islam mengenai beberapa jenis makanan dan minuman, bukan kajian mengenai perilaku konsumen terhadap sejum1ah barang konsumsi yang tersedia, dan teori produksi diperkecil maknanya sebagai kajian tentang hak pemilikan dalam Islam yang tidak difokuskan pada perilaku perusahaan sebagai unit produktif.

Hal lain yang tidak menguntungkan dalam membahas ekonomi Islam dalam peristilahan Fiqhul-Mu'amalat adalah bahwa ancangan seperti itu, pada dasarnya, terpecah-pecah dan kehilangan keterkaitan menyeluruhnya dengan teori ekonomi. Barangkali hal inilah yang menjadi sebab tidak adanya teori moneter makroekonomik dalam semua literatur mengenai ekonomi Islam.

Kajian tentang sejarah sangat penting bagi ekonomi karena sejarah adalah laboratorium umat manusia. Ekonomi, sebagai salah satu ilmu sosial, perlu kembali kepada sejarah agar dapat melaksanakan eksperimen-eksperimennya dan menurunkan kecenderungan-kecenderungan jangka-jauh dalam berbagai ubahan ekonomiknya. Sejarah memberikan dua aspek utama kepada ekonomi, yaitu sejarah pemikiran ekonomi dan sejarah unit-unit ekonomi seperti individu-individu, badan-badan usaha dan ilmu ekonomi (itu sendiri).

Baru sedikit yang dilakukan untuk menampilkan sejarah pemikiran ekonomi Islam. Hal ini tidak menguntungkan karena sepanjang sejarah Islam para pemikir dan pemimpin politik muslim sudah mengembangkan gagasan-gagasan ekonomik mereka sedemikian rupa sehingga mengharuskan kita untuk menganggap mereka sebagai para pencetus ekonomi Islam yang sebenarnya. Penelitian diperlukan untuk menampilkan pemikiran ekonomi dari para pemikir besar Islam seperti Abu Yusuf (meninggal th. 182 H), Yahya bin Adam (meninggal th. 303 H), al-Gazali (meninggal tahun 505 H), Ibnu Rusyd (meninggal th. 595 H), al-'Izz bin 'Abd al-Salam (meninggal th. 660 H), al-Farabi (meninggal th. 339 H), Ibnu Taimiyyah (meninggal th. 728 H), al-Maqrizi (meninggal th. 845 H), Ibnu Khaldun (meninggal th. 808 H), dan banyak lainnya lagi.

Meraih keselamatan menolak bencana

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ‘afiat di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon ampunan dan ‘afiat dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan berilah keamanan dari rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku, dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu dari terbenamnya aku dari arah bawahku.

(Dikeluarkan oleh Abu Dawud: 5074, Ibnu Majah: 3871, dan dishohihkan oleh al-Albani dalam Shohih ibnu Majah:3121)

‘Afiat adalah keamanan yang diberikan Allah bagi hamba-Nya dari segala adzab dan bencana dengan menghindarkannya dan menjaganya dari semua jenis musibah, penyakit, kejelekan, dan perbuatan dosa (lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar oleh Syaikh Abdurrozzaq al al-Badr, hlm. 28 )

FAEDAH :

1. Ibnu Umar radiyallaahu ‘anhu, tatkala menghadirkan hadits ini berkata : “Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa ini ketika pagi dan sore hari. ”

2. Urgensi dan keutamaan do’a ini ditandai tatkala Abbas radiyallaahu ‘anhu, paman Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, pernah meminta kepada beliau do’a yang dengannya ia memohon kepada Allah maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya) :

“Wahai Abbas paman Rasulullah, mintalah afiat di dunia dan akhirat”

(HR. Tirmidzi : 3514, lihat Shohih Tirmidzi : 2790).

Berkata al-Mubarokfuri rahimahullah: ” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menempatkan pamannya pada posisi bapaknya dan beliau melihat hak pamannya sebagaimana hak seorang anak kepada orang tuanya. Dalam pengkhususan beliau dengan sekedar menyuruh pamannya memohon afiat memberikan lecutan motivasi untuk senantiasa membaca doa yang agung ini untuk bertawassul kepada Alloh dengannya dan meminta perlindungan dalam semua urusan.” (Tuhfatul Ahwadzi : 9/348)

Nabi pernah berdiri di atas mimbar pada tahun pertama hijrah lalu beliau menangis kemudian berkata :

“ Mintalah kepada Allah ampunan dan afiat, sesungguhnya seseorang tidaklah dianugerahi setelah keyakinan yang lebih baik dari ‘afiat.”

(HR. Tirmidzi :358, Shohih al-Jami’ : 3632).

