WWW.INISIAL.CO.CC   Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Yang MEROKOK, dilarang buka blog saya...!!! image Klik! untuk mampir ke blog saya SILAKAN KLIK!
تبرئة العلامة الهرري مما افتراه عليه المدعو عبد الرحمن دمشقية في كتابه المسمى "الحبشي شذوذه وأخطاؤه"  والكتاب المسمى "بين أهل السنة وأهل الفتنة" وغيرهما من الإصدارات من مناشير وشرط  

Mengenal Hak-hak Pemerintah

Download Audio: Mengenal Hak-hak Pemerintah (Ust. Aris Sugiyantoro) [Penting]


Bismillah, saudaraku sekalian, rahimakumullah, silakan download kajian yang disampaikan oleh Al Ustadz Aris Sugiyantoro hafizhahullah. Beliau adalah Murid SyaikhMuhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, serta pimpinan Ponpes Al Ukhuwwah, Sukoharjo). Kajian ini mengambil tema Mengenal Hak Pemerintah. Semoga kajian ini bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin khususnya bagi para aktivis dakwah harokah. Silakan download pada link berikut ini.

Mengenal Hak Pemerintah

ISLAM PEMBAWA RAHMAT DAN KEDAMAIAN BAGI SELURUH ALAM

Download Audio: ISLAM PEMBAWA RAHMAT DAN KEDAMAIAN BAGI SELURUH ALAM (Ust. Mahful Safrudin, Lc.) [PENTING]


Bismillah, alhamdulillah, saudara dan saudariku rahimakumullah, silakan download dan dengarkan rekaman kajian akbar Purworejo beberapa waktu lalu dengan tema ISLAM PEMBAWA RAHMAT DAN KEDAMAIAN BAGI SELURUH ALAM. Kajian ini disampaikan oleh Ustadzuna Mahful Safrudin, Lc. (pengajar Ma’had al Irsyad, Salatiga). Pada kajian ini beliau menjelaskan dalil-dalil syar’i sebagai bukti bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (termasuk kepada orang kafir sekalipun). Selain itu beliau pun menyikapi akhi-aksi kekerasan dan terorisme yang akhir-akhir ini marak terjadi dan dilakukan para aktivis harokah. Semoga kajian ini bermanfaat. Silakan download pada link berikut:

Islam Pembawa Rahmat dan Kedamaian Bagi Seluruh Alam

Menyikapi Aksi Aksi Kekerasan dan Terorisme

KAIDAH BERMUAMALAH DENGAN PEMERINTAH

Download Audio: KAIDAH BERMUAMALAH DENGAN PEMERINTAH (Ust. Mahful, Lc.) [PENTING]


Bismillah. Silakan download rekaman kajian bersama Al Ustadz Al Fadhil Mahful Safrudin, Lc. yang membahas materi Kaidah Bermuamalah dengan Pemerintah (merujuk sebuah kitab berjudul Mu’ammalatul Hukkam). Kajian ini disampaikan di SMA Negeri 1 Gemolong. Semoga kajian ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Silakan download pada link berikut:

Kaidah Bermuamalah dengan Pemerintah 1

Kaidah Bermuamalah dengan Pemerintah 2

Kaidah Bermuamalah dengan Pemerintah 3

Kaidah Bermuamalah dengan Pemerintah 4

Download Kajian Ilmiah Anti Teror: JIHAD ALA TERORIS, SALAH KAPRAH MEMAHAMI JIHAD (Disertai Bantahan Terhadap Al Ustadz Abu Bakar Ba’asyir) [PENTING]

Download Kajian Ilmiah Anti Teror: JIHAD ALA TERORIS, SALAH KAPRAH MEMAHAMI JIHAD (Disertai Bantahan Terhadap Al Ustadz Abu Bakar Ba’asyir) [PENTING]


Alhamdulillah, silakan download rekaman Kajian Ilmiah Anti Teror bersama Al Ustadz Al Fadhil Zainal Abidin, Lc. yang diselenggarakan di Kompleks Yayasan Daar el Dzikr, desa Bulu, Sukoharjo pada tanggal 1 November 2009. Kajian ini mengambil tema JIHAD ALA TERORIS, SALAH KAPRAH MEMAHAMI JIHAD yang diangkat dari buku baru beliau hafizhahullah. Selain itu pada kajian tersebut disampaikan pula Bantahan terhadap pernyataan Al Ustadz Abu Bakar Ba’asyir hadahullah yang dimuat di majalah Sabili hadahumullah. Semoga kajian ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Silakan download pada link berikut.

Download JIHAD ALA TERORIS (Re Upload) atau download di sini


sumber:

http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/11/04/download-kajian-ilmiah-anti-teror-jihad-ala-teroris-salah-kaprah-memahami-jihad-disertai-bantahan-terhadap-al-ustadz-abu-bakar-basyir-penting/

Membongkar Akar Kesesatan Kaum Teroris Khowarij

Download Audio Baru: Membongkar Akar Kesesatan Kaum Teroris Khowarij (Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc.) [& PENTING!!]

Bismillah, Alhamdulillah, segala puji hanyalah bagi Allah Ta’ala. Tadi pagi (Ahad, 31 Januari 2010) telah berlangsung dengan lancar Kajian Akbar bersama al Ustadz al Fadhil Abdurrahman Thayyib as Salafy, Lc. hafizhahullah yang berlangsung di Ma’had al Ukhuwwah, Sukoharjo, Surakarta. Kajian ini mengambil tema yang cukup menarik, yaitu MEMBONGKAR AKAR KESESATAN KAUM TERORIS KHOWARIJ”, sebuah kajian yang berbobot dan sangat ilmiah serta bantahan yang memuaskan untuk menjelaskan umat tentang hakikat dan bahaya serta ciri-ciri kaum Khowarij (baca: Teroris), baik dalam masalah aqidah, manhaj, pengkafiran, muamalah dengan pemerintah, berhukum dengan selain hukum Allah, jihad, loyalitas dengan orang kafir, dan sebagainya. Langsung saja, silakan download rekaman kajian pada link berikut dan selamat menikmati:

MEMBONGKAR AKAR KESESATAN KAUM TERORIS KHOWARIJ 1

MEMBONGKAR AKAR KESESATAN KAUM TERORIS KHOWARIJ 2

Kumpulam download kajian

Link Download lain



Download Audio: WAHAI SAUDARAKU, DI MANA TEMPAT TINGGALMU NANTI? (Ust. Abu Zubair al Hawari, Lc.) [BAGUS]

Download Audio: Perjalanan Menuju Kampung Akhirat (Ust. Abdullah Taslim, M.A) [PENTING]

BETAPA DAHSYAT DAN MENGERIKANNYA SIKSAAN API NERAKA (Renungkanlah!) (Plus Download Kajiannya)

Download Audio: KEMATIAN DAN KEHIDUPAN SETELAHNYA (Ust. Abdul Barr) [BAGUS]

Download Audio: HISABLAH DIRIMU, SEBELUM ENGKAU DIHISAB (Ust. Hadid Saiful Islam) [PENTING]

Download Audio: KIAMAT 2012 (Ust. Tata Abdul Ghoni) [PENTING]

Download Audio: Hakikat Kehidupan Dunia (Ust. Abu Zubair al Hawari, Lc.) [BAGUS]

Download Audio: Khutbah Jum’at “Hisablah Dirimu Wahai Saudaraku, Sebelum Engkau Dihisab!” (Ust. Dzulqornain) [PENTING]

Download Audio: ARTI SEBUAH KEHIDUPAN (Al Ustadz Al Fadhil Dzulqornain) [BAGUS]

DOWNLOAD AUDIO:: Baca Tempatmu Kelak di Akhirat Sebelum Engkau Meledakkan (Ust. Abu Zubair Al Hawari) [PENTING]

DOWNLOAD AUDIO:: MENGINGAT KEMATIAN (Al Ustadz Al Fadhil Abu Haidar) [Bagus]

Download WAHAI SAUDARAKU, DI MANA TEMPAT TINGGALMU NANTI?

