WWW.INISIAL.CO.CC   Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Yang MEROKOK, dilarang buka blog saya...!!! image Klik! untuk mampir ke blog saya SILAKAN KLIK!
تبرئة العلامة الهرري مما افتراه عليه المدعو عبد الرحمن دمشقية في كتابه المسمى "الحبشي شذوذه وأخطاؤه"  والكتاب المسمى "بين أهل السنة وأهل الفتنة" وغيرهما من الإصدارات من مناشير وشرط  

Dzikir dan Doa Setelah Sholat

File berikut ini merupakan rangkaian dari eBook Bacaan Anak Muslim terdahulu "Ayo Shalat Bersamaku". Di dalamnya berisi beberapa dzikir dan doa yang dibaca setelah sholat, sebagaimana yang kami nukilkan dari buku Dzikir dan Wirid yang disusun oleh al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz. Bagi anda yang pernah bertanya kepada kami mengenai buku dzikir dan doa untuk anak-anak, semoga eBook ini bisa menjadi alternatif yang bermanfaat.
Silahkan Download atau Baca eBook.

TULISAN “ALLAH” DAN “MUHAMMAD” DI DINDING

سئل فضيلة الشيخ ابن عثيمين في كتاب المناهي اللفظية: كثيرا ما نرى على الجدران كتابة لفظ الجلالة (الله) , وبجانبها لفظ محمد صلى الله عليه وسلم أو نجد ذلك على الرقاع, أو على الكتب،أو على بعض المصاحف فهل موضعها هذا صحيح ؟.
فأجاب قائلا : موقعها ليس بصحيح لأن هذا يجعل النبي صلى الله عليه وسلم ، نداً لله مساوياً له ، ولو أن أحدا رأي هذه الكتابة وهو لا يدري المسمى بهما لأيقن يقيناً أنهما متساويان متماثلان ، فيجب إزالة اسم رسول الله صلى الله عليه وسلم ويبقى النظر في كتابة : (الله) وحدها فإنها كلمة يقولها الصوفية ، و يجعلونها بدلا عن الذكر ، يقولون (الله الله الله) ، وعلى هذا فلا يكتب (الله) ، ولا (محمد) على الجدران ، ولا على الرقاع ولا في غيره

Yang Mulia Syaikh Ibnu ‘Utsaimin ditanya di dalam kitab Al Manaahi Al Lafzhiyyah (sebagai berikut), “Sering kita melihat di atas dinding terdapat tulisan lafaz Al Jalaalah (Allah), dan di sampingnya ada lafaz Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallama, atau kita mendapati itu di kain, atau di buku-buku, atau pada sebagian mushaf, apakah penempatannya benar?

Beliau menjawab, “Penempatannya tidak benar, karena ini menjadikan Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama tandingan bagi Allah dan menyamaiNya. Dan kalaulah orang yang tidak paham maksud dua tulisan tersebut melihatnya niscaya dia meyakini bahwa keduanya adalah sama dan semisal.
Maka wajib menghapus nama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama, dan cukup melihat kepada tulisan lafaz Al Jalaalah (Allah) saja. Dan lafazh (Allah) juga adalah kalimat yang sering diucapkan oleh kalangan sufiyah, sebagai ganti zikir, mereka mengucapkan (Allah .. Allah .. Allah). Berdasarkan ini Maka tidak perlu ditulis (Allah) dan (Muhammad) di atas dinding, kain dan lainnya. (http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=22707)

MUTIARA ILMU DAN FAEDAH DARI KITAB-KITAB SYAIKH AL MUHADDITS AL ALBANY RAHIMAHULLAHU TA’ALA

MUTIARA ILMU DAN FAEDAH DARI KITAB-KITAB SYAIKH AL MUHADDITS AL ALBANY RAHIMAHULLAHU TA’ALA

Disarikan oleh, Syaikh Badr bin Muhamad Ali Badar Al ‘Anzy

diterjemahkan dengan beberapa penyesuaian oleh, Abuz Zubair Hawaary

بسم الله الرحمن الرحيم

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا , ومن سيئات أعمالنا.
من يهده الله فلا مضل له , ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله .
(يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون)
(يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالاً كثيراً ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا)
(يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولاً سديداً يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزاً عظيماً)
أما بعد