Dijelaskan oleh al-Mubarokfuri rahimahullah mengapa beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam menangis : Ada yang mengatakan bahwa beliau menangis karena ia mengetahui peristiwa yang akan menimpa ummatnya berupa fitnah dan mendominasinya ambisi akan harta dan kedudukan maka beliau menyuruh mereka untuk meminta ampunan dan ‘afiat agar mereka terhindar dari segala macam fitnah.” (Tuhfatul Ahwadzi : 10/3)

3. Sebuah peringatan bagi ummat ini..

Diriwayatkan dari Aisyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Akan menimpa akhir umat ini pembenaman ke bumi, pengubahan bentuk ke bentuk yang lebih jelek dan pelemparan.” Aku (Aisyah) berkata: “Apakah kita dibinaskan sekalipun masih ada orang sholih di antara kami? “ Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika telah merebak kemaksiatan.”

(Dikeluarkan oleh Tirmidzi: 2185, Ibnu Majah:4062, liat Shohih Tirmidzi: 2185).

Dari Shofiyyah rhadiyallaahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidak henti-hentinya manusia memerangi kabah ini sampai ada suatu pasukan besar menyerangnya. Tatkala mereka sampai di Baida’ (sebuah tempat yang rata) mereka dibenamkan awal dan akhirnya dan tidak selamat pula di tengah-tengahnya.

(Dikeluarkan oleh Bukhori dalam Kitabul Hajji: 49, lihat Shohih Tirmidzi : 2184 )”

Telah lewat pula pelajaran bagi kita apa yang menimpa Qarun dan pengikutnya, dan seorang Bani Israil yang berjalan dengan ujub ( sombong ) dan memanjangkan pakaian bawahnya hingga ia ditenggelamkan ke dalam bumi sampai hari kiamat ([bisa dilihat dalam - red] HR. Bukhari : 5790)

