WWW.INISIAL.CO.CC   Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Yang MEROKOK, dilarang buka blog saya...!!! image Klik! untuk mampir ke blog saya SILAKAN KLIK!
تبرئة العلامة الهرري مما افتراه عليه المدعو عبد الرحمن دمشقية في كتابه المسمى "الحبشي شذوذه وأخطاؤه"  والكتاب المسمى "بين أهل السنة وأهل الفتنة" وغيرهما من الإصدارات من مناشير وشرط  

Belajar Bahasa Arab lanjutan (14b)


Judul Asli: Mukhtarot Qowaidil Lughotil Arobiyyah
(Ringkasan Kaidah-kaidah Bahasa Arab)
Penulis: Ustadz Aunur Rofiq bin Gufron
Pembicara : Ustadz Subhi Abdurrahman
Tanggal : 16-12-2009
Pertemuan : 14 bagian b
Program Acara : SYIAR (Study Islam Intensif Via Radio)
icon for podpress Standard Podcast: Hide Player | Play in Popup | Download

Kajian Akbar Sragen: “KIAT SUKSES MENCARI REZEKI” & “TERORIS MELAWAN TERORIS” (Gemolong, 1-2 Mei 2010)

Hadirilah Kajian Akbar

Bersama Penulis:

Al Ustadz Abu Umar Basyir Al Maidani

(Da’i dari Magelang, Penulis Buku-buku Best Seller, Staf Ahli Majalah Elfata dan Majalah Nikah Sakinah)

Bertempat di Masjid An-Nur, SMAN 1 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah

Jl. Citrosancakan, Gemolong, Sragen

Hari Pertama:

Tema: TERORIS MELAWAN TERORIS

>> Sabtu, 1 Mei 2010 << >> Pukul 19.00 s.d. 21.30 WIB <<>> Ahad, 2 Mei 2010 << >> Pukul 08.30 s.d. 13.00 WIB <<

Gratis..!! Terbuka untuk umum, putra dan putri

CP: 08999499464 (Abu Zaid)

Acara ini diselenggarakan bersama oleh:

FORKAIS (Forum Kajian Islam) Alumni SMAN 1 Gemolong

MKI (Majelis Kerohanian Islam) SMAN 1 Gemolong

FKM (Forum Kajian Masyarakat) Gemolong

ATURLAH WAKTU TIDUR ANDA AGAR SEHAT DAN BERNILAI IBADAH

Oleh Al Ustadz Al Fadhil Abu Karimah Askari bin Jamal hafizhahullah

Tidur adalah kenikmatan dari Allah Azza Wajalla, seorang manusia akan merasakan ketenangan dan istirahat yang baik tatkala diberi kesepatan untuk tidur. Sebaliknya, seseorang yang mengalami kesulitan tidur (insomnia) akan merasa tidak nyaman, gelisah, dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit yang lain. Namun sebaliknya, berlebihan tidur juga dapat memudaratkan bagi dirinya.

Orang arab berkata:

كل ما زاد عن حده انقلب إلى ضده

Segala sesuatu yang melebihi batasnya, akan berubah menjadi lawannya

Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui kadar tidur yang menjadi rutinitas kita, dan juga waktu-waktu yang tepat untuk melakukannya. Apa yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah adalah resep yang sangat tepat bagi anda yang ingin mengatur waktu tidurnya. Beliau mengatakan:

“perusak kelima :

Banyak tidur

Sesungguhnya hal itu mematikan hati dan memberatkan badan, menyia-nyiakan waktu, serta mewariskan keseringan lalai dan kemalasan. Diantaranya ada yang sangat dibenci, diantaranya pula ada yang memudaratkan dan tidak memberi manfaat bagi tubuh. Tidur yang paling bermanfaat adalah : ketika tidur itu sangat dibutuhkan, dan tidur diawal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada akhirnya. Tidur dipertengahan hari lebih baik dari dua ujungnya (awal dan akhir siang) yang sedikit manfaatnya dan banyak kemudaratannya, apalagi tidur diwaktu ashar, demikian pula tidur diawal siang, kecuali bagi orang yang begadang dimalam hari.

Termasuk diantara hal yang dibenci: tidur antara shalat subuh dan terbitnya matahari , sebab itu waktu ghanimah (meraih kemenangan/manfaat yang besar) dan beramal diwaktu tersebut –menurut yang telah berpengalaman- memiliki keistimewaan yang besar, bahkan meskipun mereka berjalan sepanjang malam, tidak diperkenankan untuk beristirahat dari perjalanannya diwaktu itu hingga terbitnya matahari, sebab itu merupakan awal siang dan pembukanya, dan waktu turunnya rezki untuk mendapatkan bagian, meraih berkah, dan waktu itu adalah permulaan tumbuhnya siang, dan semua keadaan akan ditentukan dengan kondisi (pagi hari) tersebut, maka sepantasnya tidur yang dilakukannya seperti tidurnya orang yang terpaksa.