Bismillah, teman-teman, silakan download rekaman nasihat Al Ustadz Abu Zubair Al Hawaari, Lc. hafizhahullah pada kajian umum di Kota Salatiga Oktober 2008 silam. Kajian ini mengambil tema WAHAI SAUDARAKU, DI MANA TEMPAT TINGGALMU NANTI?. Semoga nasihat penting ini bermanfaat bagi kita. Silakan download pada link berikut:

Download WAHAI SAUDARAKU, DI MANA TEMPAT TINGGALMU NANTI?

Download Audio: MENGINGAT DAHSYATNYA HARI KIAMAT

Alhamdulillah, silakan dengarkan rekama kajian dari ilmoe.com yang disampaikan oleh al Ustadz al Fadhil Dzulqornain hafizhahullahu ta’ala yang mengangkat tema MENGINGAT DAHSYATNYA HARI KIAMAT yang diambil berdasarkan firman Allah dalam surat al Haqqah. Semoga nasihat beliau hafizhahullahu ta’ala dapat mengingatkan kita tentang kedahsyatan hari kiamat. Silakan download pada link berikut:

Download Kajian: MENGINGAT DAHSYATNYA HARI KIAMAT

Download Audio: KEMATIAN DAN KEHIDUPAN SETELAHNYA (Ust. Abdul Barr) [BAGUS]

Alhamdulillah, silakan dengarkan rekaman kajian umum yang disampaikan oleh Al-Ustadz Abdul Barr -Hafidzahullah-. Kajian ini mengangkat tema yang menarik berjudul KEMATIAN DAN KEHIDDUPAN SETELAHNYA yang disampaikan di Masjid Al-I’tisham, Sudirman, Jakarta (26 Desember 2009). Semoga penjelasan beliau bermanfaat. Silakan download pada link berikut:

Download Audio: Kematian & Kehidupan Setelahnya

Sumber: ProblemaMuslim.wordpress.com

Artikel terkait:

Download Audio: BAGAIMANA MENGATASI PERTIKAIAN SUAMI ISTRI ? (Ust. Muslim Al Atsari) [PENTING]

Bismillah. ikhwah sekalian, silakan download rekaman Bedah buku yang disampaikan oleh al Ustadz al Fadhil Abu Isma’il Muslim Al Atsari hafizhahullah (Pengasuh Ma’had Ibnu Abbas as Salafy, Sragen & Anggota Sidang Redaksi Majalah As Sunnah) dengan tema BAGAIMANA MENGATASI PERTIKAIAN SUAMI ISTRI ?. Semoga nasihat yang beliau sampaikan bermanfaat bagi kita. Silakan download nasihat beliau pada link berikut:

Download BAGAIMANA MENGATASI PERTIKAIAN SUAMI ISTRI ? 1

Download BAGAIMANA MENGATASI PERTIKAIAN SUAMI ISTRI ? 2

Download BAGAIMANA MENGATASI PERTIKAIAN SUAMI ISTRI ? 3

Muhasabah; Kontrol Diri Menuju Takwa

Oleh Al Ustadz Abu Khaleed Resa Gunarsa, Lc. Hafizhahullahu ta’ala (Pengajar Ma’had Ihya’ as Sunnah, Tasikmalaya)

Kewajiban pertama seorang manusia adalah mengetahui bahwa dirinya hanyalah makhluk kerdil yang segala urusannya ada dalam kekuasaan Allah. Keberadaannya di dunia adalah karunia, sekaligus ujian. Manusia harus senantiasa ingat, bahwa ia tidak diciptakan dengan kesia-siaan, tanpa maksud dan tujuan.

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja?” (Q.S Al-Qiyamah: 36).

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al-Mukminun: 115)

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat: 56).

Secara prinsip, usia manusia di dunia adalah moment yang sangat menentukan masa depannya. Apakah ia akan taat kepada Allah, sehingga kelak di akhirat ia akan berada di tempat yang penuh dengan kenikmatan abadi dan meraih derajat yang tinggi? Atau, ia malah membangkang, bermaksiat kepada Allah hingga selanjutnya di akhirat ia bersedih, merana dan sengsara karena siksa-siksa-Nya.

Jika manusia telah mengerti arti penting hidupnya sebagai sesuatu yang telah dijelaskan diatas, maka ia pantas bersyukur, karena hidayah Allah yang begitu berharga telah ia dapatkan. Semua itulah yang kelak akan sangat menolongnya dalam pertanggungjawaban di akhirat.

Takwa sebagai ruh ketaatan

Sebagai wujud rasa syukur dan upaya memenangkan ujian hidupnyalah, manusia diperintahkan untuk beramal shaleh. Menunaikan kewajiban, menjauhi larangan dan berusaha mengumpulkan pundi-pundi kebaikan yang diperintahkan adalah akumulasi perbuatan ketaatan yang hanya muncul dari semangat ketakwaan.

Merujuk kepada makna takwa secara bahasa, takwa adalah rasa takut dan sikap menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan. Takwa kepada Allah berarti takut kepada murka, kemarahan dan azab Allah yang tentu sangat merugikan serta berupaya melindungi diri dari semua itu. Dengan semangat takwa, ketaatan akan dengan mudah manusia tunaikan, amal shaleh akan dengan segera ia perbuat dan kemaksiatan akan sangat ia benci, seperti ia benci dilemparkan ke neraka.

Muhasabah; meningkatkan ketaatan.

Untuk bisa tetap eksist dalam ketaatan dan survive dalam beramal shaleh, manusia seyogianya sering berfikir tentang apa yang nanti akan berlaku bagi dirinya di akhirat, merasa takut dengan ancaman Allah bagi orang-orang yang kerap lalai, lupa dan enggan beramal shaleh, juga berharap dengan yakin pada janji-janji Allah bagi orang yang selalu mengingat-Nya. Sebagaimana yang sering Allah dan Rasul-Nya tekankan.

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Q.S. Al-Baqarah: 281).

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 30)

Pertanggungjawaban di akhirat adalah perjalanan pasti bagi seluruh manusia tanpa terkecuali. Tidak ada yang dapat luput. Tidak ada yang bisa meloloskannya dengan selamat kecuali rahmat Allah dan ampunan-Nya. Untuk itulah, manusia seharusnya banyak bermuhasabah, menekuri diri, mentafakuri retang waktu yang telah dilewati serta terus memohon ampunan Allah dan meminta kepada-Nya agar di waktu yang akan datang mendapat penjagaan dari Allah hingga ia tidak terjatuh kepada dosa dan maksiat.

Tidak bermuhasabah; meniti kehancuran

Kehancuran hati dapat terjadi karena tidak pernah bermuhasabah dan kerap memperturut hawa nafsu. Karena, aktifitas muhasabah sesungguhnya dapat memunculkan rasa takut kepada Allah, dan rasa takut kepada Allah berikutnya akan menekan kecenderungan hawa nafsu yang kerap mengajak kepada perbuatan negatif (maksiat).

Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa memuhasabahi dirinya dan rajin beramal untuk kehidupan setelah mati. Dan orang yang lemah adalah orang yang selalu memperturut hawa nafsunya dan banyak berangan-angan atas Allah.” (HR. Tirmidzi)

Imam Ahmad meriwayatkan, bahwa Umar ibn Khattab berseru, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Sesungguhnya itu akan meringankan perhitungan kalian esok hari. Berhiaslah untuk perhelatan akbar (hari akhir), pada hari segalanya akan tampak dan tidak ada yang tersembunyi dari kalian!”.

Dari wahab, ia berkata, “terdapat dalam hikmah Daud ‘alaihissalam, bahwa seorang yang berakal tidak akan pernah lalai dari empat waktu; waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk memuhasabahi dirinya, waktu untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya agar mereka menyampaikan kekurangan-kekurangannya dan waktu untuk bersama kelezatan nikmat yang halal dan indah.”

Cara dan perangkat bermuhasabah

Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata, bermuhasabah bisa dilakukan dengan menimbang kenikmatan dan kejahatan diri kita. Artinya, melihat apa yang telah Allah berikan kepada kita dan apa yang telah kita perbuat. Dengan itu, akan tampak kesenjangan yang sangat jauh antara keduanya. Akan jelas bagi kita bahwa semua nikmat yang kita terima adalah kasih sayang dan sifat pemaaf Allah. Kita akan semakin merasa kerdil dan fakir dihadapan Allah yang Mahakuasa dan pemurah.

Bermuhasabah sangat sulit kecuali bagi orang yang memiliki tiga perkara; (1) ilmu (2) berprasangka buruk terhadap jiwa dan (3) mengenal kenikmatan untuk membedakannya dari fitnah.

- Ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada para pengikut rasul, yang membedakan kebenaran dari kebatilan, petunjuk dari kesesatan, kebaikan dari keburukan.

- Berprasangka buruk terhadap jiwa akan melahirkan kesadaran tentang keburukan jiwa dan nafsu yang selalu mengajak pada perbuatan buruk.

- Dan mengenal kenikmatan yang Allah karuniakan akan mampu membuat kita tidak tertipu pada kenikmatan semu yang justru kian membuat kita terbuai oleh fitnah dunia.”

Agar umur kita yang sangat terbatas di dunia ini bisa semakin produktif menghasilkan amal-amal baik, kiranya memperbanyak muhasabah adalah cara terbaik untuk mewujudkannya. Dengan muhasabah, mari kita jelang masa depan dengan perubahan-perubahan prestatif.

Wallahu a’lam bish-shawab

Gelar Al-Atsary

Oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Abdul Hamid al-Halabi al-Atsari

Segala puji bagi Allah dan sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah n dan kepada keluarga, sahabat serta orang-orang yang mengikuti beliau.

Sebagian ikhwah telah bertanya kepadaku –semoga Allah memberi balasan kebaikan kepada mereka- tentang hukum penisbatan diri kepada Sunnah atau Atsar?

Semua itu dikarenakan adanya ucapan dari ahli ilmu yang dipahami melarang akan hal tersebut

Maka saya katakan –dengan memohon taufik dari Allah-:
Sesungguhnya penisbatan kepada Atsar merupakan penisbatan yang sudah ada sejak zaman dahulu (suatu hal yang telah turun menurun/warisan) diterima oleh kalangan ahli ilmu

Berkata as-Sam’ani (meninggal tahun 562 H) dalam kitabnya al-Ansab 1/136 : Penisbatan kepada Atsar yaitu hadits dan mencari ilmu hadits serta mengikuti hadits.

Dan bait syair pertama di dalam al-Alfiyah al-Haditsiyyah yang telah masyhur oleh al-Hafidh al-Iraqi (meninggal tahun 806 H), beliau berkata :
Abdurrahim bin al-Husain al-Atsari yang mengharap (ampunan) Rabbnya yang Maha Kuasa berkata
Al-Hafidh as-Sakhowi (meninggal tahun 902 H) mensyarah bait di atas dalam kitab Fathul Mughits 1/3 dengan perkataan beliau : Penisbatan kepada Atsar, para ulama menisbatkan diri mereka kepadanya dan sebagian mereka yang mengarang kitab dalam bidang tersebut telah menisbatkan kepadanya dengan baik.
Apabila kalian tidak bisa persis seperti mereka, maka samailah mereka, sesungguhnya menyamai orang yang mulia merupakan suatu keberuntungan.
Jika seandainya penisbatan kepada madzhab-madzhab atau profesi atau negara atau gelar-gelar diperbolehkan, maka penisbatan kepada Sunnah dan Hadits serta Atsar lebih utama untuk diterima.

Syaikh kami al-Albani -rahimahullah- menyindir sebagian penuntut ilmu, yang menyelisihi Sunnah dan mengubah manhaj ahli sunnah, namun disisi lain salah seorang dari mereka menggelari dirinya dengan Atsari. Sedangkan dia dari Atsar dan Sunnah berjauhan. Maka penisbatan itu bathil, menyelisihi hakekat sebenarnya. Syaikh -rahimahullah- membantah terhadap sebagian para penulis muda yang menyelisihi Sunnah dan kebenaran, namun dirinya menisbatkan kepada Atsar dalam rangka ikut-ikutan dan untuk menipu (orang awam). Beliau berkata: “Al-Atsari adalah mode zaman ini!”

Ya, demikianlah orang yang perkataannya menyelisihi keadaannya, lisan mereka telah merubah perbuatan mereka
Pengingkaran syaikh kami adalah benar, pengingkaran tersebut ditujukan kepada yang menisbatkan (orangnya), bukan terhadap apa yang dinisbatkan, karena beliau berkata setelah itu untuk membantah orang yang menisbatkan kepada atsar tersebut, dan untuk menyingkap hakekat sesungguhnya: “ketika ia mengira barangsiapa yang tidak mengikuti perkataannya … bahwa dia seorang salafi atsari seratus persen, padahal sesungguhnya ia seorang kholafi mu’tazili dari para pengekor hawa nafsu”
Beliau membolehkan penisbatan tersebut, seperti orang-orang sebelum beliau dari para imam dan ulama

Apa yang dinisbatkan kepada salaf (salafi) pada dasarnya sama dengan apa yang dinisbatkan kepada atsar (atsari), keduanya sama
Yang semisal dengan hal diatas adalah pembedaan antra para dai yang sebenarnya dan orang-orang yang hanya mengaku, al-Allamah asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz -rahimahullah- ketika ditanya tentang penamaan as-salafi, al-atsari, apakah ini termasuk tazkiyah/rekomendasi?