Wallaahul Musta’an.

~~~Diambil dari Majalah al-Mawaddah edisi ke–8 tahun ke-1, hal 20 dalam bab “Benteng Diri Muslim” dengan sedikit perubahan yang tidak menghilangkan maknanya~~~.

Kenali Aqidahmu dari Alquran

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (B)

Posted: 24 Aug 2008 08:10 AM CDT
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Soal 11: Bolehkah menggantungkan jimat-jimat atau yang lain yang sejenisnya? Jawab 11: Tidak boleh, dalilnya firman Allah: وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ  Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17) Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: من علق تميمة فقد أشرك.حديث صحيص [...]


Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (A)

Posted: 24 Aug 2008 08:00 AM CDT
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Soal 1: Bolehkah kita ber-istighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) kepada orang mati atau ghaib? Jawab 1: Tidak boleh, sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla: وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak [...]

KAJIAN INTENSIF ROMADHAN MENJELANG BERBUKA PUASA (1-7 September 2008)

Posted: 23 Aug 2008 05:21 PM CDT
Senin, 1 September 2008 AGAR IBADAH TERASA NIKMAT Oleh Ustadz Abul Yaman (Murid Syeikh Abul Hasan Al-Mishri Al-Ma’ribi) Selasa, 2 September 2008 MENELADANI AKHLAK RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam Oleh Ustadz Abul Yaman (Murid Syeikh Abul Hasan Al-Mishri Al-Ma’ribi) Rabu, 3 September 2008 MEWASPADAI MAKAR SETAN Oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz (Da’i Salafy kota Bandung) Kamis, 4 September 2008 MENJADI MUSLIMAH PALING BAHAGIA Oleh Ustadz Yahya Abdul [...]

DAUROH KITAB QOWA’IDUL ARBA’ (1-7 September 2008)

Posted: 23 Aug 2008 05:18 PM CDT
Hadirilah Dauroh Kitab Intensif Romadhan 1429 H EMPAT KAIDAH UTAMA MEMAHAMI TAUHID (Qowa’idul Arbaa’ karya Syaikh Muhammad At-Tamimiy) Pemateri: Ustadz Yudiansyah (Alumni Daarul Hadits, Yaman) Hari/ Tanggal: Senin - Ahad, 1-7 September 2008 (insya Allah) Waktu: 05.15 s.d. 06.30 WIB (Ba’da Shubuh) Tempat: Masjid AL-AMANAH, Ciawi, Jatinangor KAJIAN INI GRATIS & TERBUKA UNTUK UMUM, BAIK PUTRA MAUPUN PUTRI Informasi: 081572088197 085220486841 08568159239 (khusus putri) Penyelenggara: FORUM STUDI ISLAM [...]

Ruju’nya Al Ustadz Jafar Umar Thalib

Posted: 20 Aug 2008 02:39 AM CDT
Alhamdulillah…… setelah sekian lama perselisihan antara Al ustadz ja’far Umar Thalib dengan kalangan salafiyin, akhirnya beliau menyatakan ruju’ atas beberapa kesalahan beliau, dan berikut beberapa perkataan beliau….. Dalam hal dzikir jama’ah yang mengundang kontroversi dikalangan Salafiyyin beliau berkata… Maka dalam hal pandangan mafsadah (kerusakan) yang ditimbulkan oleh kehadiran saya di majlis itu, saya setuju dengan segenap yang [...]

KAJIAN & BEDAH BUKU: MENGGALI HARTA KARUN RASULULLAH

Posted: 20 Aug 2008 12:26 AM CDT
Sekali lagi kami ingatkan kepada ikhwah sekalian, insya Allah akan diadakan kajian dan bedah buku: MENGGALI HARTA KARUN RASULULLAH yang akan disampaikan oleh Ust. Zainal Abidin.
Membahas Masalah Poligami, doa yang mustajab, manfaat sholat tarawih dan yang benar
Info selengkapnya klik di sini

Dauroh Ngaji Online

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Dalam rangka menyambut Ramadhan 1429H, http://ngaji-online.com menyelenggarakan daurah online bersama Thalibul ilmi dari kota nabi (mahasiswa S2/S3 Universitas Islam Madinah), madinah al-munawwarah. Berikut jadwal kajian, silahkan antum catat, sebarkan dan jangan lupa untuk mengikuti kajian sesuai jadwal yang tercantum.

Cara mengikuti:

1. Add ID ngaji.online pada y!m antum, ketika ketika acara akan dimulai antum akan diinvite
2. Untuk paltalk add id ngaji-online atau “ngaji online” (tanpa kutip), dan antum join channel “ngaji online” di all languages
3. Jika antum kesulitan di cara 1 dan 2, yang paling mudah dan efektif adalah dengan mendengarkan via streaming dari web ini http://ngaji-online.com ketika kajian berlangsung
4. Antum bisa memberikan pertanyaan dengan mengirimkan pesan ke ID ngaji.online
5. Dianjurkan jika antum mengajak kerabat, teman, rekan-rekan baik di mesjid, kantor atau semacamnya untuk mendengarkan bersama-sama (kolektif) terutama jika koneksi Internet terbatas.

Jadwal Kajian (Sewaktu-waktu bisa berubah):

Senin, 25 Agustus 2008

Waktu: 13.00 -15.00 WIB

Materi: Menyambut Bulan Seribu Bulan

Pemateri: Ustadz Abdullah Roy

Selasa 26 Agustus 2008

1. Waktu: 13.00-15.00 WIB

Materi:

* Seputar Shalat Tarawih
* Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Pemateri: Ustadz Firanda

2. Waktu: 20.30-22.30 WIB

Materi: Penentuan Ramadhan dan Hari Raya

Pemateri: Ustadz Muhammad Arifin

Rabu, 27 Agustus 2008

1. Waktu: 13.00-15.00 WIB

Materi: Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan Ramadhan

Pemateri: Ustadz Aspri Rahmat