Maka kesimpulannya, adalah tidur yang paling baik dan bermanfaat adalah tidur dipertengahan malam pertama dan seperenam malam terakhir, yaitu sekitar 8 jam, dan ini merupakan tidur yang paling baik menurut para dokter. Apabila bertambah atau berkurang maka akan memberi pengaruh penyimpangan dalam kebiasaannya sesuai kadar porsi yang dilakukannya.

Termasuk diantara tidur yang tidak bermanfaat pula: adalah tidur diawal malam setelah terbenamnya matahari hingga berlalunya awal waktu isya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membenci tidur diwaktu tersebut, yang menunjukkan bahwa hal ini dibenci baik secara syariat demikian juga tabiat.

Banyak tidur juga dapat mewariskan berbagai macam penyakit, dan meninggalkan tidur dan melawannya juga dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya lainnya, menyebabkan buruknya proses metabolisme tubuh dan menyebabkan keringnya, kelainan jiwa, dan mengeringnya bagian-bagian tertentu yang lembab yang berpengaruh kepada pemahaman dan kinerjanya. Demikian pula dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang membinasakanyang seseorang tidak mengambil manfaat untuk hati dan jasmaninya.Tidaklah akan tegak sesuatu tanpa keseimbangan, barangsiapa yang berpegang dengan ini, maka sungguh dia telah mengambil kebaikan yang banyak untuknya. Wallahul musta’an.”

(Madarijus salikin:1/459).

Semoga ucapan beliau bermanfaat bagi kita semua.

Sumber: http://salafybpp.com

Tragedi Pengagungan Kuburan Makam Keramat Mbah Priok Negara Indonesia yang terkenal dengan jumlah umat Islamnya yang besar tercoreng dengan kejadian

Tragedi Pengagungan Kuburan Makam Keramat Mbah Priok

Negara Indonesia yang terkenal dengan jumlah umat Islamnya yang besar tercoreng dengan kejadian Tragedi Pengagungan Kuburan Makam Keramat Mbah Priok di Tanjung Priok Jakarta beberapa hari lalu.

Dimana banyak umat Islam yang tertipu dengan kisah, sejarah, cerita, mitos atau gelar Habaib / Habib yang dianggap memiliki karomah / menjadi wali Allah sehingga mereka diagung-agungkan baik semasa hidupnya terlebih setelah meninggal.

Salah satunya adalah makam Syekh Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad atau disebut juga dengan Mbah Priok yang dimakamkan di Tanjung Priok Jakarta.

Banyak orang yang berziarah ke kuburan yang dianggap keramat ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan hal ini dapat didengarkan dari kajian berikut ini. Semoga bermanfaat.

Download Berlebihan Terhadap Kuburan Orang Shalih [Ustadz Abu Karimah Asykari Balikpapan]

Download Masjid yang Ada Kuburannya [Ustadz Abdul Barr Jakarta]

Download Berdoa di Kuburan [Ustadz Sukadi Solo]

MENGENAL PARA ULAMA PEMBAHARU DALAM ISLAM

Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim, M.A

Dalam sebuah hadits yang shahih dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah r bersabda:

“إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا”

“Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun”[1].

Arti “memperbaharui (urusan) agama” adalah menghidupkan kembali dan menyerukan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah r yang telah ditinggalkan manusia, yaitu dengan menyebarkan ilmu yang benar, mengajak manusia kepada tauhid dan sunnah Rasulullah r, serta memperingatkan mereka untuk menjauhi perbuatan syirik dan bid’ah[2].

Perhitungan akhir seratus tahun dalam hadits ini adalah dimulai dari waktu hijrah Rasulullah r dari Mekkah ke Madinah[3].

Sabda beliau r “…orang yang akan memperbaharui (urusan) agama…” tidak menunjukkan bahwa mujaddid di setiap akhir seratus tahun hanya satu orang, tapi mungkin saja pada waktu tertentu lebih dari satu orang, sebagaimana yang diterangkan oleh imam Ibnu Hajar dan para ulama lainnya[4].

Dalam hal ini, imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sesunguhnya Allah akan menghadirkan bagi umat manusia, pada setiap akhir seratus tahun orang yang akan mengajarkan kepada mereka sunnah-sunnah Rasulullah r (yang banyak telah ditinggalkan manusia) dan menghilangkan/memberantas kedustaan dari (hadits-hadits) Rasulullah r”[5].

Para ulama telah menyebutkan nama-nama para imam Ahlus sunnah yang memenuhi kriteria untuk disebut sebagai mujaddid (pembaharu) dalam Islam, berdasarkan pengamatan mereka terhadap sifat-sifat mulia para imam tersebut.

Dalam tulisan ini kami akan menyebutkan beberapa di antara para imam tersebut beserta sekelumit dari biografi mereka.

1- ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz bin Marwan bin Hakam al-Qurasyi al-Umawi al-Madani

Beliau adalah khalifah yang tersohor dengan keshalihan dan keadilannya, amirul mu’minin, imam tabi’in yang mulia, penghafal hadits yang utama dan terpercaya. Lahir pada tahun 64 H dan wafat pada tahun 101 H.

Ibunya adalah cucu sahabat yang mulia Umar bin Khattab t, namanya Hafshah bintu ‘Ashim bin Umar bin Khattab[6].