Berikut ini adalah faedah-faedah yang saya ringkas dari sebagian kitab Imam Al Albany rahimahullah, saya memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar menjadikannya bermanfaat.
PERTAMA : DARI KITAB ADAB AZ ZIFAAF FIS SUNNAH AL MUTHOHHAROH

1. Disukai (mustahabb) bagi seseorang apabila ia mendatangi istrinya untuk berlemah-lembut dengannya, seperti memberikan minuman atau semisalnya kepadanya.
Berdasarkan hadits Asma’ binti Yazid bin As Sakan, bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama duduk disamping ‘Aisyah, lalu diberikan kepada beliau segantang susu. Maka beliau meminumnya kemudian Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama mengulurkannya kepada Aisyah lantas ia meminumnya sedikit”. (HR. Ahmad.
2. Meletakkan tangan di atas kepala istri dan berdo’a untuknya. Tangan diletakkan di ubun-ubun kepalanya lalu membaca bismillah dan berdo’a, berdasarkan hadits,

( إذا تزوج أحدكم امرأة أو اشترى خادمة فليأخذ بناصيتها وليسم الله عز وجل وليدع بالبركة وليقل : اللهم إني أسألك من خيرها وخير ما جبلتها عليه وأعوذ بك من شرها وشر ما جبلتها عليه ) جبلتها : أي خلقتها وطبعتها عليه . أخرجه البخاري وغيره
“Apabila salah seorang kamu menikahi wanita atau membeli budak, hendaklah ia memegang ubun-ubunnya lalu menyebut nama Allah ‘Azza wa Jalla dan hendaklah ia mendo’akan keberkahan, hendaklah ia membaca, ‘Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dari kebaikannya dan kebaikan yang anugerahkan atasnya dan aku berlindung kepadaMu dari keburukannya dan keburukan yang engkau ciptakan pada dirinya”. (HR. Bukhari dan lainnya)
Al Albany rahimahullah Ta’ala berkata, “Dan disyari’atkan juga do’a ini ketika membeli kendaraan seperti mobil, karena mengharapkan kebaikannya dan khawatirk keburukannya”.
3. Disukai (mustahabb) bagi keduanya untuk sholat dua raka’at berjama’ah, karena ini ada dinukilkan dari salaf. Berdasarakan atsar;

عن أبي سعيد مولى أبي أسيد قال: ( تزوجت وأنا مملوك فدعوت نفراً من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فيهم ابن مسعود وأبو ذر وحذيفة فقالوا : إذا أدخل عليك أهلك فصل ركعتين ) رواه ابن أبي شيبة وعبد الرزاق .

dari Abu Sa’id Maula Abi Usaid ia berkata, “Aku menikah dan ketika itu aku masih seorang budak. Maka aku mengundang beberapa orang sahabat Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama antara lain Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah, maka mereka berkata, ‘Apabila istrimu dipertemukan denganmu maka sholatlah dua raka’at”. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrozaq)

dan atsar Ibnu Mas’ud, ia berkata kepada Abu Hariz ketika ia menikah,

فإذا أتتك فأمرها أن تصلي ورائك ركعتين

“Apabila ia telah datang menemuimu, maka perintahkanlah ia sholat di belakangmu dua raka’at”. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrozaq)
4. Dan ketika ia hendak menggauli istrinya hendaknya ia membaca,

( بسم الله , اللهم جنبنا الشيطان , وجنب الشيطان ما رزقتنا ) رواه البخاري وغيره .

“Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang engkau karuniakan kepada kami”. (HR. Bukhari dan lainnya)

Al Albany rahimahullah Ta’ala berkata, “Boleh baginya menggauli istrinya di qubulnya dari arah (posisi) mana saja yang ia inginkan, dari belakang atau dari depannya”.