2. Waktu: 20.30-22.30 WIB

Materi: Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa

Pemateri: Ustadz Abdullah Roy

Kamis, 28 Agustus 2008

Pemateri: Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Waktu: 13.00-15.00 WIB

Materi: Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan

Senin, 1 September 2008 (dalam konfirmasi )

1. Waktu: 13.00-15.00 WIB

Materi: I’tikaf dan Adab-Adabnya

Pemateri: Ustadz Abdullah Taslim

2. Waktu: 20.30-22.30 WIB

Materi: Berhari Raya Sesuai Dengan Sunnah

Pemateri: Ustadz Anas Burhanuddin

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melancarkan acara daurah ini, dan semoga bermanfaat sebagai bekal ilmu kita didalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Karena ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. Dan amal diterima dengan dua syarat ikhlas karena Allah dan mengikuti sunnah rasul.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

—–

Panitia http://ngaji-online.com

DIarsipkan di bawah: Jadwal Kajian

Niatlah Di Dalam Hati

NIAT PUASA

Oleh
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

[1]. Wajibnya Niat Puasa Wajib Sebelum Terbit Fajar

Jika telah jelas masuknya bulan Ramadhan dengan penglihatan mata atau persaksian atau dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari, maka wajib atas setiap muslim yang mukallaf untuk niat puasa di malam harinya, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya” [1]

Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Barangsiapa tidak niat untuk melakukan puasa pada malam harinya, maka tidak ada puasa baginya” [2]

Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafazdkannya adalah bid’ah yang sesat, walaupun manusia menganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niat semenjak malam harinya ini hanya khusus untuk puasa wajib saja, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda.

“Artinya : Apakah engkau punya santapan siang ? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa” [Hadits Riwayat Muslim 1154]

Hal ini juga dilakukan oleh para sahabat, (seperti) Abu Darda’, Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhum dibawah benderanya Sayyidnya bani Adam [Lihatlah dan takhrijnya dalam Taghliqul Ta'liq 3/144-147]

Ini berlaku (hanya) pada puasa sunnah saja, dan hal ini menunjukkan wajibnya niat di malam harinya sebelum terbit fajar pada puasa wajib. Wallahu Ta’ala a’lam

[2]. Kemampuan Adalah Dasar Pembebanan Syari’at

Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dia tidak tahu sehingga diapun makan dan minum, kemudian baru tahu, maka dia harus menahan diri (makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya, -ed) serta menyempurnakan puasanya tersebut (tidak perlu di qadha’). Barangsiapa yang belum makan dan minum (tetapi tidak tahu sudah masuk bulan Ramadhan), maka tidak disyaratkan baginya niat pada malam hari, karena hal itu tidak mampu dilakukannya (karena dia tidak tahu telah masuk Ramadhan-ed) dan termasuk dari ushul syari’at yang telah ditetapkan : “Kemampuan adalah dasar pembebanan Syari’at”.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, (dia berkata).

“Artinya : Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan puasa Asyura, maka ketika diwajibkan puasa Ramadhan, maka bagi yang mau puasa Asyura diperbolehkan, dan yang mau berbuka dipersilahkan” [Hadits Riwayat Bukhari 4/212 dan Muslim 1135]

Dan dari Salamah bin Al-Akwa’ Radhiyallahu, ia berkata.

“Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seorang dari bani Aslam untuk mengumumkan kepada manusia, bahwasanya barangsiapa yang sudah makan hendaklah puasa sampai maghrib, dan barangsiapa yang belum makan teruskanlah berpuasa karena hari ini adalah hari Asyura” [Hadits Riwayat Bukhari 4/216, Muslim 1135]

Puasa hari Asyura dulunya adalah wajib, kemudian dimansukh (dihapus kewajiban tersebut), mereka telah diperintahkan untuk tidak makan dari mulai siang dan itu cukup bagi mereka. Puasa Ramadhan adalah puasa wajib, maka hukumnya sama dengan puasa Asyura ketika masih wajib, tidak berubah (berbeda) sedikitpun.

[3]. Perbedaan Pendapat Sebagian Ulama

Ketahuilah saudara seiman, bahwa seluruh dalil menerangkan bahwa puasa Asyura ini wajib karena adanya perintah untuk puasa di hari tersebut sebagaimana pada hadits Aisyah, kemudian kewajiban ditekankan lagi karena diserukan secara umum, ditambah lagi dengan perintah orang yang makan untuk menahan diri (tidak makan lagi) sebagaiamana dalam hadits Salamah bin Akwa’ tadi, serta hadits Muhamamad bin Shaifi Al-Anshary : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami pada hari Asyura kemudian beliau bersabda : “Apakah kalian puasa pada hari ini ?” sebagian mereka menjawab : “Ya” dan sebagian yang lainnya menjawab : “Tidak” (Kemudian) beliau bersabda : “Sempurnakanlah puasa hari pada sisa hari ini”. Dan beliau menyuruh mereka untuk memberitahu penduduk Arrud (di) kota Madinah -untuk menyempurnakan sisa hari mereka” [3]