Beliau diserupakan dalam keadilan dan kelurusan akhlak dengan kakek beliau Umar bin Khattab t, dalam sifat zuhud dengan Hasan al-Bashri, dan dalam ketinggian ilmu dengan imam az-Zuhri[7].

Imam asy-Syafi’i memuji beliau dengan mengatakan: “al-Khulafa’ ar-Rasyidun (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk dan bimbingan Allah I) ada lima orang: Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali dan ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz”[8].

Para ulama Ahlus sunnah telah bersepakat untuk menobatkan beliau sebagai mujaddid (pembaharu) pertama dalam Islam[9].

Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sesunguhnya Allah akan menghadirkan bagi umat manusia, pada setiap akhir seratus tahun orang yang akan mengajarkan kepada mereka sunnah-sunnah Rasulullah r (yang banyak telah ditinggalkan manusia) dan menghilangkan/memberantas kedustaan dari (hadits-hadits) Rasulullah r. Kemudian kami melihat (meneliti sejarah), maka (kami dapati pembaharu) pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah) adalah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz, dan (pembaharu) pada akhir seratus tahun kedua adalah imam asy-Syafi’i[10].

2- Imam asy-Syafi’i, Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin bin al-‘Abbas bin ‘Utsman al-Muththalibi al-Qurasyi al-Makki.

Beliau adalah imam besar dari kalangan atba’ut tabi’in (murid para tabi’in), pembela sunnah Rasulullah r, ahli fikih yang ternama, penghafal hadits yang utama dan terpercaya. Lahir pada tahun 150 H dan wafat pada tahun 204 H, nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah r[11].

Imam Qutaibah bin Sa’id memuji beliau dengan mengatakan: “Kematian imam Syafi’i berarti kematian sunnah Rasulullah” [12].

Imam Ahmad bin Hambal berkata: “(kedudukan) imam Syafi’i (di jamannya) adalah seperti matahari bagi bumi dan sebagai penyelamat bagi umat manusia”[13].

Para ulama Ahlus sunnah juga telah bersepakat untuk menobatkan beliau sebagai mujaddid (pembaharu) kedua dalam Islam[14].

Imam Ahmad berkata: “…(Pembaharu) pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah) adalah imam asy-Syafi’i[15].

Imam Ibnu Hajar berkata: “Beliau adalah mujaddid (pembaharu) urusan agama Islam pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah)”[16].

3- Hasan al-Bashri, Abu Sa’id al-Hasan bin Abil Hasan Yasar al-Bashri

Beliau adalah Imam besar dari kalangan tabi’in, syaikhul Islam, sangat terpercaya dalam meriwayatkan hadits Rasulullah r. Lahir pada tahun 22 H dan wafat 110 H[17].

Beliau pernah disusukan oleh Ummu Salamah t, Istri Rasulullah r dan pernah didoakan kebaikan oleh Umar bin Khattab t agar diberi pemahaman dalam ilmu agama dan dicintai manusia[18].

Imam Muhammad bin Sa’ad memuji beliau dengan mengatakan: “Beliau adalah seorang yang berilmu (tinggi), menghimpun (berbagai macam ilmu), tinggi (kedudukannya), sangat terpercaya, sandaran dalam periwayatan hadits, dan ahli ibadah”[19].

Beliau termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[20].

4- Muhammab bin Sirin, Abu Bakr al-Anshari al-Bashri

Beliau adalah imam besar dari kalangan tabi’in, syikhul Islam, sanagt wara’ (berhati-hati dalam masalah halal-haram), sangat luas ilmunya lagi sangat terpercaya dan kokoh dalam meriwayatkan hadits Rasulullah r. Beliau wafat pada tahun 110 H[21].

Imam Abu ‘Awanah al-Yasykuri berkata: “Aku melihat Muhammad bin sirin di pasar, tidaklah seorangpun melihat beliau kecuali orang itu akan mengingat Allah”[22].

Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[23].

5- Muhammad bin Muslim bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah bin Syihab az-Zuhri al-Qurasyi al-Madani

Beliau adalah imam besar dari kalangan tabi’in, penghafal hadits yang utama, yang disepakati kemuliaan dan kecermatan hafalannya. Beliau wafat pada tahun 125 H [24].

Imam ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz memuji beliau dengan mengatakan: “Tidak tersisa seorangpun (di jaman ini) yang lebih memahami sunnah Rasulullah r dari pada az-Zuhri”[25].

Imam Ayyub as-Sakhtiyani: “Aku belum pernah melihat (seorangpun) yang lebih berilmu dari pada beliau” [26].

Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[27].

6- Yahya bin Ma’in, Abu Zakaria al-Bagdadi

Beliau adalah imam besar dari kalangan atba’ut tabi’in (murid para tabi’in), ahli jarh wa ta’dil (penilaian terhadap para perawi hadits dalam bentuk pujian atau celaan) yang ternama, penghafal hadits yang utama, dan gurunya para ulama Ahli hadits. Lahir pada tahun 158 H dan wafat tahun 233 H[28].