Maka samahatus syaikh -rahimahullah- menjawab:
“Apabila benar adanya bahwa dia atsari atau salafi maka tidak masalah, seperti yang diucapkan oleh ulama terdahulu, fulan salafi, fulan atsari, ini merupakan rekomendasi yang diharuskan dan wajib”
Adapun yang dinukil oleh sebagian saudara kita yang difahami darinya bahwa ada yang menyelisihi dalam hal ini, dan ini dinukil dari fadhilatus Syaikh Sholeh al-Fauzan –semoga Allah memberi kita manfaat darinya-, maka yang benar dalam hal ini –insya Allah- apa yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- dalam Majmu’ Fatawa 4/149 beliau berkata:
“Bukanlah suatu aib bagi sesorang yang menampakkan madzhab salaf dan menisbatkan dirinya kepada salaf serta bangga dengan salaf, bahkan wajib menerima hal ini sesuai dengan kesepakatan (para ulama), karena madzhab salaf tidaklah kecuali benar”
Jika penisbatan tersebut selaras antara dhohir dan batinnya maka hal ini setara dengan kedudukan seorang mukmin yang berada diatas kebenaran secara dhohir dan batin

Namun jika dhohirnya saja tanpa bathinnya, maka hal ini kedudukannya sama dengan munafiq, maka kita terima apa yang nampak dari hal tersebut dan kita serahkan yang tidak tampak kepada Allah, karena kita tidak diperintahkan untuk menghukumi apa yang ada di hati manusia
Ini sesuai dengan perkataan para imam dan ulama antara satu dengan lainnya dan menyelisihi perkataan selain mereka, dari orang-orang yang tidak faham perkataan para imam dan ulama, maka renungkanlah
Untuk mendapatkan faidah lebih lanjut akan hal ini lihatlah Al-Lubab 1/28 oleh Ibnu Atsir, Siyar a’lam an-nubala 18/510, 1/475 oleh adz-dzahabi, Taudhihul Musytabah 1/122 oleh Ibnu Nashiruddin ad-damasyqi, Lawami’ul al-anwar al-bahiyyah 1/64 oleh as-Safarini dan selainnya

(Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah edisi 28 hal. 48-49)

Download Audio: Yuk Belajar Makhroj…! -bagian pertama- (Ust. Abu Humaid Arif Syarifuddin, Lc.) [BAGUS]

Bismillah. Alhamdulillah, bagi antum yang ingin belajar tajwid, baik makhroj maupun sifat-sifat hurufnya, silakan download rekaman pelajarannya bersama Al Ustadz Al Fadhil Abu Humaid Arif Syarifudin, Lc. (Ma’had ICBB, Yogyakarta). Pelajaran ini diselenggarakan di Pondok Putri Ma’had Al Ukhuwwah, Sukoharjo pada hari Ahad, 13 Desember 2009 silam. Seomoga pelajaran ini bermanfaat yah… Silakan download pada link berikut ini:

PELAJARAN HARI PERTAMA

Download Mari Belajar Makhroj 1

Download Mari Belajar Makhroj 2

Download Mari Belajar Makhroj 3 Tanyajawab

Klik di sini untuk download makalah pelajaran yang beliau ajarkan

Download Audio: Bedah Buku UMAT ISLAM DIKEPUNG DARI SEGALA PENJURU (Ustadz Muhammad Wasitho, Lc.) [BAGUS]

Bismillah, ikhwan dan akhowat rahimakumullah, silakan download Tabligh Akbar bedah buku UMAT ISLAM DIKEPUNG DARI SEGALA PENJURU karya Asy Syaikh Salim bin ‘Iid al Hilaliy hafizhahullahu ta’ala. Kajian ini disampaikan oleh Al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc. hafizhahullahu ta’ala (Pengajar Ma’had Al Ukhuwah, Sukoharjo) di Masjid Al Karim, Pabelan, Kartasura, Surakarta (Ahad, 15 Maret 2009). Silakan download pembahasan yang menarik ini pada link berikut di blog kami:

Download Bedah Buku UMAT ISLAM DIKEPUNG DARI SEGALA PENJURU

Download pula bedah buku UMAT ISLAM DIKEPUNG DARI SEGALA PENJURU yang disampaikan oleh Al Ustadz Dr. Ali Musri, M.A di Kota Kembang BANDUNG (9 Maret 2009). Silakan DOWNLOAD DI SINI !

Sebab – sebab Datangnya Kebahagiaan

Tabligh Akbar Istiqlal “Sebab-sebab Datangnya Kebahagiaan”

  • Filed under: Kajian Live
  • Tema : Sebab – sebab Datangnya Kebahagiaan

    Pemateri : Prof.Dr.Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr hafizdohumallah

    Penerjemah : Ustadz Firanda Andirja Lc

    Tempat : Masjid Istiqlal Jakarta Pusat

    Waktu : 1 Shafar 1431 H atau 17 Januari 2010, jam 09.00 – 12.00 WIB

    Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya untuk Allah Ta’ala,atas berkah karunia rahmatNya kegiatan Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal bisa terselenggara dengan lancar dan dihadiri oleh puluhan ribu umat Islam yang datang dari berbagai pelosok.semoga hal ini merupakan pertanda kebaikan dari ummat Islam di Indonesia dan di Jabodetabek secara khusus akan kecintaan mereka terhadap ilmu dan para Ulamanya.
    Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya Tabligh Akbar ini,semoga Allah ta’ala menjadikan hal ini dalam timbangan kebaikan yang bermanfaat bagi kehidupan akhirat kelak.
    Dan berikut ini rekaman Tabligh Akbar yang kami hadirkan untuk segenap pendengar radio Rodja 756 AM dan pengunjung setia web www.radiorodja.com , semoga bermanfaat bagi kita semua dan manjadi tambahan pahala bagi Syaikh Abdur Rozzaq dan ustadz Firanda serta semua pihak yang membantu penyelenggaraan acara ini.

    icon for podpress Sebab Datangnya Kebahagiaan: Hide Player | Play in

    MAYORITAS PENGHUNI NERAKA ADALAH KAUM WANITA

    MAYORITAS PENGHUNI NERAKA ADALAH KAUM WANITA !

    Oleh Al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc.

    Di antara prinsip akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang Allah telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

    “(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132] dan firman-Nya: Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran: 131]

    Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka?

    Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda,’Wahai kaum wanita bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya,’Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Kalian banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang diantara kalian. Mereka bertanya,’Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Bukankah kesaksian seorang wanita sama dengan separuh dari kesaksian seorang pria?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau berkata lagi,’Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka dia tidak melakukan shalat dan puasa?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,’itulah (bukti) kekurangan agamanya.’ (HR. Bukhari)

    Download MP3 Murattal Al Qur’an

    Download MP3 Murattal Al Qur’an Terlengkap!

    Alhamdulillah, silakan download rekaman MP3 murottal terlengkap yang dibacakan oleh berbagai qari’.

    Semoga sajian pada kesempatan ini bermanfaat dan selamat menikmati!

    Silakan klik link berikut:

    • Translation of the meaning of the Holy Quran
    • Murotal
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Aadel bin Salem AlKalbaany 2 Abd AlWaddod Haneef 3 Abdul Aziz az-Zahrany
    4 Abdul Aziz AboalGait 5 Abdul Aziz AsSwidan 6 Abdul Aziz Nada
    7 Abdul Aziz bin Abdullah AlAhmad 8 Abdul Aziz bin Saad AlNasir 9 Abdul Aziz bin Saleh AlZahrany
    10 Abdul Badeia Abu Hashim 11 Abdul Barea Muhammad 12 Abdul Basit Abdul Samad
    13 Abdul Hamid Hafeth 14 Abdul Kareem AlDeewan 15 Abdul Khaliq Ali
    16 Abdul Muhsin al-Harthy 17 Abdul Munem Abdul Mobdi 18 Abdul Qadir Abdullah
    19 Abdul Rahmaan bin Abdul Khalek AlYousif 20 Abdul Rahman Alsudais 21 Abdul Razaq bin Abtan Aldulaymy
    22 Abdul Wahab Al-Tantawy 23 Abdul Waliy AlArkany 24 Abdul bin Awaz AlThubyty
    25 AbdulBaset Hashem Mohammad 26 AbdulHadi Kanakry 27 AbdulQader Hasan
    28 AbdulRahman AlMishary 29 AbdulSalam AlYahya 30 Abdulla al-Khelaify
    31 Abdulla al-Rifaey 32 Abdullah AlSalem 33 Abdullah Alomair
    34 Abdullah Taha Serbil 35 Abdullah al-Buraimy 36 Abdullah bin Ali Basfar
    37 Abdullah bin Awad AlJuhany 38 Abdullah bin Khayat 39 Abdullah bin Mohammad AlMatrood
    40 Abu Hajar Al-Iraqi 41 Abu Huthaifa Almakki 42 Abul Mohsen bin Mohammad AlQasim – Abdul bin Awaz AlThubyty
    43 Abul Mohsen bin Mohammad AlQasim 44 Adel Musallam 45 Adel Rayyan
    46 Ahmad A. AlTorjuman 47 Ahmad Abdul-Ghaffar Bahbah 48 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    49 Ahmad Ali AlHuthaify 50 Ahmad Khalil Shaheen 51 Ahmad Rajab
    52 Ahmad Sameer 53 Ahmad Sameer Sharara 54 Ahmad bin Ali Al-Ajmy
    55 Ahmad bin Mohammad AlHawashi 56 Ahmed Ibrahim 57 Ahmed al-Trabulsy
    58 AlHusyny AlAzazay 59 Ali AbuHashem 60 Ali Al-Huthayfi
    61 Ali Hajjaj Al-Suwaisy 62 Ali bin Jaber 63 Ali bin Saleh AlBlushi
    64 Amer AlMuhalhal 65 Anas AlImady 66 Anwar al Sabban
    67 Ashraf Al Basyony 68 Atef AbdulJawad 69 Ayman Mursy
    70 Ayman Shaban Aldarwa 71 Fahd al-Ghurab 72 Fahd al-Kundury
    73 Fahd bin Abdullah Badry 74 Faris Abbad 75 Faysal AlRashood
    76 Faysal bin Abdul Rahmaan AlShady 77 Faysal bin Soud AlHulyby 78 Hani Ar-Refa’i
    79 Hany Abdulla 80 Hasan Ibraheem Hashem 81 Hasan bin Qari AlHusainy
    82 Hatem fareed AlWaer 83 Hazza’ Al-Masory 84 Hesham Al-muhaimeed
    85 Husayn Aal Al-Shaykh 86 Ibraheem Abdul Fattah Shashaay 87 Ibraheem Al-Marzuqi
    88 Ibraheem Al-thwaini 89 Ibraheem AlBusaily 90 Ibraheem Alsweed
    91 Ibraheem al-Akhdar 92 Ibraheem bin Abdullah Albdaiwi 93 Ibraheem bin Ali Alzayat
    94 Ibrahem Asery 95 Ibrahim Al-Jibreen 96 Ibrahim As-Sa’dan
    97 Ibrahim al-Amry 98 Imad Basuony 99 Ismael al-Shiekh
    100 Jamal Shaker Abdullah 101 Jazza’a Al-Sowaileh 102 Khaled bin Mohammad AlMajed
    103 Khaled bin Sulaiman Al Muhanna 104 Khalid Al-Qahtani 105 Khalid Al-Saeedi
    106 Khalid Ar-rumaih 107 Khalifa Altunaiji 108 Khalil AlOnsy
    109 Lafy al-ouny 110 Maamar Alsayed 111 Maged al-Zamel
    112 Maher al-Mueaqly 113 Mahmood alrefay 114 Mahmoud Al-Hosary
    115 Mahmoud Ali al-Banna 116 Mahmoud Emad AbdulFatah 117 Mahmoud Ghonaym
    118 Majed Farouk 119 Mamoon al-Rawy 120 Mishal Yousuf al-Matar
    121 Mishary Rashed Alafasy 122 Mohammad Abdul Hady 123 Mohammad AlBalakosy
    124 Mohammad AlMohanna 125 Mohammad Ayyoob bin Mohammad Yousuf 126 Mohammad Farouk Mansy
    127 Mohammad Hassan 128 Mohammad Nezar Marwan 129 Mohammad Saleh AbuZaid
    130 Mohammad Shaban AbuQarn 131 Mohammad Taha 132 Mohammad al-Dubeykhy
    133 Mohammad al-Zenan 134 Mohammad bin Abdulla AlOraify 135 Mohammad bin Ahmad Mabad
    136 Mohammad bin Ibraheem AlLuhaidan 137 Mohammad bin Ibraheem Shalan 138 Mohammed Almohaisny
    139 Mohammed El Sherief 140 Mohammed Rif’at 141 Mosa Hasan Meyan
    142 Muath bin Sami AlDallal 143 Muhammad AbdulKareem-Bezzy 144 Muhammad Al-Barrak
    145 Muhammad Jibreel 146 Muhammad Khalil 147 Muhammad Sedeeq Al-Menshawe
    148 Muhammad Yusuf 149 Muhammad al-Majed 150 Muhammad al-Munajjed
    151 Muhammad al-Tablawy 152 Muhammad al-Ubaid 153 Muhammed Fallata
    154 Muhammed al-Imam 155 Mustafa Allahoony 156 Mustafa Ezzat Humaidan
    157 Mustafa Ismael 158 Nabeel bin AbdulRaheem ALrefaay 159 Nader Al-Qalawe
    160 Naser Al-Qetami 161 Naser bin Ali AlGamdy 162 Neamah Alhassan
    163 Nour el-Deen Ahmed 164 Osama bin Abdullah Khayat 165 Qadry Muhammad (rewayat albizzy)
    166 Qays Hael & Hasan Qaree 167 Ramadan al-Sabbagh 168 Reda AbdulMehsen
    169 Reyad al Khulaify 170 Riyad AlFawaz 171 Sa’eed Sha’lan
    172 Saad Hasan 173 Saad bin Abdullah AlBreak 174 Saad bin Said AlGhamdy
    175 Sabir Abdul Hakam 176 Safwat AlShawadify 177 Sahl bin Zain Yassin
    178 Said Saeed 179 Salah Al-Budair 180 Salah Bo Khater
    181 Salah al-Hashem (sosi) 182 Salah al-Zayyat 183 Saleh Al-Taleb
    184 Saleh AlHabdan 185 Saleh al-Mukayteep 186 Saleh bin Abdullah AlOmari
    187 Salem Mahmoud Abdul Jaleel 188 Sameh Taha Qundeel 189 Samer Al-Basheree
    190 Sami Al-Dosary 191 Saud Al-Shuraim 192 Sayed Jomaah
    193 Seleh maray 194 Shaaban Abdul Aziz 195 Shady al-Sayyed
    196 Shaikh AbuBakr As-Shatery 197 Sheerzad AbdulRahman Taher 198 Sulaiman hamad Al-oda
    199 Sultan Althiabi 200 Sultan H. Al-Owaid 201 Talha Mohammed Tawfeeq
    202 Tareq Ibrahim 203 Tariq bin Abul Rahman AlHawas 204 Tawfeeq As-Saaigh
    205 Umar al-Quzbary 206 Usama al-safi 207 Waleed Atef
    208 Waleed al-Dleemy 209 Waleed al-Maged 210 Yahiya bin AbdulAziz AlYahiya
    211 Yahya Hawa 212 Yaseen Darweesh 213 Yaser AlQurashi
    214 Yaser Burhamy 215 Yaser Salamah 216 Yasser Alfailekawe
    217 Yasser Sabry 218 Yasser Seyry 219 Yasser al-Dosary
    220 Yosuf Nooh Ahmad 221 Zeyad Ahmad AlHajj 222 al-Ashry Imran
    223 ameen AlGannam 224 omar Aldahyan
    .::Shoba from ‘Aasem::.
    1 Aadel bin Salem AlKalbaany 2 AbdulRasheed Sofy 3 Mishary Rashed Alafasy
    4 Qadry Muhammad (rewayat albizzy)
    .::Warsh from Naafi’::.
    1 Abdul Aziz AlKurany 2 Abdul Baset Abdul Samad 3 AlOyoon AlKoshe (warsh)
    4 Mahmoud Al-Hosary 5 Mishary Rashed Alafasy 6 Mohammad AlKentawy
    7 Muhammad al-Tayyeb Hamdan 8 Mustafa Gharby -Warsh 9 Sheerzad AbdulRahman Taher
    10 Umar al-Quzbary
    .::Qaaloon from Naafi’::.
    1 AbdulRasheed Sofy 2 Ali Al-Huthayfi 3 Mohammad Farouk Mansy
    4 Mohammed Abo Sunaina-qaloon 5 Qadry Muhammad (rewayat albizzy) 6 al-Dokaly Mohammed al-Alem -Qaloon
    .::Al-Bazzi from Ibn Katheer::.
    1 Mishary Rashed Alafasy 2 Muhammad AbdulKareem-Bezzy 3 Muhammad Jibreel
    4 Qadry Muhammad (rewayat albizzy)
    .::Qunbul from Ibn Katheer::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    .::Al Douri from Abu ‘Amr::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz) 2 Mahmoud Al-Hosary
    .::As-Soosi from Abu ‘Amr::.
    1 AbdulRasheed Sofy 2 Salah al-Hashem (sosi) 3 Walid Idris AlMunaisy
    .::Khalaf from Hamzah::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz) 2 Mishary Rashed Alafasy
    .::Ibn Thakwan from Ibn ‘Aamer::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    .::Abu al hareth from Kesai::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    .::Al Douri from Kesai::.
    1 Mishary Rashed Alafasy
    .::Ibn Jumaz from Abu Jaafar::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    .::Ibn Werdan from Abu Jaafar::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz)
    .::Eshaq Al Warak from Khalaf Al bazar::.
    1 Ahmad Al-Me’serawe (Ebn Jammaz) 2 Mustafa husain
    .::Rowis & Rawh from Yakoob Al Hadrami::.
    1 Yaser Al-Mazroi
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Abdul Aziz AboalGait 2 Abdul Baset Abdul Samad 3 Abdul Razaq bin Abtan Aldulaymy
    4 Abdullah bin Ali Basfar 5 Mahmoud Al-Hosary 6 Mahmoud Ali al-Banna
    7 Mamar AlIndonisy 8 Mustafa Ismael
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Mohammad Ayyoob bin Mohammad Yousuf
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Joint and Others
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Mishary Rashed Alafasy
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Abdullah bin Ali Basfar
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 AlHusyny AlAzazay 2 Mahmoud Al-Hosary 3 Mishary Rashed Alafasy
    4 Muhammad Jibreel 5 Muhammad Sedeeq Al-Menshawe
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Mahmoud Al-Hosary
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Ali Al-Huthayfi – Salah Al-Budair – Abdul bin Awaz AlThubyty – Abul Mohsen bin Mohammad AlQasim – Husayn Aal Al-Shaykh
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Abdul Badeia Abu Hashem 2 Sayed Darweesh
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Ali Al-Huthayfi
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Ali bin Jaber
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Abdul Rahman Alsudais – Saud Al-Shuraim – Salah Al-Budair – Abdullah bin Awad AlJuhany
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Ali Al-Huthayfi – Husayn Aal Al-Shaykh – Abul Mohsen bin Mohammad AlQasim – Maher al-Mueaqly
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Mahmoud Al-Hosary – Mahmoud Ali al-Banna – Abdul Baset Abdul Samad – Mustafa Ismael
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Khalid AboShadi 2 Mishary Rashed Alafasy
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Aadel bin Salem AlKalbaany 2 Abd AlWaddod Haneef 3 Abdul Baset Abdul Samad
    4 Abdul Rahman Alsudais 5 Abdul bin Awaz AlThubyty 6 Abdullah bin Ali Basfar
    7 Abdullah bin Awad AlJuhany 8 Abul Mohsen bin Mohammad AlQasim 9 Ahmad bin Ali Al-Ajmy
    10 Ali Al-Huthayfi 11 Faris Abbad 12 Hasan bin Qari AlHusainy
    13 Khalid Al-Qahtani 14 Maher al-Mueaqly 15 Mahmoud Al-Hosary
    16 Mahmoud Ali al-Banna 17 Mishary Rashid Alafasy 18 Mohammad Ayyoob bin Mohammad Yousuf
    19 Muhammad AbdulKareem-Bezzy 20 Muhammad Al-Barrak 21 Muhammad Jibreel
    22 Saad bin Said AlGhamdy 23 Sahl bin Zain Yassin 24 Salah Al-Budair
    25 Salah Bo Khater 26 Salah al-Hashem (sosi) 27 Saud Al-Shuraim
    28 Saud Al-Shuraim – Abdul Rahman Alsudais 29 Shaikh AbuBakr As-Shatery 30 Tawfeeq As-Saaigh
    .::Warsh from Naafi’::.
    1 Abdul Baset Abdul Samad 2 Umar al-Quzbary
    .::Al Douri from Abu ‘Amr::.
    1 Mahmoud Al-Hosary
    .::As-Soosi from Abu ‘Amr::.
    1 AbdulRasheed Sofy
    No. Reciter No. Reciter No. Reciter
    .::Hafs from ‘Aasem::.
    1 Abdul Basit Abdul Samad 2 Abdul Razaq bin Abtan Aldulaymy