Yang memutuskan perselisihan ini adalah perkataan Ibnu Mas’ud [4] : “Ketika diwajibkan puasa Ramadhan ditinggalkanlah Asyura”.

Dan ucapan Aisyah [5] : “Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, maka Ramadhanlah yang wajib dan ditinggalkanlah Asyura (berartti puasa Asyura tidak wajib lagi hukumnya -pent)

Walaupun demikian sunnahnya puasa Asyura tidak dihilangkan, sebagaimana yang dinukil Al-Hafidzh dalam Fathul Bari 4/264 dari Ibnu Abdil Barr. Maka jelas lah bahwa sunnahnya puasa Asyura masih ada, sedang yang dihapus hanya kewajibannya. Wallahu a’lam.

Sebagian (ahlul ilmi) yang lainnya menyatakan : Jika puasa wajib telah mansukh (dihapus), maka dihapus juga hukum-hukum yang menyertainya. Yang benar (bahwa) hadits-hadits tentang Asyura menunjukkan beberapa perkara (yaitu) :

[a]. Wajibnya puasa Asyura
[b]. Barangsiapa yang tidak niat di malam hari ketika puasa wajib sebelum terbitnya fajar karena tidak tahu, maka tidaklah rusak puasanya, dan
[c]. Barangsiapa makan dan minum kemudian tahu di sisa hari tersebut, maka tidak wajib mengqadha’

Yang mansukh adalah perkara yang pertama, hingga Asyura hanyalah sunnah sebagaimana yang telah dijelaskan. Dimansukhkannya hukum tersebut bukan berarti menghapus hukum-hukum lainnya. Walalhu a’lam.

Mereka berdalil dengan hadits Abu Dawud 2447 dan Ahmad 5/409 dari jalan Qatadah dari Abdurrahman bin Salamah dari pamannya, ia berkata : “Bahwa bani Aslam pernah mendatangi Nabi, kemudian beliau bersabda : “Kalian puasa hari ini?” Mereka menjawab, “Tidak” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sempurnakanlah sisa hari ini kemudian qadha’lah kalian”

Hadits ini lemah karena ada dua illat (cacat) yaitu :

[1]. Majhulnya (tidak dikenalnya) Abdurrahman bin Salamah. Adz-Dzahabi berkata tentangnya di dalam Al-Mizan 2/567 : “(Dia) tidak dikenal” Al-Hafidz berkata dalam At-Tahdzib 6/239 : “Keduanya majhul”. Dibawakan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam Al-Jarhu wa Ta’dil 5/288, tidak disebutkan padanya Jarh atau Ta’dil.

[2]. Ada ‘an-anah Qatadah, padahal dia seorang mudallis

[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
_________
Foote Note.
[1]. Hadits Riwayat Abu Dawud 2454, Ibnu Majah 1933, Al-Baihaqi 4/202 dari jalan Ibnu Wahb dari Ibnu Lahi’ah dari Yahya bin Ayub dari Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdillah, dari bapaknya, dari Hafshah. Dalam satu lafadz pada riwayat Ath-Thahawi dalam Syarah Ma’anil Atsar 1/54 : “Niat di malam hari” dari jalan dirinya sendiri. Dan dikeluarkan An-Nasa’i 4/196, Tirmidzi 730 dari jalan lain dari Yahya, dan sanadnya Shahih
[2]. Hadits Riwayat An-Nasa’i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm 6/162 dari jalan Abdurrazaq dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab, sanadnya shahih kalau tidak ada ‘an-anah Ibnu Juraij, akan tetapi shahih dengan riwayat sebelumnya
[3]. Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/389, Ahmad 4/388, An-Nasa’i 4/192, Ibnu Majah 1/552, At-Thabrani dalam Al-Kabir 18/238 dari jalan As-Sya’bi darinya. Dengan sanad yang Shahih.
[4]. Hadits Riwayat Muslim 1127
[5]. Hadits Riwayat Muslim 1125

Apa yang kamu dapat dari puasamu

Banyak sekali ayat yang tegas dan muhkam (qath’i) dalam Kitabullah yang mulia, memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman Allah.

“Artinya : Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu’, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar” [A-Ahzab : 35]

Dan firman Allah.

“Artinya : Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya” [Al-Baqarah : 184]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung ; dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

[1]. Puasa Adalah Perisai [1]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh orang yang sudah kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa’[2] bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang jelek) ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhahir dan kekuatan bathin. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba’ah[3] hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian -wahai muslim- sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang bisa mendekatkan seorang hamba ke neraka, puasa menghalangi orang yang puasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menegaskan bahwa puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka.

Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : "70 musim" yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka” [Hadits Riwayat Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dan Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shahih]

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi” [4]

