تَقْسِيْمُ الاِسْمِ بِالنَّظَرِ إِلَى تَعْيِيْنِهِ
(Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Kejelasannya)
1. Isim Nakiroh
Isim Nakiroh adalah isim yang belum jelas penunjukannya
Contoh:
مُسْلِمٌ (Seorang muslim)
كِتَابُ طَالِبٍ (Buku seorang mahasiswa)
2. Isim Ma’rifat
Isim Ma’rifat adalah isim yang sudah jelas penunjukannya
Contoh:
عُمَرُ (Umar)
كِتَابُ مُحَمَّدٍ (Buku Muhammad)
Macam-macam isim ma’rifat
1. Dhomir (kata ganti orang)
Contoh:
2. Isim Isyaroh (kata penunjuk)
Contoh:
3. Isim Maushul (kata sambung)
Contoh:
4. ‘Alam (nama orang)
Contoh:
عُمَرُ - مُحَمَّدٌ - خَدِيْجَةُ
5. Isim yang ada alif dan lam
Contoh:
اَلْبَيْتُ - اَلْمِصْبَاحُ - اَلْمَسْجِدُ
6. Isim yang disandarkan pada isim ma’rifat yang lain
Contoh:
كِتَابُ مُحَمَّدٍ - صَاحِبُ البَيْتِ
Catatan:
1. Isim Nakiroh biasanya mempunyai harokat akhir yang bertanwin
Contoh:
2. Nama orang walaupun bertanwin tetap dikatakan sebagai isim ma’rifat dan bukan sebagai isim nakiroh.
Contoh:
3. Apabila suatu isim disandarkan pada isim nakiroh, maka dia adalah isim nakiroh. Namun apabila disandarkan pada isim ma’rifat, maka dia adalah juga sebagai isim ma’rifat.
Contoh:
كِتَابُ طَالِبٍ - كِتَابُ مُحَمَّدٍ
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 14: Tanda-Tanda Isim Muannats
1. Isim yang diakhiri dengan ta’ marbuthoh
Contoh:
مَدْرَسَةٌ (Sekolah)
قَلَنْسُوَةٌ (Peci)
مُدَرِّسَةٌ (Seorang pengajar perempuan)
مُسْلِمَةٌ (Perempuan muslimah)
2. Nama orang perempuan
Contoh:
مَرْيَمُ (Maryam)
زَيْنَب (Zainab)
3. Isim yang khusus untuk perempuan
Contoh:
أُمٌّ (Ibu)
مُرْضِعٌ (Orang yang menyusui)
4. Nama negara atau kota
Contoh:
إِنْدُوْنِيْسِيَا (Indonesia)
جُوْكْجَاكَرْتَا (Jogjakarta)
5. Nama anggota badan yang berpasangan
Contoh:
عَيْنٌ (Mata)
يَدٌ (Tangan)
6. Jamak taksir
Contoh:
كُتُبٌ (Buku-buku)
فِرَقٌ (Golongan-golongan)
Catatan:
Nama orang laki-laki, walaupun diakhiri dengan ta’ marbuthoh tetap dikatakan sebagai isim mudzakkar
Contoh :
أُسَامَةُ (Usamah)
مُعَاوِيَةُ (Mu’awiyah)
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 13: Isim Mudzakkar dan Muannats
تَقْسِيْمُ الاِسْمِ بِالنَّظَرِ إِلَى نَوْعِهِ
(Pembagian Isim ditinjau dari segi jenisnya)
1. Isim Mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-laki
a. Isim Mudzakkar Haqiqi
Isim yang berasal dari kelompok makluk hidup yang berjenis kelamin laki-laki.
Contoh:
تِلْمِيْذٌ (Seorang siswa laki-laki)
أَسَدٌ (Seekor singa jantan)
b. Isim Mudzakkar Majazi
Ism yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap berjenis kelamin laki-laki berdasarkan kesepakatan orang arab.