عن جابر قال : ( كانت اليهود تقول : إذا أتى الرجل امرأته من دبرها في قبلها كان الولد أحول : فنزلت { نساؤكم حرث لكم فأتوا حرثكم أنا شئتم } أي كيف شئتم فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ( مقبلة أو مدبرة إذا كان ذلك في الفرج ) رواه البخاري ومسلم وغيرهما .

Dari Jabir ia berkata, “Adalah orang-orang yahudi mengatakan, ‘Apabila seorang laki-laki menggauli istrinya di qubulnya dari arah belakang maka kelak anaknya juling’. Maka turunlah firman Allah Ta’ala (artinya), “Istri-istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana saja kalian suka”. Maksudnya dengan cara apapun yang kalian suka. Maka Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda, “Istrinya menghadap kepadanya atau membelakanginya apabila itu dilakukan di kemaluan”. (HR. Bukhari dan Muslim serta selain keduanya).

وقال النبي صلى الله عليه وسلم لعمر بن الخطاب – رضي الله عنه – : ( أقبل وأدبر واتق الدبر والحيضة ) رواه النسائي والترمذي بسند حسن

Dan Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama bersabda kepada Umar bin Al Khottob rodhiyallahu ‘anhu, “Silahkan dari depan dan belakang dan jauhilah dubur serta haidh”. (HR. An Nasai dan At Tirmidzi dengan sanad hasan)
5. Berwudhu’ diantara dua kali jima’. Apabila ia menggauli istrinya kemudian hendak mengulangi lagi hendaknya ia berwudhu’. Berdasarkan sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallama,

( إذا أتى أحدكم أهله ثم أراد أن يعود فليتوضأ بينهما وضوءاً – وفي رواية وضوءه للصلاة – فإنه أنشط في العود ) رواه مسلم وغيره

“Apabila salah seorang kamu mendatangi istrinya kemudian ia ingin mengulangi, maka hendaklah ia berwudhu’ di antara keduanya – dalam satu riwayat seperti wudhu’nya untuk sholat – karena sesungguhnya itu lebih membuatnya bersemangat dalam mengulangi”. (HR. Muslim dan lainnya)

Akan tetapi mandi lebih afdhol dari pada wudhu, karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallama suatu hari menggilir istri-istrinya, beliau mandi ditempat istrinya yang ini dan yang ini”. (HR. Abu Dawud dan lainnya)

• Dan dibolehkan bagi pasangan suami istri mandi bersama dalam satu tempat sekalipun suami melihat seluruh tubuhnya dan begitu juga sebaliknya.

عن عائشة رضي الله عنها قالت : (كنت أغتسل أنا ورسول الله صلى الله عليه وسلم من إناء بيني وبينه واحد ) متفق عليه .

Dari Aisyah rodhiyallahu ‘anha ia menuturkan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallama dari satu bejana antara aku dan dia”. (Muttfaqun ‘Alaihi)

Berdasarkan hadits ini Ad Dawudy berdalil atas bolehnya laki-laki melihat aurat istrinya dan begitu pula sebaliknya. Ini dikuatkan oleh apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari jalan Sulaiman Ibnu Musa, bahwasanya ia ditanya tentang seseorang melihat kemaluan istrinya? Maka ia menjawab, “Aku telah menanyakannya kepada ‘Atho’ maka ia berkata, “Aku telah menanyakannya kepada Aisyah, maka ia menyebutkan hadits ini dengan maknanya”.
Al Albany rahimahullah berkata, “Adapun hadits yang berbunyi (apabila salah seorang kamu menggauli istrinya atau budaknya maka janganlah ia melihat kemaluannya, karena itu menyebabkan kebutaan”. Maka ini adalah hadits palsu”.