Sebagian ahlul ilmi telah memahami bahwa hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah. Namun dhahir hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharapkan wajah Allah Ta’ala, sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalm termasuk puasa di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam hadits ini).

[2]. Puasa Bisa Memasukkan Hamba Ke Surga

Engkau telah tahu wahai hamba yang taat -mudah-mudahan Allah memberimu taufik untuk mentaati-Nya, menguatkanmu dengan ruh dari-Nya- bahwa puasa menjauhkan orang yang mengamalkannya ke bagian pertengahan surga.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu katanya, “Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) :

“Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.? ; beliau menjawab : “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu” [Hadits Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]

[3]. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas *

[4]. Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan*

[5]. Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk*

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa [5] , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : ‘Aku sedang berpuasa’[6]. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk[7] orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya” [Bukhari 4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari]

Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan).

“Artinya : Meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya”

Di dalam riwayat Muslim.

“Artinya : Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman : “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku” Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau Misk”

6]. Puasa dan Al-Qur’an Akan Memberi Syafa’at Kepada Ahlinya di hari Kiamat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa’at” [8]

[7]. Puasa Sebagai Kafarat

Diantara keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah ; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan sebagai kafarat zhihar. Akan jelas bagimu dalam ayat-ayat berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan sempurnkanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah ; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit), maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercu kur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluargannya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya” [Al-Baqarah : 196]

Allah Ta’ala juga berfirman.

“Artinya : Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” [An-Nisaa' : 92]

“Artinya : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah kamu yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” [Al-Maidah : 89]

“Artinya : Orang-orang yang menzhihar isteri mereka kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajib atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih” [Al-Mujaadiliah : 3-4]

Demikian pula, puasa dan shadaqah bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya, bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah” [Hadits Riwayat Bukhari 2/7, Muslim 144]

[8]. Rayyan Bagi Orang yang Puasa

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terkahir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]

[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (B)

Posted: 24 Aug 2008 08:10 AM CDT
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Soal 11: Bolehkah menggantungkan jimat-jimat atau yang lain yang sejenisnya? Jawab 11: Tidak boleh, dalilnya firman Allah: وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ  Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17) Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: من علق تميمة فقد أشرك.حديث صحيص [...]

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (5): Macam-Macam Syirik Akbar (A)

Posted: 24 Aug 2008 08:00 AM CDT
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Soal 1: Bolehkah kita ber-istighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) kepada orang mati atau ghaib? Jawab 1: Tidak boleh, sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla: وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak [...]

KAJIAN INTENSIF ROMADHAN MENJELANG BERBUKA PUASA (1-7 September 2008)

Posted: 23 Aug 2008 05:21 PM CDT
Senin, 1 September 2008 AGAR IBADAH TERASA NIKMAT Oleh Ustadz Abul Yaman (Murid Syeikh Abul Hasan Al-Mishri Al-Ma’ribi) Selasa, 2 September 2008 MENELADANI AKHLAK RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam Oleh Ustadz Abul Yaman (Murid Syeikh Abul Hasan Al-Mishri Al-Ma’ribi) Rabu, 3 September 2008 MEWASPADAI MAKAR SETAN Oleh Ustadz Yahya Abdul Aziz (Da’i Salafy kota Bandung) Kamis, 4 September 2008 MENJADI MUSLIMAH PALING BAHAGIA Oleh Ustadz Yahya Abdul [...]

DAUROH KITAB QOWA’IDUL ARBA’ (1-7 September 2008)

Posted: 23 Aug 2008 05:18 PM CDT