Imam Ahmad bin Hambal memuji beliau dengan mengatakan: “Yahya bin Ma’in adalah orang yang Allah swt ciptakan (khusus) untuk urusan ini (membela sunnah Rasulullah saw), dengan beliau menyingkap kedustaan para pendusta dalam hadits (Rasulullah saw)”[29].

Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah)[30].

7- Imam an-Nasa’i, Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu’aib bin ‘Ali bin Sinan

Beliau adalah imam besar, syaikhul Islam, penghafal dan kritikus hadits kenamaan, serta sangat terpercaya dalam meriwayatkannya. Lahir pada tahun 215 H dan wafat tahun 303 H[31].

Imam Abu Sa’id bin Yunus memuji beliau dengan mengatakan: “Abu ‘Abdirrahman an-Nasa’i adalah seorang imam (panutan), penghafal hadits dan sangat terpercaya dalam meriwayatkannya”[32].

Imam Abul Hasan ad-Daraquthni berkata: “Abu ‘Abdirrahman an-Nasa’i lebih didahulukan (dalam pemahaman ilmu hadits) dibandingkan semua ulama hadits di jaman beliau”[33].

Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun ketiga (hijriyah)[34].

Catatan penting

- Banyak para imam besar Ahlus sunnah yang terkenal dengan ketinggian ilmu dan pemahaman, serta kuat dalam menegakkan sunnah Rasulullah saw, akan tetapi mereka tidak dinobatkan oleh para ulama sebagai pembaharu dalam Islam di jamannya, padahal mereka sangat pantas untuk itu, seperti imam Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan lain-lain. Hal ini disebabkan masa hidup mereka yang tidak bertepatan dengan waktu yang disebutkan dalam hadits di atas, dan ini sama sekali tidak mengurangi tingginya kedudukan dan kemuliaan mereka[35].

- Termasuk para imam Ahlus sunnah yang dinobatkan oleh sejumlah besar ulama Islam sebagai pembaharu dalam Islam di abad ke-12 Hijriyah adalah imam syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab at-Tamimi (wafat 1206 H)[36]. Dalam hal ini syaikh yang Mulia ‘Abdul ‘Aziz bin Baz berkata: “Termasuk di antara para imam (Ahlus sunnah) yang mendapatkan petunjuk (dari Allah I) dan da’i yang mengusahakan perbaikan (umat ini) adalah imam yang sangat dalam dan luas ilmunya, pembaharu ajaran Islam yang telah ditinggalkan (manusia) di abad ke-12 Hijriyah dan penyeru kepada sunnah Rasulullah r, syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali at-Tamimi al-Hambali, semoga Allah memperindah (menerangi) tempat peristirahannya dan memuliakannya di surga sebagai tempat menetapnya” [37].

- Demikian pula yang disebut-sebut para ulama sebagai pembaharu dalam Islam di abad ini, dua imam Ahlus sunnah yang ternama: syaikh yang mulia Muhammad Nashiruddin al-Albani dan syiakh yang mulia ‘Abdul ‘aziz bin Abdullah bin Baz, semoga Allah merahmati semua ulama ahlus sunnah yang telah wafat dan menjaga mereka yang masih hidup.

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Kota Kendari, 24 Rabi’ul Tsani 1431 H

Abdullah bin Taslim al-Buthoni

Disalin dari ibnuabbaskendari.wordpress.com dan dipublikasikan kembali oleh salafiyunpad.wordpress.com

Catatan Kaki:


[1] HR Abu Dawud (no. 4291), al-Hakim (no. 8592), dan ath-Thabarani dalam “al-Mu’jamul ausath” (no. 6527), Dinyatakan shahih oleh imam al-Hakim, al-‘Iraqi, Ibnu Hajar (dinukil dalam kitab “’Aunul Ma’buud” 11/267) dan syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaaditsish shahihah” (no. 599).

[2] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).

[3] Ibid.

[4] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/264).

[5] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).

[6] Lihat kitab “Tahdziibul kamaal” (21/432) dan “Tadzkirotul huffazh (1/118).

[7] Lihat kitab “Tadzkiratul huffazh” (1/119).

[8] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffazh” (1/119).

[9] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).

[10] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).

[11] Lihat kitab “Tahdziibul kamaal” (24/355), “siyaru a’laamin nubalaa’” (10/5) dan “Tadzkirotul huffazh (1/361).

[12] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).

[13] Dinukil oleh imam al-Mizzi dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (24/372).

[14] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).

[15] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).

[16] Kitab “Taqriibut tahdziib” (hal. 467).

[17] Lihat kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/71) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 160).

[18] Dinukil oleh imam al-Mizzi dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (6/104).

[19] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffaz (1/71).

[20] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).

[21] Lihat kitab “siyaru a’laamin nubalaa” (4/606), “Tadzkiratul huffaz” (1/77) dan “Taqriibut tahdziib” (hal.160).

[22] Kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (4/610). Dalam sebuah hadits shahih Rasululah r bersabda: “Wali (kekasih) Allah adalah orang yang jika (manusia) memandangnya maka mereka akan ingat kepada Allah”. Lihat “Ash Shahihah” (no. 1733).