(bersambung)

Download Audio: Dauroh Aqidah & Manhaj bersama Ust. Dzulqornain di Surabaya (7-9 Mei 2010)

Alhamdulillah, silakan download rekaman dauroh Aqidah dan Manhaj (referensi Kitab Ashlussunnah Karya Imam Ibnu Abi Hatim) yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi, di Masjid Ar-Royan Perum Galaxy Bumi Permai Surabaya (7-9 Mei 2010). Daurah yang telah berlangsung ini merupakan lanjutan dari daurah sebelumnya dan juga sebagai pembahasan akhir dari kitab ashlussunnah karya Imam Ibnu Abi Hatim. Semoga bermanfaat. Silakan download pada link berikut:

Download:
Khutbah Jum’at

Hari 1 Sesi 1 mp3

Hari 1 Sesi 2 mp3

Hari 1 Sesi 3 mp3

Hari 2 Sesi 1 mp3

Hari 2 Sesi 2 mp3

Hari 2 Sesi 3 mp3

Hari 2 Sesi 4.mp3

taushiyah ba’da shubuh I.mp3

taushiyah ba’da shubuh II.mp3

Silakan download pula rekaman Dauroh Aqidah dan Manhaj di atas (Pertemuan Pertama/ November 2009)

hari1_sesi1.zip
hari1_sesi2.zip
hari1_sesi3.zip (tanya jawab)
hari2_sesi1.zip
hari2_sesi2.zip

Sumber rekaman: ilmoe.com

Download Audio: INDAHNYA AKHLAK AHLUS SUNNAH (Ust Arifin Ridin, Lc.)

Alhamdulillah, silakan download rekaman kajian Akbar Tuban dengan tema “Indahnya Akhlak Ahlussunnah”.

Kajian ini disampaikan oleh Ust. Arifin Riddin, Lc. Semga nasihat indah yang beliau sampaikan bermanfaat bagi kita. Silakan download pada link berikut:

Indahnya Akhlak Ahlussunnah 01

Indahnya Akhlak Ahlussunnah 02

===========================

Jazakallahu khaira kepada akhuna Maramis yg telah memberikan rekamannya.

Jangan lupa……!!!

Hadirilah kajian bersama Ust Arifin Ridin di Sragen:

DAUROH MANHAJIYAH

Tema: MENGAPA AKU BANGGA BERMANHAJ SALAF?

Pemateri:

Al Ustadz Arifin Ridin, Lc. -hafizhahullah-

(Dari Yogyakarta)

Insya Allah akan diselenggarakan pada:

Hari/ tanggal: Ahad, 23 Mei 2010

Waktu: Pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB

Tempat: Masjid An-Nur, SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen

Jl. Citrosancakan, Gemolong, Sragen

Dauroh Manhajiyah: MENGAPA AKU BANGGA BERMANHAJ SALAF? (Sragen, 22-23 Mei 2010)

Download Audio Pengajian Umum Tuban: Indahnya Akhlak Ahlussunnah (9 Mei 2010)

Download Audio Pengajian Umum Tuban: Indahnya Akhlak Ahlussunnah (9 Mei 2010)


Alhamdulillah pengajian umum di Tuban “Indahnya Akhlak Ahlussunnah” oleh Ust. Arifin Riddin, Lc telah berjalan lancar, dan berikut ini kami upload rekaman kajian yang direkam oleh panitia kajian. Semoga bermanfaat

Download 1

Download 2

Dauroh Pelajar dan Mahasiswa Se-JABODETABEK

AYO AJAK PARA PELAJAR MUSLIM...TEMAN ATAU KERABAT ANDA. (klik untuk perbesar)

Assalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh

Bismillahirrohmanirrohim.. Bersama dengan ini kami umumkan pada kaum muslimin, khususnya para pelajar dan mahasiswa di kawasan Jabodetabek, perihal akan diselenggarakannya agenda Dauroh Ilmiyyah Pelajar dan Mahasiswa se-Jabodetabek dengan tema “Aktualisasi Pelajar Muslim dengan Ilmu yang Bermanfaat dan Akhlaq yang Mulia”. Acara tersebut, insyaAlloh akan diadakan pada hari Ahad, tanggal 6 Juni 2010 Masehi atau tanggal 23 Jumadil Tsani 1431 Hijriyah di masjid At-tauhid Arif Rahman Hakim Kampus UI Salemba, Jakarta.