Hadirilah Dauroh Kitab Intensif Romadhan 1429 H EMPAT KAIDAH UTAMA MEMAHAMI TAUHID (Qowa’idul Arbaa’ karya Syaikh Muhammad At-Tamimiy) Pemateri: Ustadz Yudiansyah (Alumni Daarul Hadits, Yaman) Hari/ Tanggal: Senin - Ahad, 1-7 September 2008 (insya Allah) Waktu: 05.15 s.d. 06.30 WIB (Ba’da Shubuh) Tempat: Masjid AL-AMANAH, Ciawi, Jatinangor KAJIAN INI GRATIS & TERBUKA UNTUK UMUM, BAIK PUTRA MAUPUN PUTRI Informasi: 081572088197 085220486841 08568159239 (khusus putri) Penyelenggara: FORUM STUDI ISLAM [...]

Ruju’nya Al Ustadz Jafar Umar Thalib

Posted: 20 Aug 2008 02:39 AM CDT
Alhamdulillah…… setelah sekian lama perselisihan antara Al ustadz ja’far Umar Thalib dengan kalangan salafiyin, akhirnya beliau menyatakan ruju’ atas beberapa kesalahan beliau, dan berikut beberapa perkataan beliau….. Dalam hal dzikir jama’ah yang mengundang kontroversi dikalangan Salafiyyin beliau berkata… Maka dalam hal pandangan mafsadah (kerusakan) yang ditimbulkan oleh kehadiran saya di majlis itu, saya setuju dengan segenap yang [...]

KAJIAN & BEDAH BUKU: MENGGALI HARTA KARUN RASULULLAH

Posted: 20 Aug 2008 12:26 AM CDT
Sekali lagi kami ingatkan kepada ikhwah sekalian, insya Allah akan diadakan kajian dan bedah buku: MENGGALI HARTA KARUN RASULULLAH yang akan disampaikan oleh Ust. Zainal Abidin. Info selengkapnya klik di sini

WSOP

The World Series of Poker (WSOP) is the largest set of poker tournaments in the world. It is held annually in Las Vegas, and since 2007 has consisted of 55 events, of which all but the "Main Event" are finished in just over a month.
The winner of each event wins a World Series of Poker bracelet and a prize based on the number of entrants. Most of the major poker variants are featured, though in recent years over half of the events have been variants of Texas hold 'em.
The series culminates with the $10,000 no-limit hold'em "Main Event", which since 2004 has attracted entrants numbering in the thousands, with the victor receiving a multi-million dollar prize.
Online poker is the game of poker played over the Internet. It has been partly responsible for a dramatic increase in the number of poker players worldwide. Christiansen Capital Advisors stated online poker revenues grew from $82.7 million in 2001 to $2.4 billion in 2005, while a survey carried out by DrKW and Global Betting and Gaming Consultants asserted online poker revenues in 2004 were at $1.4bn.
tips about poker strategy

WALHAMDULILLAH, PERNYATAAN RESMI TENTANG RUJU’-NYA UST. JA’FAR UMAR THALIB hafizhohullah

WALHAMDULILLAH, PERNYATAAN RESMI TENTANG RUJU’-NYA UST. JA’FAR UMAR THALIB hafizhohullah

Alhamdulillah, segala puji hanyalah bagi Allah Rabbul Alamin. Akhirnya, keluar juga pernyataan resmi dari Al-Ustadz Ja’far Umar Thalib tentang ruju’nya beliau dari beberapa kesalahan yang telah beliau lalukan dahulu. Dan apa yang beliau sampaikan dalam pernyataan ini, alhamdulillah SAMA dengan apa yang diberitakan oleh Al-Ustadz Abdullah bin Taslim, Lc. kepada ana, ketika Ustadz Taslim ziaroh [...]

SELANJUTNYA

Beberapa Kesalahan Dalam Penamaan Dan Istilah

Beberapa Kesalahan Dalam Penamaan Dan Istilah

Adab Dan Perilaku

Penyebutan sesuatu tidak menggunakan nama yang sebenarnya menurut syar’i. seperti penyebutan riba bank diganti dengan faidah bank, khamr diganti dengan minuman penenang (rohani), zina diganti dengan hubungan sex dan sebagainya. Yang benar, seharusnya kita menyebut hal-hal tersebut berdasarkan apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala namakan. Karena dalam penamaan (yang Allah berikan tersebut) terdapat banyak faidah. Di antaranya, agar manusia mengetahui apa-apa yang telah diharamkan Allah, baik nama ataupun sifatnya. Sehingga mereka menjauhinya, setelah mengetahui bahaya dan ancaman siksa (bagi yang melanggar). Dan tidak timbul kesan meremehkan pada jiwa kita mengenai keharaman tersebut setelah namanya diganti. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu ; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”

Tazkiyatun Nufus

Waspadalah Terhadap Perangkap Riya..!

Tazkiyatun Nufus

Di antara jenis riya’ ialah sebagi berikut : Riya Yang Berkaitan Dengan Badan : Misalnya dengan menampakkan kekurusan dan wajah pucat, agar penampakan ini, orang-orang yang melihatnya menilainya memiliki kesungguhan dan dominannya rasa takut terhadap akhirat. Dan yang mendekati penampilan seperti ini ialah dengan merendahkan suara, menjadikan dua matanya menjadi cekung, menampakkan keloyoan badan, untuk menampakkan bahwa ia rajin berpuasa. Riya Dari Sisi Pakaian : Misalnya, membiarkan bekas sujud pada wajah, mengenakan pakaian jenis tertentu yang biasa dikenakan oleh sekelompok orang yang masyarakat menilai mereka sebagai ulama, maka dia mengenakan pakaian itu agar dikatakan sebagai orang alim. Riya Dengan Perkataan : Umumnya, riya’ seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan agama. Yaitu dengan memberi nasihat, memberi peringatan, menghafalkan hadits-hadits dan riwayat-riwayat, dengan tujuan untuk berdiskusi dan melakukan perdebatan, menampakkan kelebihan ilmu, berdzikir dengan menggerakkan dua bibir di hadapan orang banyak.