Contoh:
بَيْتٌ (Sebuah rumah)
قَمَرٌ (Bulan)
2. Isim Muannats adalah isim yang menunjukkan jenis perempuan
A. Isim Muannats Haqiqi
Isim yang berasal dari kelompok makluk hidup yang berjenis kelamin perempuan.
Contoh:
مُدَرِّسَةٌ (Seorang pengajar perempuan)
هِرَّةٌ (Seekor kucing betina)
B. Isim Muannats Majazi
Isim yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap berjenis kelamin perempuan berdasarkan kesepakatan orang arab
Contoh:
دَارٌ (Sebuah perkampungan)
شَمْسٌ (Matahari)
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 12: Ketentuan Jamak
Ketentuan isim agar dapat dibentuk menjadi jamak mudzakkar salim:
1. Nama orang
Contoh:
مُحَمَّدُوْنَ/مُحَمَّدِيْنَ | <= | مُحَمَّدٌ |
زَيْدُوْنَ/زَيْدِيْن | <= | زَيْدٌ |
2. Sifat
a. فَاعِلٌ
Contoh:
كَاتِبٌ , نَاصِرٌ
b. مُفْعِلٌ
Contoh:
مُسْلِمٌ , مُفْسِدٌ
c. مُفْتَعِلٌ
Contoh:
مُجْتَهِدٌ , مُسْتَمِعٌ
d. مُفَاعِلٌ
Contoh:
مُنَافِقٌ , مُجَاهِدٌ
e. مَفْعُوْلٌ
Contoh:
مَقْتُولٌ , مَنْصُوْر
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 11: Isim Jamak
3. Isim Jamak adalah Isim yang jumlah bilangannya lebih dari dua
Isim Jamak tebagi menjadi 3:
- Jamak Mudzakkar Salim
- Jamak Muannats Salim
- Jamak Taksir
A. Jamak Mudzakkar Salim
Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh:
(Para laki-laki mukmin) | مُؤْْمِنُوْنَ / مُؤْمِنِيْنَ |
( Para laki-laki kafir) | كَافِرُوْنَ / كَافِرِيْنَ |
Cara pembentukan isim jamak mudzakkar salim
Cara pembentukannya adalah dengan menambahahkan wawu dan nun atau ya dan nun pada akhir isim mufrodnya
مُفْرَدٌ + ون/ين اِسْمٌ
Contoh:
مُؤْمِنُوْنَ/مُؤْمِنِيْنَ | <= | مُؤْمِنٌ + ون/ين |
كَافِرُوْنَ/كَافِرِيْنَ | <= | كَافِرٌ + ون/ين |
B. Jamak Muannats Salim
Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk menunjukkan jenis perempuan.
Contoh:
( Para perempuan mu’min) | مُؤْْمِنَاتٌ |
(Para perempuan kafir) | كَافِرَاتٌ |
Cara pembentukan isim jamak muannats salim
مُفْرَد ٌ ( × ة ) + ات اِسْمٌ
Contoh:
مُؤْْمِنَاتٌ | <= | مُؤْْمِنٌ + ات | <= | مُؤْْمِنَةٌ) × ة) |
كَافِرَاتٌ | <= | كَافِرٌ + ات | <= | كَافِرَةٌ) × ة) |
C. Jamak Taksir
Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya
Contoh:
رُسُلٌ | <= | رَسُوْلٌ |
بُيُوْتٌ | <= | بَيْتٌ |
كُتُبٌ | <= | كِتَابٌ |
أسَاتِيْذ | <= | أُسْتَاذٌ |
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 10: Isim Mufrod Dan Mutsanna
أَقْسَامُ الاِسْم
تَقْسِيْمُ الاِسْمِ بِالنَّظَرِ إِلَى عَدَدِه
(Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Jumlah Bilangannya)
1. Isim Mufrod adalah Isim yang jumlah bilangannya satu
Contoh:
(Seorang mukmin) | مُؤْْمِنٌ |
(Seorang kafir) | كَافِرٌ |
2. Isim Mutsanna adalah Isim yang jumlah bilangannya dua
Contoh:
(Dua orang mukmin) | مُؤْْمِنَانِ / مُؤْْمِنَيْن |
(Dua orang kafir) | كَافِرَانِ / كَافِرَيْن |
Cara pembentukan isim mutsanna
Dengan menambahkan huruf alif dan nun atau ya dan nun pada akhir isim mufrodnya.