Dauroh ini akan terbagi menjadi dua sesi dengan bentuk dialog interaktif bersama dua ustadz, yaitu Ust. Kurnaedi, Lc dan Ust. Badrusalam, Lc. Sesi 1 akan dilangsungkan pada pukul 08.30 sampai pukul 12.00 dengan bahasan “Raihlah Kebahagiaan Dunia dan Akhirat dengan Ilmu”. Untuk Sesi 2, pukul 13.00 sampai pukul 15.00, akan diisi dengan bahasan ” Menjadi Pemuda yang Mendapat Naungan Alloh pada Hari Kiamat”. Disela-sela pembahasan materi juga akan diadakan kuis islami dengan hadiah yang menarik.

Bagi ikwan dan akhowat yang ingin ikut serta pada acara dauroh ini diharapkan untuk melakukan registrasi melalui form pendaftaran ikhwan dan ahowat di website ini atau melalui SMS ke CP acara berikut ini :

- ikwan (021-92588697, 081382001830, 085695239600)

- akhowat (021-96790489, 085697400860)

Untuk informasi selengkapnya, pengunjung dapat langsung mendownload pamplet kegiatan Dauroh disini (
www.pelajarmuslim.com) atau menghubungi CP yang tertera. Ayo turut berpartisipasi untuk memperdalam keislaman kita dengan ilmu. Ajak adik, kakak, dan teman-teman semuanya. Tersedia hadiah ratusan buku islami bagi pendaftar dan pendatang pertama loh!!..

- NB : Tiap peserta dikenakan infaq Rp.5000 (untuk biaya makan siang)

Ustad Armen Download Kajian

Mendulang hikmah dari perang hunain

Tema : Mendulang hikmah dari perang hunain

Pemateri : Ustad Armen

Alhamdulillah kembali rodja menyajikan kajian Ustadz Armen, yg bertema Mendulang hikmah dari perang hunain. Dalam kajian ini di ceritakan hikmah-hikmah dari lembaran sejarah dari Perang Hunain. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Selengkapnya silahkan dengar dari MP3 berikut ini

icon for podpress Perang Hunain: Hide Player | Play in Popup | Download

Ustadz Abu Zubair

Para Peminang Bidadari

Tema : Para Peminang Bidadari

Pembicara : Ustadz Abu Zubair

Tanggal : 27 Desember 2007

Durasi : 1:48:38

File : 25.5 MB @ 24 kbps

Wahai pemuda, mari belajar dan mengikuti jejak para peminang bidadari!

Belajar dari para sahabat, diantaranya Musaf bin Umair rodhiyallohu’anhu, yang meninggalkan kemewahan dunia, segala kemudahan, serta orang tuanya untuk berhijrah, kemudian mati sebagai syuhada dengan tidak memiliki sehelai kain pun kecuali burdah yang tidak mampu menutupi tubuhnya dengan sempurna.

Mari belajar dari Abu Hurairah rodhiyallohu’anhu, yang memiliki cita-cita, tekat keinginan yang teguh dan agung, ketika pembagian ghanimah dari sebuah peperangan dia tidak ikut memintanya, dan ketika ditanya oleh Rasulullah� shollallohu’alaihi wassalam� dia menjawab: “Ya Rasulullah, saya ingin engkau mengajarkan kepadaku apa yang Allah ajarkan kepadamu.”

Subhanallah! Dimana kita? Ketika para pendahulu, generasi salaf yang pertama, teguh di berbagai medan jihad, berdakhwah dan menegakkan agama Allah, sebagian besar kita hanya mampu menyisihkan sedikit dari waktu luang yang tersisa untuk menuntut ilmu syar’i. Pada saat mereka berlomba-lomba melakukan amal kebajikan dan mengorbankan kesenangan dunia, kita justru terlena dengan kesenangan dunia.

Apa yang membuat mereka bagaikan gunung yang tidak goyah, tetap tegar dalam menghadapi musuh-musuh Islam? Itulah IMAN yang tidak sekedar di lisan, tetapi di hati, di lisan dan dilahirkan dalam bentuk perbuatan. Keimanan yang sejati, yang memiliki hakikat, yang memiliki rasa yang lezat.