[23] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).

[24] Lihat kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/108) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 506).

[25] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/109).

[26] Ibid.

[27] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).

[28] Lihat kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (11/71) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 597).

[29] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (11/80).

[30] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).

[31] Lihat kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (14/125) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 80).

[32] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (14/133).

[33] Ibid (14/131).

[34] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).

[35] Ibid (11/263).

[36] Lihat kitab “’Aqidatusy syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab as-Salafiyyah” (1/18).

[37] Ibid (1/19-20).

Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 1-11 Video Kajian

Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 1- 11 Video




Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 1





Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 2





Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 3





Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 4





Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 5






Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 6




Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 7





Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 8






Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 9






Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 10






Armen Halim Naro - Menuju Cara Beragama Yang Benar 11



Download Audio: Dauroh Du’at Solo 2010 bersama Lima Ustadz Ahlus Sunnah

Alhamdulillah, pelaksanaan kajian ini berjalan dengan lancar dan diikuti oleh ribuan kaum muslimin dari berbagai kota : Jakarta, Bandung, Madiun, Semarang, Pati, Salatiga, Jogja dan sekitar Wilayah Solo. Dan juga para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti kajian yang cukup panjang dan melelahkan ini, walaupun materi kitab belum selesai namun faidah yang sangat banyak dirasakan oleh para peserta yang hadir. Nasehat dan ilmu serta berkumpulnya para du’at adalah suatu nikmat yang harus kita syukuri dan insyaalloh kajian akan bersambung pada kesempatan tahun depan untuk menyelesaikan materi yang belum dibahas. Kami mengucapkan jazakalloh khoiron kepada panitia dan donatur yang membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Antum bisa mendownload kajian para asatidzah yang hadir pada kajian tersebut.

Meneladani Dakwah Rasulullah 01 – Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin

Meneladani Dakwah Rasulullah 02a – Ustadz Abdullah Taslim

Meneladani Dakwah Rasulullah 02b – Ustadz Abdullah Taslim

Meneladani Dakwah Rasulullah 03a – Ustadz Ali Musri

Meneladani Dakwah Rasulullah 03b – Ustadz Ali Musri

Meneladani Dakwah Rasulullah 04a – Ustadz Abu Sa’ad

Meneladani Dakwah Rasulullah 04b – Ustadz Abu Sa’ad

Penutup – Nasihat Penting Bagi Penuntut Ilmu – Ustadz Aris Sugiyantoro

Download Audio: Klarifikasi Oleh Ustadz Taslim Tentang Kejadian yang Sebenarnya antara Ustadz Firanda dan Syaikh Abdullah Al Bukhari

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami sampaikan rekaman klarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya terhadap sebuah berita dusta yang beberapa waktu lalu disebarkan oleh sebagian pihak yang hobinya mentahdzir para du’at Salafiyin. Yaitu tentang kejadian yang sebenarnya antara Al Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah dan Asy Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah. Alhamdulillah, beliau Al Ustadz Abdullah Taslim hadir dan menjadi saksi dalam pertemuan di rumah Syaikh Abdullah Al Bukhari.

Klarifikasi ini disampaikan oleh Ustadz Taslim hafizhahullah saat sesi tanya jawab Dauroh Du’at Solo 2010 dan beliau al Ustadz Taslim sendiri yang menyuruh kami untuk menyebarkan rekaman ini di blog kami. Silakan download rekaman tersebut dan semoga menjadi jelas, siapa yang salah dan berdusta!

Klarifikasi Oleh Ustadz Taslim Tentang Kejadian yang Sebenarnya antara Ustadz Firanda dan Syaikh Abdullah Al Bukhari

Keluarga Abdul Muthalib

Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam berasal dari keluarga terhormat bani Hasyim dari orang tua yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah bintu Wahb dari Bani Zuhrah. Demikian juga sekilas kisah Abdul Mutholib dan perannya dalam msyarakat Quraisy, khususnya dalam perang gajah. Maka pada kesempatan ini dipaparkan sekilas tentang keluarganya yang memiliki hubungan langsung dengan kelahiran nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.

Anak-anak Abdul Muthalib

Abdul Muthalib seorang tokoh terkemuka Quraisy dari bani Hasyim memiliki beberapa putra dan putri, diantaranya:

  1. Al Haarits bin Abdul Muthalib, anak tertua beliau dan wafat dimasa hidup Abdul Muthalib. Dari anak-anak Al Harits yang masuk Islam adalah Ubaidah terbunuh di parang badar, Rabi’ah, Abu Sufyaan dan Abdullah.
  2. Az Zubair bin Abdul Muthalib, saudara kandung Abdullah (ayahanda Rasulullah), ia adalah penglima bani Hasyim dan bani Al Muthalib dalam perang Fijaar, seorang terhormat dan penyair, namun tidak menjumpai masa-masa Islam. Diantara anaknya yang masuk Islam adalah Abdullah terbunuh dalam perang Ajnadain, Dhuba’ah, Majl, Shafiyah dan ‘Atikah.
  3. Hamzah bin Abdul Muthalib, paman sekaligus saudara sesusuan Rasulullah yang masuk Islam dan menjadi pahlawan islam di perang Badar dan Uhud. Beliau terbunuh syahid di perang Uhud.
  4. Al Abaas bin Abdul Muthalib, yang masuk islam dan menjadi pembela Rasulullah dalam memperjuangkan Islam. Beliau dilahirkan tiga tahun sebelum perang gajah dan meninggal tahun 32 H dalam usia 86 tahun.
  5. Abu Lahab bin Abdul Muthalib, musuh besar dan penentang keras dakwah Rasululloh, sampai Allah turunkan firmanNya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. (QS. 111:1-4) Ia mati setelah perang Badar. Diantara putra-putranya ‘Utaibah yang mati diterkam binatang buas, Utbah dan Mu’tib keduanya masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah.
  6. Abu Thalib Abdul Manaf bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang memelihara dan membela beliau dalam penyebaran dakwah Islam, namun tidak mau masuk islam lantaran takut dicela kaumnya.
  7. Al Baidha’ Ummu Hakiem bintu Abdul Muthalib, yang menikah dengan Kurz bin Rabi’ah bin Habieb bin Abdus Syams. Ia memiliki dua anak yang bernma Amir dan Arwa’, lalu Arwa ini menikah dengan Affaan bin Abu Al ‘Ash dan melahirkan Utsman bin Affan khalifah Rasyidin yang ketiga. Arwa’ ibunya Utsman bin Affaan ini hidup sampai masa kekhilafahan anaknya.
  8. Barrah binti Abdul Muthalib, ibu sahabat Abu Salamah bin Abdul Aswad Al Makhzumi
  9. Shafiyah bintu Abdul Muthalib, ibu sahabat Al Zubair bin Al Awaam, beliau menikah pertama kali dengan Al Haarits bin Harb, lalu ditinggal mati dan menikah lagi dengan Al ‘Awam dan melahirkan Al Zubair. Beliau masuk islam dan ikut berhijrah. Beliau wafat tahun 20 H di Madinah dan dimakamkan di Baqi’
  10. Arwa’, ibu dari keluarga Jahsy yang memiliki anak-anak diantaranya: Abdullah, Abu Ahmad, Ubaidillah, Zainab dan Hamnah.
  11. Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

Demikianlah anak-anak Abdul Muthalib yang disebutkan para ulama sejarah islam.

Pernikahan Abdullah dan Aminah

Sudah menjadi ketetapan sejarah, bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah bintu Wahb wanita Bani Zuhrah. Bani Zuhrah masih termasuk kerabat bani Hasyim, bahkan Abdul Muthalib juga menikahi salah seorang wanita Bani Zuhrah yaitu Haalah bintu Wuhaib dan Wuhaib paman Aminah pun dipelihara di rumah Abdul Muthalib. Tidak ada penukilan sejarah peroncian pernikahan Abdullah ini yang dapat dijadikan sandaran sejarah, sedangkan riwayat yang menjelaskan perincian kisah pernikahannya semuanya lemah dan tidak dapat dijadikan sandaran sama sekali.[1]

Abdullah Wafat

Abdullah sakit dan wafat serta dikuburkan di kota Madinah ditempat keluarga neneknya Bani Adi bin Najaar, ketika melakukan perjalanan pulang berdagang dikota Madinah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits mursal dari Imam Al Zuhri yang menyatakan:

بَعَثَ عَبْد المُطَلِبِ عَبْدَ اللهِ بنَِ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ يَمْتَارُ تَمْرًا مِنْ يَثْرِيْبَ فَتَوَفَّى عَبْدُ اللهِ بِهَا وَ وَلَدَتْ آمِنَةُ رَسُوْلَ اللهِ فَكانَ فِيْ حِجْرِ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ

Abdul Muthalib mengutus Abdullah membeli kurma di Yatsrieb (Madinah), lalu ia meninggal disana, lalu Aminah melahirkan Rasulullah lalu beliau dipelihara Abdul Muthalib“.

Riwayat diatas lemah dari sisi sanad periwayatan karena riwayat mursal Az Zuhri, namun ini sama dengan hadits yang diriwayatkan Qais bin Makhramah seorang sahabat Nabi ketika mengisahkan kelahiran Rasulullah dalam pernyataan beliau:

تُوُفِّيَ أَبُوْهُ وَ أُمُّهُ حُبْلَى بِهِ
Bapak beliau meninggal dunia dalam keadaan ibunya mengandung beliau (Rasulullah)”.[2]

Demikianlah pendapat ulama yang dirajihkan Ibnu Ishaaq dan Ibnu Sa’ad dan inilah yang masyhur. Dengan demikian hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya):

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu“. (QS. Ad Dhuha: 6)

Semoga bermanfaat.

Download Audio: Silaturahmi Keluarga Sakinah 1 & 2 [Ust. Mahful Safrudin, Lc.]