    Download Ebook: Biografi Ahli Hadits (Offline Blog Ahlul Hadiits) & Ebook Matan Al Qowa’idul Arba’ with Audio

    Alhamdulillah, segala kemudahan dan nikmat hanya berasal dari Allah Ta’ala. Saudara dan saudariku rahimakumullahu ta’ala, alhamdulillah telah hadir ebook BIOGRAFI AHLUL HADITS yang merupakan offline dari blog www.ahlulhadiits.wordpress.com. Ebook ini yang berisi biografi keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sahabat dan shahabiyah beliau radhiyallahu ta’ala ‘anhum, tabi’in, tabi’ut tabi’in, atba’ tabi’it tabi’in, dan ‘ulama setelah mereka yang mengikuti mereka dengan baik. Semoga dengan mengenal biografi mereka dapat menambah kecintaan kita untuk semangat mencari warisan para Nabi. Silakan download ebook tersebut pada link berikut:

    Download Ebook Biografi Ahlul Hadits

    SYEIKH IBNU BAZ Rahimahulloh Ta’ala DALAM KELUARGA

    Segala puji hanya milik Alloh Rabb semesta alam, Sholawat serta salam selalu tercurah pada Nabi kita Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam, keluarga beliau, seluruh para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

    Semoga Alloh merahmati Imam Ibnu baz dengan keluasan rahmatNya dan menempatkannya pada surgaNya yang luas. Beliau adalah salah satu orang yang memiliki keistimewaan dengan sifat-sifat yang terpuji, perangai yang mulia, akhlak yang indah, tindak-tanduk yang baik, dan perasaan rendah hati yang besar. Beliau juga adalah salah satu orang yang patut untuk diikuti dalam adab, ilmu, akhlak dan sifatnya. Petunjuk beliau terbangun di atas kitabullah dan sunnah Rasul yang mulia. Terlebih lagi dalam hal kezuhudan, ibadah, amanah, kejujuran, penyandaran dan ketundukkan diri kepada Alloh. Juga dalam hal perasaan takut beliau kepada Alloh, kemurnian hatinya, kedermawanannya, baiknya pergaulan, cara dalam mengikuti sunnah Para salafusholih dan banyaknya ibadah beliau. Maka semoga Alloh merahmati beliau dan menjadikan surga firdaus menjadi tempat kembali beliau.