Iman, mengalami pasang surut. Karena itu kita wajib meminta pertolongan Allah agar memperbaharui keimanan kita. Dan juga agar selalu berusaha memperbaharui keimanan tersebut dengan meningkatkan amal ibadah kita, yang beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Shalat malam.
  2. Menjaga lisan agar senantiasa basah untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah. [Perumpamaan orang berdzikir dan tidak berdizikir adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati]
  3. Membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya. [“Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari kiamat memberi syafa’at bagi pembacanya.” (HR Muslim)]
  4. Berinfak
  5. Taubat dan istigfar dari dari dosa-dosa dan maksiat.

Kajian ini dari awal hingga akhir berisi untaian nasihat yang indah, disampaikan dengan lugas untuk mengingatkan kita agar tidak terlena kepada kehidupan dunia yang melalaikan dan menjauhkan dari akhirat; menggugah kita untuk mengambil ibrah (pelajaran) dari perjuangan para sahabat dan kemudian kisah-kisah di zaman kini yang patut diwaspadai daripadanya; serta mendorong kita agar senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dengan beribadah, menuntut ilmu, beramal, serta bersungguh-sungguh dan tegar di jalan dakwah menegakkan agama Allah, agar kelak kita dapat masuk mengikuti barisan mereka, para peminang bidadari.

icon for podpress Peminang Bidadari: Hide Player | Play in Popup | Download

Download Audio: Ceramah Umum Ustadz Abdul Hakim Abdat di Ma’had al Ukhuwah (8 Mei 2010)

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, kami hadirkan rekaman ceramah umum ba’da maghrib bersama al Ustadz al Faadhil Abdul Hakim bin Amir Abdat di Masjid Pondok Pesantren al Ukhuwah, Sukoharjo (Sabtu, 8 Mei 2010). Kajian ini mengambil tema TAFSIR BERDASARKAN MANHAJ SALAF. Semoga kajian beliau pada kesempatan kali ini bermanfaat bagi kita. Silakan download pada link berikut:

TAFSIR BERDASARKAN MANHAJ SALAF

Hukum Lelaki Shalat Memakai Celana Panjang

Apa hukumnya shalat memakai celana panjang tanpa memakai jubah/gamis/sarung? Apakah shalatnya tetap sah? Adakah batasan hukum celana yang sehari-hari kita pakai selain membuang isbal? Jazakumullahu khairan katsira.

Abu Dzar
Alamat: Tangerang
Email: ibnustaxxxx@gmail.com

Al Akh Yulian Purnama menjawab:
Pada asalnya hukum memakai pakaian apapun dibolehkan dalam Islam, kecuali pakaian-pakaian tertentu yang termasuk dalam dalil-dalil yang menunjukkan pelarangan. Selain itu Islam tidak menetapkan model pakaian tertentu untuk shalat. Selama pakaian tersebut memenuhi syarat maka boleh dipakai untuk shalat, apapun modelnya.

Dengan demikian, yang perlu kita pegang adalah bahwa hukum asal memakai celana panjang adalah mubah. Namun para ulama memang membahas keabsahan shalat orang yang saat shalat dengan memakai celana panjang pada 2 keadaan berikut:

1. Celana panjang yang dipakai masih menampakkan warna kulit dan menampakkan bentuk tubuh (ketat)

Pada kondisi ini para ulama ijma (bersepakat) bahwa hukumnya haram dan shalatnya tidak sah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam An Nawawi, ulama besar mahdzab Syafi’i, beliau berkata:

لو ستر بعض عورته بشيء من زجاج بحيث ترى البشرة منه لم تصح صلاته بلا خلاف

Jika sebagian aurat sudah tertutupi dengan sesuatu yang berbahan kaca, sehingga masih terlihat warna kulitnya, maka tidak sah shalatnya tanpa ada perbedaan pendapat di antara ulama” (Al Majmu’, 3/173)