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami hadirkan rekaman Silaturahmi Keluarga Sakinah I & II yang disampaikan oleh Ustadzuna Mahful Safrudin, Lc. hafizhahullah dengan tema “KIAT SUKSES MEMPERSIAPKAN KELUARGA BAHAGIA” dan “INDAHNYA MENJADI PENGANTIN” . Sebuah kajian yang menarik dan sarat akan ilmu, cocok untuk mereka yang ingin segera menikah dan penting bagi mereka yang telah berkeluarga. Langsung saja download rekamannya pada link berikut:

KIAT SUKSES MEMPERIAPKAN KELUARGA BAHAGIA 01

KIAT SUKSES MEMPERIAPKAN KELUARGA BAHAGIA 02

INDAHNYA MENJADI PENGANTIN 01

INDAHNYA MENJADI PENGANTIN 02

INDAHNYA MENJADI PENGANTIN 03

Nantikan Silaturahmi Keluarga Sakinah berikutnya dengan materi menarik lainnya bersama Asatidzah Ahlus Sunnah lainnya.

Kajian Umum “MUTIARA DAKWAH DI TENGAH LAUTAN FITNAH (Solo, 18 April 2010)

Kajian Umum dalam Rangka Penggalangan Dana untuk Pembebasan Tanah dan Pendirian Islamic Center Solo

Tema:

MUTIARA DAKWAH DI TENGAH LAUTAN FITNAH

(Meneladani Semangat Dakwah Nabi dan Para Sahabatnya)

Insya Allah disampaikan oleh

Al Ustadz Afifi Abdul Wadud (dari Yogyakarta)

Ahad, 18 April 2010

Pukul 08.00 WIB s.d. Zhuhur

di Masjid baiturrahmah, Perumnas Mojosongo, Solo

Terbuka untuk Umum, Putra dan Putri

Informasi:

0812 2602 0049

0878 3623 5468

Acara ini diselenggarakan oleh:

Forum Kajian Islam SUBULUS SALAM

Takmir Masjid Baiturrahmah

Download Audio: NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’ (Ust. Mahful Safrudin) [penting]

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami persembahkan rekaman Pengajian Bulanan di kecamatan Gemolong, Sragen yang disampaikan oleh Al Ustadz Abu Umair Mahful Safrudin, Lc. hafizhahullah. Kajian ini mengambil tema NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’ yang ditulis oleh Ustadz Abu Sangkan hadahullah. Semoga nasihat dan koreksi yang disampaikan oleh al Ustadz Mahful terhadap buku tersebut bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin dan juga bagi penulisnya hadahullah. Silakan download pada link berikut:

01 NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’

02 NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’

Download Audio: MENAHAN DIRI KETIKA TIMBUL FITNAH [PENTING]

Alhamdulillah, silakan download nasihat yang disampaikan oleh Ustadz Abul Hasan as Sidawi dengan tema Menahan Diri Ketika Timbul Fitnah. Termasuk dari prinsip umum ahlus sunnah wal jama’ah adalah menahan diri ketika timbul fitnah di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah. Merupakan prinsip yang harus dipegangi oleh setiap muslim. Tidak ikut campur dalam urusan-urasan yang bukan bidangnya. Apabila engkau diuji dalam fitnah tersebut, maka korbankanlah dirimu, jangan kau korbankan agamamu. Dan janganlah engkau membantu tersebarnya fitnah baik dengan tangan dan lisan. Akan tetapi, hendaklah kau tahan tangan, lisan, dan hawa nafsumu dari ikut campur terhadap fitnah.

Ibnu Hazm pernah menyatakan : “Tidak ada bencana yang lebih besar terhadap ilmu dan ulama, yaitu munculnya orang-orang yang ikut campur dalam keadaan mereka bukan ahlinya”

Syaikh al-Imam Abu Nashr berkata:
“Kalau sendainya orang yang tidak memiliki ilmu diam, hingga berbicara orang-orang yang memiliki ilmu dalam bidang tersebut, niscaya akan segera selesai khilaf yang muncul di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah”

Langsung saja download rekaman kajian tersebut pada link berikut:

Menahan Diri Ketika Timbul Fitnah

Download Audio: JALIN UKHUWAH, SUDAHI PERSELISIHAN (Ust. Abul Hasan as Sidawy) [BAGUS]

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini silakan download rekaman kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abul Hasan as Sidawy hafizhahullah dengan tema Jalin Ukhuwah, Sudahi Perselisihan. Kajian ini diselenggarakan di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Surabaya.

Diantara kenikmatan terbesar yang dianugerahkan Allah kepada kaum Muslimin adalah nikmat ukhuwah di atas manhaj yang benar, termasuk keutamaan terbesar yang diberikan kepada hamba-hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi nikmat ini akan hilang dan hancur ketika muncul ikhtilaf (perselisihan) di tengah-tengah kaum Muslimin terkhusus Ahlus sunnah wal jama’ah.
Sebab munculnya perselisihan di tengah-tengah Ahlus sunnah wal jama’ah bukanlah karena manhaj dan aqidah yang mereka berjalan di atasnya, akan tetapi karena adanya kesalahan yang dilakukan oleh beberapa individu, disebutkan oleh Al-Imam Abu Nashr bahwa diantara sebab munculnya perpecahan adalah:

  1. Al-Baghyu, Tindakan menzhalimi orang lain yang diatasnamakan sebagai manhaj.
  2. Adh-Dhulmu, Kedhaliman terhadap diri sendiri berupa perbuatan dosa dan maksiat.
  3. Al-’Udwan, Adanya pihak-pihak dari kalangan mereka yang saling bermusuhan
  4. Adanya pihak-pihak yang gegabah pada permasalahan yang harusnya disikapi dengan penuh kehati-hatian padanya.
  5. Adanya pihak yang jahil terhadap hakikat suatu permasalahan.