    Dan sebagai ibrah bagi diriku dan saudara sekalian, saya akan berbicara tentang jalan hidup Imam Ibnu Baz rahimahulloh bersama keluarga dan kerabat-kerabat beliau, dengan menukil dari beberapa perkataan beliau yang tercantum dalam kitab “ Imam besar kaum muslimin pada abad ke dua puluh” (1/ 24-26/ cet. Pustaka ArRayyan)

    Syeikh Ibnu Baz wafat meninggalkan kedua istrinya:

    • Istri pertamanya : Ummu abdillah (Beliau menganjurkan kepada syaikh untuk menikah kembali karena beliau tidak mampu mengabdi kepada syeikh di usianya yang sudah tua)
    • Istri keduanya : Ummu Ahmad

    Beliau Rahimahulloh juga memiliki 4 anak laki-laki dan 6 anak perempuan:

    Anak laki-laki beliau:

    • Dari istri pertama : Abdurrahman ( dengan nama ini syaikh memakai kunyah) dan Abdullah
    • Dari istri kedua : Ahmad dan Kholid

    Anak perempuan beliau: Saroh, Hindun, Mudhowy, Jauharoh, Haya’, Nauf.

    Seluruh anak perempuan beliau menikah, adapun riwayat yang dinukil darinya bahwa anak perempuan beliau yang paling muda bernama Nada atau huda yang berumur 10 tahun maka itu tidak benar.

    Maka, saya di sisni akan memulai menyebutkan sebagian perkataan anggota keluarga dan para kerabat beliau dengan memohon bantuan dari Allah Taala.

    Abdullah (Anak laki-laki beliau yang paling besar)

    Pertanyaan: Dengan kesibukan beliau, bagaimana beliau memilih waktu yang tepat untuk anggota keluarga, amak-anak dan cucu beliau rahimahulloh?

    Jawab: Beliau rahimahullah mengkhususkan dua hari dalam seminggu, salah satu harinya beliau berikan untuk laki-laki dari anak-anak, cucu dan anggota keluarga beliau rahimahulloh, dan hari yang lain untuk wanita dari anak-anak, istri-istri, cucu dan anggota keluarga beliau rahimahulloh. Beliau duduk bersama mereka, berbicara kepada mereka semua dalam segala aspek perkara kehidupan, umum dan perkara dien. Beliau memberikan pengarahan dalam segala hal yang memiliki kebaikan dan kemaslahatan umum bagi anggota keluarga. Apabila ada masalah pada sebagian anggota keluarga, maka beliau menunda penyampaian karena kemurahan beliau dan menentukannya pada waktu yang tepat. Beliau mendidik Keluarganya yang kecil dengan hati-hati dan kasih sayang, sedang keluarga muslimah yang besar, beliau didik tanpa membeda-bedakan mereka. Beliau selalu berhati-hati dalam setiap perkara.

    Abdurrahman (Anak laki-laki beliau yang kedua)

    Pertanyaan: Apakah beliau dahulu memiliki nasehat-nasehat khusus yang beliau kemukakan kepada anda atau kepada anak-anak beliau?

    Jawab: Beliau banyak memberikan nasehat keagamaan kepada kami sebagaimana halnya kepada setiap orang yang menemuinya, beliau juga selalu memfokuskan untuk memperhatikan masalah sholat dan menuntut ilmu.

    Pertanyaan : Bagaimana pandangan beliau tentang pendidikan putri-putrinya?

    Jawab: Alhamdulillah, setiap anak syaikh dan cucu-cucu beliau mendapatkan pendidikan yang cukup, bahkan sebagian dari mereka dapat menempuh pendidikan universitas. Dan beliau dikenal memiliki semangat dalam mengajari mereka.

    Pertanyaan: Berapa kali ayah anda (syeikh Ibnu Baz) berhaji ?

    Jawab : Beliau berhaji sebanyak 60 kali

    Syeikh Ahmad (putra ketiga Syaikh Ibnu Baz)

    Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda terhadap sikap beliau tentang kakak dan saudara kandung beserta anak-anaknya ?

    Jawab : Ayahanda –semoga Allah merahmati beliau- dahulu berziarah dan menelpon mereka, tidak berselang satu atau dua hari kecuali ayah berziarah kepada mereka meskipun ayahanda banyak kesibukan. Ayahanda dan paman memiliki hubungan kecintaan dan penghormatan yang kuat.

    Pertanyaan : Dahulu sebagian besar waktu beliau banyak bersama orang, apakah beliau sempat makan bersama keluarga ?

    Jawab : Beliau makan bersama keluarga hanya makan malam saja itupun kadang-kadang ketika beliau mengumpulkan keluarga dalam acara mingguan.

    Ummu Abdillah ( istri beliau )

    Pertanyan : Beliau memiliki dua istri, bagaimana beliau berbuat adil antara keduanya? Dan apa cara beliau untuk menyatukan hati hati anak-anak beliau ?

    Jawaban : Beliau sangat bersemangat untuk selalu berbuat adil dalam segala sesuatu, baik dalam pemberian nafkah, jatah menginap dan dalam semua hal. Begitu pula dalam masalah berhaji. Saya pernah berhaji pada suatu tahun bersama beliau, dan pada tahun yang lain beliau berhaji bersama istri yang lain. Adapun kepada anak-anak, beliau selalu memotivasi mereka untuk saling menyambung silaturahmi dan saling berziarah.

    Ummu Ahmad ( istri beliau )

    Pertanyaan : Dalam pertemuan keluarga, apakah beliau mengkhususkan urusan keluarga saja atau urusan keluarga dan agama?

    Jawab : Dalam pertemuan-pertemuan keluarga beliau biasa meminta beberapa putra beliau untuk membaca al qur’an kemudian beliau mentafsirkan beberapa ayat yang mudah. Setelah itu mereka mengajukan pertanyaan, permasalahan dan penjelasan kepada beliau dan lain sebagainya.

    Sarah ( Putri beliau yang tertua )

    Pertanyaan : Diantara sikap beliau didalam pendidikan yang banyak anda dapatkan, apakah anda ingat cara mendidik beliau yang berpengaruh pada anda dan anda berusaha untuk menerapkannya pada putra-putri anda ?

    Jawab : Tidak mungkin untuk membatasi sisi tertentu dalam sikap beliau dalam pendidikan, yang mana kehidupan beliau –semoga Allah mengampuni beliau- bersama kami semuanya adalah cerminan dari pendidikan dan arahan beliau, akan tetapi diantara hal yang penting untuk disebutkan disini adalah semangat beliau dalam mengarahkan kami semenjak dini untuk selalu menunaikan sholat tepat pada waktunya. Beliau terus menerus mengawasi keistiqomahan kami dalam hal itu, baik anggota keluarga yang besar atau yang kecil. Alhandulillah saya bersemangat dalam mendidik anak-anak saya seperti cara beliau, dan Alhamdulillah saya bisa melakukan hal itu dengan pertolongan Allah. Putra saya yang paling kecil yaitu Abdul Aziz yang sekarang berumur 9 tahun Alhamdulillah tidak pernah terlewatkan sholat wajibnya sejak kurang lebih dua tahun lalu.

    Jauharoh ( putri beliau )

    Pertanyaan : Apa metode ayahanda yang mulia dalam masalah sholat ketika kalian masih kecil, dan sejak umur berapa beliau mulai membangunkan kalian untuk sholat fajar ?