Bahkan jika warna kulit hanya terlihat dengan samar, tetap tidak sah shalatnya. Dijelaskan oleh Ibnu Qudamah, ulama besar mahdzab Hambali, beliau berkata:

والواجب الستر بما يستر لون البشرة فإن كان خفيفا يبين لون الجلد من ورائه فيعلم بياضه أو حمرته لم تجز الصلاة فيه لأن الستر لا يحصل بذلك

Menutup aurat sampai warna kulit tertutupi secara sempurna, hukumnya wajib. Jika warna kulit masih tampak oleh orang dibelakangnya namun samar, yaitu masih bisa diketahui warna kulitnya putih atau merah, maka tidak sah shalatnya. Karena pada kondisi demikian belum dikatakan telah menutupi aurat” (Al Mughni, 1/651)

2. Celana panjang yang dipakai telah menutupi warna kulit secara sempurna namun masih menampakkan bentuk tubuh (ketat)

Pada kondisi ini terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama. Sebagian ulama mengatakan shalatnya tidak sah. Diantaranya Ibnu Hajar Al Asqalani, ulama besar mahdzab Syafi’i, beliau berkata:

عن أشهب، فيمن اقتصر على الصلاة في السراويل مع القدرة: يعيد في الوقت، إلا إن كان صفيقاً

Aku mendengar ini dari Asyhab, bahwa orang yang mencukupkan diri shalat dengan memakai celana panjang padahal ia sanggup memakai pakaian yang tidak ketat, ia wajib mengulang shalatnya pada saat itu juga, kecuali jika ia tidak tahu malu” (Fathul Bari, 1/476)

Tidak sahnya shalat orang yang memakai pakaian ketat juga merupakan pendapat Syaikh Ibnu Baz, mantan ketua Komite Fatwa Saudi Arabia, ketika ditanya tentang hal ini beliau menjawab: “Jika celana pantalon ini menutupi aurat dari pusar sampai seluruh paha laki-laki, longgar dan tidak ketat, maka sah shalatnya. Namun lebih baik lagi jika di atasnya dipakai gamis yang dapat menutupi hingga seluruh pahanya, atau lebih baik lagi sampai setengah betis, karena yang demikian lebih sempurna dalam menutupi aurat. Shalat memakai sarung lebih baik daripada memakai celana panjang jika tidak ditambah gamis. Karena sarung lebih sempurna dalam menutupi aurat” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz , 1/68-69, http://www.ibnbaz.org.sa/mat/2480 )

Dalam penjelasan Syaikh Ibnu Baz ini juga ditegaskan bolehnya shalat dengan memakai celana panjang tanpa ditambah gamis atau sarung, asalkan tidak ketat.

Namun sebagian ulama berpendapat shalatnya tetap sah jika ia telah menutupi warna kulit dengan sempurna walaupun bentuk tubuh masih terlihat (ketat). Sebagaimana pendapat Imam An Nawawi, bahkan beliau membantah ulama yang berpendapat shalatnya tidak sah:

فلو ستر اللون ووصف حجم البشرة كالركبة والألية ونحوهما صحت الصلاة فيه لوجود الستر ، وحكى الدارمي وصاحب البيان وجها أنه لا يصح إذا وصف الحجم ، وهو غلط ظاهر

Jika warna kulit telah tertutupi secara sempurna dan bentuk tubuh semisal paha dan daging betis atau semacamnya masih nampak, shalatnya sah karena aurat telah tertutupi. Memang Ad Darimi dan penulis kitab Al Bayan menyampaikan argumen yang menyatakan tidak sahnya shalat memakai pakaian yang masih menampakkan bentuk tubuh. Namun pendapat ini jelas-jelas sebuah kesalahan” (Al Majmu’, 3/173)

Demikian juga pendapat Ibnu Qudamah, beliau menyatakan sahnya shalat memakai pakaian yang ketat namun beliau tidak menyukai orang yang melakukan hal tersebut:

وأن كان يستر لونها ويصف الخلقة جازت الصلاة لأن هذا لا يمكن التحرز منه وإن كان الساتر صفيقا