مُفْرَدٌ + ان/ين اِسْمٌ
Contoh:
مُؤْْمِنَانِ/ مُؤْْمِنَيْن | <= | مُؤْْمِنٌ + ان/ين |
كَافِرَانِ/كَافِرَيْنِ | <= | كَافِرٌ + ان/ين |
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 9: Syibhul Jumlah
شِبْهُ الْجُمْلَةِ
Syibhul jumlah adalah rangkaian kata yang mirip dengan jumlah
Zhorof adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu atau tempat
Contoh:
أمَامَ, وَرَاءَ - ظَرْفُ الْمَكَانِ
بَعْدَ , قَبْلَ - ظَرْفُ الزَّمَانِ
Isim yang terletak setelah huruf jer dan zhorof maka secara umum berharokat akhir kasroh (Isim Majrur)
Contoh:
مِنَ السُوْقِ - جَرٌّ وَ مَجْرُوْرٌ
أمَامَ المَنْزِلِ - ظَرْفٌ وَ مَجْرُوْرٌ
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 8: Jumlah Mufidah
الجُمْلَةُ المُفِيْدَةُ / اَلْكَلاَمُ
Jumlah mufidah adalah susunan kata yang dapat memberikan faedah yang sempurna.
Contoh:
عَلِيٌّ مَِرْيضٌ
رَجَعَ عَلِيٌّ
Adapun susunan kata yang tidak memberikan faedah yang sempurna tidak dinamakan sebagai Jumlah Mufidah.
Contoh:
إِنْ رَجَعَ عَلِيٌّ
إِنْ رَجَعَ عَلِيٌّ فَأَكْرِمْهُ
Jumlah ismiyah adalah jumlah yang diawali dengan isim
Contoh:
عَلِيٌّ مَِرْيضٌ
مُحَمَّدٌ نَبِيٌّ
Jumlah fi’liyah adalah jumlah yang diawali dengan fi’il
Contoh:
ذَهَبَ زَيْدٌ
رَجَعَ عَلِيٌّ
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah
اَلإِضَافَةُ
Idhofah adalah bentuk penyandaran antara satu kata dengan kata yang lain.
Contoh:
رَسُوْلُ اللهِ
رَسُوْلُ - مُضَافٌ
اللهِ - مُضَافٌإِلَيْهِ
عَذَابُ الْقَبْرِ
عَذَابُ - مُضَافٌ
الْقَبْرِ - مُضَافٌإِلَيْهِ
Ketentuan Umum:
- Mudhof tidak boleh ditanwin
- Mudhof ilaih biasanya berharokat akhir kasroh
- Mudhof dan mudhof ilaih kedua-duanya merupakan isim
Dengarkan Kajian:
Bahasa Arab Dasar 6: Catatan Beda Isim Fi’il
Catatan Perbedaan Isim dan Fi’il:
- Huruf tidak ada ciri khusus. Untuk mengetahuinya harus dihafal.
- Suatu kata sudah cukup dikatakan sebagai ism atau fi’il apabila telah menerima salah satu dari tanda di atas.
- Pada ciri isim, antara tanda “tanwin” dan “alif lam” tidak akan pernah bertemu.
Untuk fi’il, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal ciri isim dan menghafal macam-macam huruf. Apabila tidak termasuk ism maupun huruf berarti dia termasuk fi’il.
Dengarkan Kajian:
0 komentar:
Post a Comment