    Jawab : Beliau memulai pada saat kami berumur 7 tahun, beliau selalu memerintahkan untuk sholat dan menyampaikan tentang keutamaannya serta selalu memperingatkan supaya tidak melalaikan dan terlambat mengerjakannya, beliau mengatakan bila saya terlambat mengerjakannya : ‘ Berta’awudlah “.

    Sepertinya dahulu aku pernah meninggalkannya, aku ingat, ketika aku kecil aku lupa mengerjakan sholat dhuhur dan ashar. Ketika beliau tahu hal itu beliau sangat marah dan berkata kepadaku :” Kalau kamu mendengar adzan bersegeralah mengerjakan sholat, bila kamu tidak tahu waktu tanyalah kepada kepada wanita agar memberi tahu waktunya”.

    Ketika umur kami menginjak sekitar 9 tahun beliau mulai membangunkan kami untuk sholat subuh, beliau membangunkan kami satu persatu dan mengulang-ulang doa bangun tidur dan bertahlil serta mengatakan kepada kami :” Baca ini dan ini “. Maka beliau mengulang doa dipendengaran kami kemudian pergi sebentar dan beliau kembali lagi untuk memastikan bahwa kami benar-benar terbangun. Ketika kami telah memiliki telfon pararel dalam rumah beliau menghubungi satu persatu di kamar masing-masing untuk membangunkannya guna manunaikan sholat subuh, sampai-sampai saudaraku yang telah menikah yang tinggal disamping rumah kami, beliau pun menelfonnya.

    Pertanyaan : Dan bagaimana dalam masalah hijab dan pakaian?

    Jawab : Ketika sekitar umur 10 tahun kami memakai baju panjang (jubah), beliau sangat perhatian agar jubah itu panjang dan tidak tipis, dan beliau selalu mengingatkan hal itu. Ketika kami telah dewasa beliau memperingatkan kami dari model pakaian yang tidak menutup. Dalam masalah pakaian beliau senang pakaian panjang dan memiliki lengan panjang. Ketika dalam masa sempit, ibuku memberikan kami pakaian dengan lengan pendek, ketika itu kami masih kecil, beliau (ayah) merasa bimbang dengan hal itu dan meminta ibu untuk berhati-hati dan menjadikan lengannya panjang. Suatu ketika sebelum beliau wafat, kami mengucapkan salam kepadanya, maka beliau memegang salah satu dari kami untuk mendekat. Beliaupun menyentuh tangannya untuk mengetahui seberapa panjang lengan bajunya, bila tahu lengan itu pendek maka beliau menasehati untuk menutupinya.

    Pertanyaan : Ketika terjadi sesuatu yang tidak beliau ridhoi baik perkataan atau perbuatan dari kalian ketika masa kecil, bagaimana beliau menghukumi perkara itu ?

    Jawab : Beliau memiliki kepribadian yang kuat dan kami sangat segan terhadap kepribadian beliau, kami tidak suka berbuat atau berkata yang membuat beliau marah, bila terjadi kesalahan beliau memanggil yang salah dan memberitahu sisi kesalahannya serta mengajari hal yang sepatutnya dilakukan. Dalam kondisi seperti ini akan nampak tanda-tanda kemarahan. Aku tidak ingat sama sekali kalau beliau pernah memukul, beliau tidak memukul tetapi mengajarkan dengan kata-kata.

    Pertanyaan : Dari sekian sikap beliau dalam masalah pendidikan yang anda dapatkan darinya, apakah anda ingat sikap yang sangat membekas dan ingin anda terapkan pada putra-putri anda?

    Jawab : Dari sekian sikap-sikap beliau yang saya ingat, ketika saya masih kecil saya salah dalam urutan berwudlu. Sayapun berselisih dengan saudara saya dalam hal itu. Maka saudara saya mengabarkan hal itu kepada ayah. Beliau lalu mengumpulkan kami dan memintaku untuk mengampil salah satu kitab fikih dan memintaku untuk membuka kitab masalah wudlu. Beliau memintaku untuk membacanya. Ketika aku telah membacanya, jelaslah bagiku kesalahanku dalam tatacara wudlu, lalu beliau berkata :” apakah kamu tahu sekarang ?”. aku menjawab :” iya”. Lalu beliau berkata :” Alhamdulillah”. Kemudian beliau menjelaskan kepadaku tatacara wudlu agar lebih faham. Ini menunjukkan perhatian beliau –semoga Allah merahmatinya- untuk memperingatkan dan memotivasi kami agar mentelaah permasalahan-permasalahan dalam kitab yang baik.

    Nauf ( putri beliau yang paling kecil )

    Pertanyaan : Dalam pergaulan dengan putra-putri beliau, apakah beliau memberikan perlakuan khusus terhadap putri-putri beliau ?

    Jawab : Pergaulan beliau sama kepada semua putra-putrinya tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, beliau tidak mengkhususkan perlakuan terhadap putri-putrinya akan tetapi beliau adil kepada kami dalam semua hal.

    Wafa (cucu perempuan beliau dari putrinya yang bernama Sarah)

    Pertanyaan : Ketika kalian kecil apakah kalian menonton televisi di rumah kakek kalian ?

    Jawab : Di rumah kakek tidak ada sarana-sarana yang sia-sia yang sekarang beredar seperti televisi dan lain sebagainya.

    Pertanyaan : Bagaimana hubungan beliau terhadap wanita-wanita sekeluarga ?

    Jawab : beliau bersikap lemah lembut dan suka tersenyum kepada semua orang, beliau memiliki jiwa canda yang disukai, beliau menyambut dan menyapa semua wanita yang ada dalam pertemuan rutin keluarga serta menanyakan keadaan mereka.

    Fatimah ( istri cucu beliau yang bernama Walid bin Abdillah)

    Pertanyaan : Apakah anda ingat suatu momen bersama ayahanda ?

    Jawab : Setelah pernikahanku selang 2 hari aku berziarah ke rumah beliau, ketika aku mengucapkan salam kepadanya beliau memegang tanganku sampai siku dan ketika itu aku memakai baju lengan pendek., maka beliau menasehatiku agar memakai baju dengan panjang karena lebih bisa menutupi, kemudian mendoakanku. Kejadian itu tidak akan pernah aku lupakan.

    Maha (cucu beliau dari salah seorang putrinya)

    Pertanyaan : Maukah anda menceritakan kepada kami salah satu momen pilihan ketika beliau bercanda bersama anak-anak kecil dan cucu-cucu beliau ?

    Jawab : Dahulu beliau bersifat lemah lembut dalam bercanda bersama anak-anak kecil, cucu-cucu beliau dan secara umum kepada anak kecil lainnya. Kebanyakan beliau menanyai mereka dengan beberapa pertanyaan tertentu, seperti : siapa Robb mu? Siapa Nabimu ? apa agamamu? Apa kamu memiliki hafalan al qur’an ?. kemudian beliau mengajari jawabannya kalau mereka tidak tahu, namun waktu beliau sedikit untuk duduk bersama mereka dikarenakan banyaknya kesibukan beliau.

    Semoga Allah merahmati dengan rahmat yang luas kepada Ibnu Baz; imam, sang pendidik, yang jadi panutan. Dan mengumpulkan beliau bersama golongan para Nabi, para siddiqin, Syuhada’ dan orang-orang sholih, dan merekalah sebaik-baik teman.

    Sumber : http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=328

    Labels

    comment

    Download E book

    Hire Me Direct
    eXTReMe Tracker