Jika warna kulit sudah tertutupi dan bentuk tubuh masih nampak, shalatnya sah. Karena hal tersebut tidak mungkin dihindari (secara sempurna). Namun orang yang shalat memakai pakaian ketat adalah orang yang tidak tahu malu” (Al Mughni, 1/651)

Sebagian ulama juga berpendapat shalatnya sah namun pelakunya berdosa dikarenakan memakai baju ketat. Sebagaimana pendapat Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan hafizhahullah, ulama besar di Saudi Arabia saat ini, beliau berkata: “Baju ketat yang masih menampakkan bentuk tubuh wanita, baju yang tipis dan terpotong pada beberapa bagian, tidak boleh memakainya. Baju ketat tidak boleh digunakan oleh laki-laki maupun wanita, terutama bagi wanita, karena fitnah wanita lebih dahsyat. Adapun keabsahan shalatnya tergantung bagaimana pakaiannya. Jika pakaian ketat ini dipakai seseorang untuk shalat, dan telah cukup untuk menutupi auratnya, maka shalatnya sah karena aurat telah tertutup. Namun ia berdosa karena memakai pakaian ketat. Sebab pertama, karena dengan pakaian ketatnya, ia telah meninggalkan hal yang disyariatkan dalam shalat, ini terlarang. Sebab kedua, memakai baju ketat dapat mengundang fitnah karena membuat orang lain memalingkan pandangan kepadanya, apalagi wanita.” (Muntaqa Fatawa Shalih Fauzan, 3/308-309)

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa letak perbedaan pendapat di antara para ulama adalah dalam memutuskan apakah memakai pakaian ketat dalam shalat itu sudah termasuk menutup aurat atau tidak. Dengan demikian ini adalah perkara khilafiyyah ijtihadiyyah, yang masing-masing pendapat dari ulama tersebut harus dihormati.

Namun yang paling baik adalah menghindari hal yang diperselisihkan dan mengamalkan hal yang sudah jelas bolehnya. Sehingga memakai pakaian yang longgar dan lebar hingga tidak menampakkan warna kulit dan tidak menampakkan bentuk tubuh adalah lebih utama.

Kemudian perlu digarisbawahi, seluruh penjelasan di atas berlaku bagi setiap orang yang memiliki kemampuan dalam pakaian, ia berkecukupan dalam berpakaian dan mampu mengusahakan untuk memiliki pakaian yang longgar dan tidak ketat. Adapun orang yang tidak berkemampuan untuk berpakaian yang longgar, misalnya orang miskin yang hanya memiliki sebuah pakaian saja, atau orang yang berada dalam kondisi darurat sehingga tidak mendapatkan pakaian yang longgar, maka shalatnya sah dan ia tidak berdosa. Berdasarkan hadits dari Jabir bin Abdillah yang menceritakan dirinya ketika hanya memiliki sehelai kain untuk shalat, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنْ كَانَ الثَّوْبُ وَاسِعاً فَالْتَحِفْ بِهِ وَإِنْ كَانَ ضَيِّقاً فَأتَّزِرْ بِهِ

Jika kainnya lebar maka gunakanlah seperti selimut, jika kainnya sempit maka gunakanlah sebagai sarung” (HR. Bukhari no.361)

Allah Ta’ala juga berfirman:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Bertakwalah kalian semampu kalian” (QS. At-Taghabun 16 )

Download Kajian Akbar Solo: JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT (Ust. Abdul Hakim Abdat) [BARU]

Bismillah, pada kesempatan kali ini, kami hadirkan rekaman Kajian Akbar yang disampaikan oleh al Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullah di Masjid Raya Karanganyar (Ahad, 9 Mei 2010).

Kajian beliau pada acara ini mengambil tema JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT.

Semoga bermanfaat yach. Langsung ajah download rekaman kajiannya pada link berikut:

JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT 01

JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT 02

JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT 03

JALAN SELAMAT DI TENGAH PERPECAHAN UMAT 04

Labels

comment

Download E book

Hire Me Direct
eXTReMe Tracker