Hakikat Jihad Fii Sabilillah

Hakikat Jihad

Jihad Fii Sabilillah

Berjihad melawan orang fasik dengan lisan merupakan hak orang-orang yang memiliki ilmu dan kalangan para ulama yaitu dengan cara menegakkan hujjah dan membantah hujjah mereka, serta menjelaskan kesesatan mereka, baik dengan tulisan ataupun dengan lisan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan : “Yang membantah ahli bid’ah adalah mujahid” . Syaikhul Islam juga mengatakan : “Apabila seorang mubtadi menyeru kepada aqidah yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah, atau menempuh manhaj yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, dan dikhawatirkan akan menyesatkan manusia, maka wajib untuk menjelaskan kesesatannya, sehingga orang-orang terjaga dari kesesatannya dan mereka mengetahui keadaannya” . Oleh karena itu, membantah ahli bid’ah dengan hujjah dan argumentasi, menjelaskan yang haq, serta menjelaskan bahaya aqidah ahli bid’ah, merupakan sesuatu yang wajib, untuk membersihkan ajaran Allah, agamaNya, manhajNya, syari’atNya. Dan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, menolak kejahatan dan kedustaan ahli bid’ah merupakan fardu kifayah.

Adakah Isi Dan Kulit Dalam Ajaran Islam?

Adakah Isi Dan Kulit Dalam Ajaran Islam?
Kategori : Mabhats

Termasuk bid’ah yang merebak pada zaman ini, yaitu anggapan sebagian orang yang membagi Islam menjadi “kulit dan isi”, atau “kuliyat dan juz-iyyat”, atau “bentuk dan isi”, atau “ushul dan furu”, atau “bagian luar dan ruh”. Lalu mereka menyepelekan bagian agama yang dianggapnya sebagai kulit atau juz’iyyat, atau bentuk semata. Memang sebagian ulama ada yang menggunakan istilah ushul (pokok) dan furu’ (cabang) dalam menjelaskan ajaran Islam, tetapi mereka tidak bermaksud meremehkan furu’, apalagi meninggalkannya. Tetapi istilah itu untuk menunjukkan nilai pentingnya. Karena semua bagian agama Islam ini penting, namun nilai pentingnya tidaklah satu derajat. Adapun orang-orang yang memiliki anggapan sebagaimana di atas, sebagian besar mereka kemudian tidak menaruh perhatian terhadap syi’ar-syi’ar yang lahiriyah, yang mereka anggap sebagai kulit. Bahkan menuduh orang yang berpegang dengannyan sebagai orang yang menyibukkan diri dengan perkara cabang, dan orang yang mendakwahkannya dianggap mengobarkan perselisihan dan perpecahan.

Korelasi Ilmu Kedokteran Tentang Jenis Kelamin Janin Dengan Firman Allah Dalam Surat

Korelasi Ilmu Kedokteran Tentang Jenis Kelamin Janin Dengan Firman Allah Dalam Surat Luqman Ayat 34
Kategori : Fatawa 'Arkanil Islam

Ada lima hal yang berhubungan dengan yang ghaib, yang berkaitan dengan rahim dan janin, dan tidak ada yang mengetahui selain hanya Allah semata, yaitu : usia menetapnya janin di dalam rahim si ibu, kehidupan janin tersebut di dunia, amaliyah hidupnya, rezekinya, kebahagiaan atau kesengsaraan, dan jenis kelamin dari janin sebelum ia diciptakan. Dan tentunya setelah si janin diciptakan oleh Allah, keberadaan jenis kelamin yang dimiliki oleh janin itu adalah bukan merupakan bagian dari ilmu ghaib. Karena keberadaan janin setelah diciptakan maka ia menjadi sebuah ilmu/pengetahuan yang pasti dan dapat diketahui dengan panca indera. Walaupun keberadaan janin tersebut terlindungi dan tertutup oleh tiga kegelapan, dan apabila ditelusuri melalui ilmu pengetahuan akan jelas (kenyataan yang ada pada janin tersebut). Dan tidak beda jauh hasil yang didapatkan terhadap apa yang telah Allah ciptakan dengan penyingkapan alat deteksi yang kuat, sehingga dapat menerangi tiga kegelapan yang melindungi keberadaan janin sehingga akan tampak jelas jenis kelamin janin, apakah laki-laki ataukah perempuan.

Pengobatan menurut tuntunan Rosulallahu

Pengobatan secara islamiah | Bekam

Posted: 21 Aug 2008 01:30 PM CDT

Jumat, 23 Mei 2008 02:45:55 WIB
Kategori : Pengobatan Penyakit

Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada tukang bekam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan bekam” . Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sebaik-baik pengobatan penyakit adalah dengan melakukan bekam” . Wasiat Malaikat Untuk Berbekam : Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah aku melewati seorang Malaikat –ketika di Mi’rajkan ke langit- kecuali mereka mengatakan ‘Wahai Muhammad, lakukanlah olehmu berbekam” . Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan ketika beliau di Isra’kan, tidaklah beliau melewati sekumpulan Malaikat melainkan mereka meminta kami,” Perintahkanlah ummatmu untuk berbekam”

Labels

comment

Artikel cari disini

Download E book

Hire Me Direct
eXTReMe Tracker