Adapun tatkala terjadi perselisihan maka disebutkan oleh Al-Imam Al-Wadi’i rahimahullah beberapa langkah untuk meredam khilaf yang muncul di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah :

  1. Menjadikan Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai hakim dalam menyelesaikan khilaf yang terjadi. Sebagaimana disebutkan dalam An-Nisa 59. Diantara bentuk tahkim bil kitab wa sunnah ialah: tidak mencari-cari kesalahan saudara sesama Muslim, berpegang teguh dengan tali agama Allah, menjauh dari fitnah, meneliti setiap berita yang sampai pada kita, bersikap adil dalam bermu’amalah atau menghukumi saudara sesama Muslim.
  2. Bertanya kepada para ulama dari kalangan ahlus sunnah wal jama’ah. Sebagaimana terdapat dalam An-Nahl 43
  3. Menyibukkan diri dengan menuntut ilmu syar’i
  4. Melihat bagaimana langkah para ulama ketika menghadapi fitnah.
  5. Melihat keadaan masyarakaat saat ini dan bahaya-bahaya yang meilputi mereka, dan kebodohan yang menyertai mereka berupa syahwat dan syubhat. Niscaya tidak tersibukkan dengan bantah-bantahan.

Silakan download kajian ini pada link berikut:

Jalin Ukhuwah, Sudahi Perselisihan

Dialog Interaktif Lembaga Pendidikan Ahlussunnah

Umat islam saat ini tidak mungkin akan mendapatkan kemuliaanya kecuali dengan cara apa yang telah membuat mulia generasi pendahulunya. Yaitu, dengan ketakwaan yang hanya dapat diraih dengan ilmu.

Lahirnya generasi yang benar-benar bertakwa dan memiliki ilmu yang kuat tentang al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih, merupakan keniscayaan. Sebab merekalah yang kelak diharapkan akan membimbing serta mengarahkan ummat menuju kehidupan yang bersih, takwa dan islami sesuai dengan manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah.

Terciptanya generasi yang bertakwa adalah tanggung jawab setiap insan muslim secara menyeluruh. Setiap elemen bahu-membahu dalam lingkup yang dibidanginya untuk memikul tanggung jawab ini. Berbagai upaya dari setiap bidang itu akan saling menjembatani hingga menghantarkan generasi umat ini menuju gerbang kejayaan dan kemuliaannya.

Diantara elemen yang turut andil besar dalam upaya pembekalan ilmu bagi generasi umat ini adalah lembaga pendidikan pondok pesantren / ma’had yang bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Alhamdulillah, saat ini telah banyak berkembang ma’had-ma’had Ahlus Sunnah. Beberapa diantaranya telah menyampaikan visi, misi serta informasi akademiknya kepada ummat melalui radio Rodja. insya Allah ma’ahid lainnya akan kami hadirkan di waktu mendatang. Berikut kami sertakan rekaman Dialog Interaktif yang sudah kami selenggarakan. Kami persilahkan bagi kaum muslimin yang hendak mendengarkan atau mendownload dalam format audionya. audionya. Semoga bermanfaat.

icon for podpress Talkshow Ma'had Imam Bukhari Surakarta: Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ma'had Ibn Bazz Yogyakarta: Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ma'had Hidayatun Najah : Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ihya As Sunnah: Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ma'had Al Matuq: Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ma'had IbadurRahman: Hide Player | Play in Popup | Download

icon for podpress Talkshow Ma'had Ibnu Taimiyyah: Hide Player | Play in Popup | Download

Download Audio: JIHAD DI BUMI PALESTINA (Ust. Muhammad Wasitho, Lc.) [BAGUS]

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami persembahkan rekaman kajian dengan tema JIHAD DI BUMI PALESTINA yang disampaikan oleh al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc. hafizhahullah. Beliau adalah pengasuh Ma’had Al Ukhuwah Sukoharjo. Pada kajian ini beliau menjelaskan sikap seorang muslim dalam menghadapi musibah yang menimpa kaum Muslimin di Palestina, serta fatwa para ulama Islam terkait musibah Palestina. Mudah-mudahan kajian yang beliau sampaikan bermanfaat bagi kita. Kajian ini diselenggarakan oleh Radio Suara Quran 94.4 FM. Silakan download pada link berikut:

JIHAD DI BUMI PALESTINA 1

JIHAD DI BUMI PALESTINA 2

Labels

comment

Download E book

Hire Me Direct
eXTReMe Tracker