14 Apr
Pertemuan : 14 bagian b
Program Acara : SYIAR (Study Islam Intensif Via Radio) Standard Podcast: Hide Player | Play in Popup | Download
14 Apr
Hadirilah Kajian Akbar
Bersama Penulis:
Al Ustadz Abu Umar Basyir Al Maidani
(Da’i dari Magelang, Penulis Buku-buku Best Seller, Staf Ahli Majalah Elfata dan Majalah Nikah Sakinah)
Bertempat di Masjid An-Nur, SMAN 1 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
Jl. Citrosancakan, Gemolong, Sragen
Hari Pertama:
Tema: TERORIS MELAWAN TERORIS
>> Sabtu, 1 Mei 2010 << >> Pukul 19.00 s.d. 21.30 WIB <<>> Ahad, 2 Mei 2010 << >> Pukul 08.30 s.d. 13.00 WIB <<
Gratis..!! Terbuka untuk umum, putra dan putri
CP: 08999499464 (Abu Zaid)
Acara ini diselenggarakan bersama oleh:
FORKAIS (Forum Kajian Islam) Alumni SMAN 1 Gemolong
MKI (Majelis Kerohanian Islam) SMAN 1 Gemolong
FKM (Forum Kajian Masyarakat) Gemolong
Label: Kajian Akbar
Oleh Al Ustadz Al Fadhil Abu Karimah Askari bin Jamal hafizhahullah
Tidur adalah kenikmatan dari Allah Azza Wajalla, seorang manusia akan merasakan ketenangan dan istirahat yang baik tatkala diberi kesepatan untuk tidur. Sebaliknya, seseorang yang mengalami kesulitan tidur (insomnia) akan merasa tidak nyaman, gelisah, dan dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit yang lain. Namun sebaliknya, berlebihan tidur juga dapat memudaratkan bagi dirinya.
Orang arab berkata:
كل ما زاد عن حده انقلب إلى ضده
Segala sesuatu yang melebihi batasnya, akan berubah menjadi lawannya
Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui kadar tidur yang menjadi rutinitas kita, dan juga waktu-waktu yang tepat untuk melakukannya. Apa yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah adalah resep yang sangat tepat bagi anda yang ingin mengatur waktu tidurnya. Beliau mengatakan:
“perusak kelima :
Banyak tidur
Sesungguhnya hal itu mematikan hati dan memberatkan badan, menyia-nyiakan waktu, serta mewariskan keseringan lalai dan kemalasan. Diantaranya ada yang sangat dibenci, diantaranya pula ada yang memudaratkan dan tidak memberi manfaat bagi tubuh. Tidur yang paling bermanfaat adalah : ketika tidur itu sangat dibutuhkan, dan tidur diawal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada akhirnya. Tidur dipertengahan hari lebih baik dari dua ujungnya (awal dan akhir siang) yang sedikit manfaatnya dan banyak kemudaratannya, apalagi tidur diwaktu ashar, demikian pula tidur diawal siang, kecuali bagi orang yang begadang dimalam hari.
Termasuk diantara hal yang dibenci: tidur antara shalat subuh dan terbitnya matahari , sebab itu waktu ghanimah (meraih kemenangan/manfaat yang besar) dan beramal diwaktu tersebut –menurut yang telah berpengalaman- memiliki keistimewaan yang besar, bahkan meskipun mereka berjalan sepanjang malam, tidak diperkenankan untuk beristirahat dari perjalanannya diwaktu itu hingga terbitnya matahari, sebab itu merupakan awal siang dan pembukanya, dan waktu turunnya rezki untuk mendapatkan bagian, meraih berkah, dan waktu itu adalah permulaan tumbuhnya siang, dan semua keadaan akan ditentukan dengan kondisi (pagi hari) tersebut, maka sepantasnya tidur yang dilakukannya seperti tidurnya orang yang terpaksa.
Maka kesimpulannya, adalah tidur yang paling baik dan bermanfaat adalah tidur dipertengahan malam pertama dan seperenam malam terakhir, yaitu sekitar 8 jam, dan ini merupakan tidur yang paling baik menurut para dokter. Apabila bertambah atau berkurang maka akan memberi pengaruh penyimpangan dalam kebiasaannya sesuai kadar porsi yang dilakukannya.
Termasuk diantara tidur yang tidak bermanfaat pula: adalah tidur diawal malam setelah terbenamnya matahari hingga berlalunya awal waktu isya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membenci tidur diwaktu tersebut, yang menunjukkan bahwa hal ini dibenci baik secara syariat demikian juga tabiat.
Banyak tidur juga dapat mewariskan berbagai macam penyakit, dan meninggalkan tidur dan melawannya juga dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya lainnya, menyebabkan buruknya proses metabolisme tubuh dan menyebabkan keringnya, kelainan jiwa, dan mengeringnya bagian-bagian tertentu yang lembab yang berpengaruh kepada pemahaman dan kinerjanya. Demikian pula dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang membinasakanyang seseorang tidak mengambil manfaat untuk hati dan jasmaninya.Tidaklah akan tegak sesuatu tanpa keseimbangan, barangsiapa yang berpegang dengan ini, maka sungguh dia telah mengambil kebaikan yang banyak untuknya. Wallahul musta’an.”
(Madarijus salikin:1/459).
Semoga ucapan beliau bermanfaat bagi kita semua.
Sumber: http://salafybpp.com
Label: Info Penting
Negara Indonesia yang terkenal dengan jumlah umat Islamnya yang besar tercoreng dengan kejadian Tragedi Pengagungan Kuburan Makam Keramat Mbah Priok di Tanjung Priok Jakarta beberapa hari lalu.
Dimana banyak umat Islam yang tertipu dengan kisah, sejarah, cerita, mitos atau gelar Habaib / Habib yang dianggap memiliki karomah / menjadi wali Allah sehingga mereka diagung-agungkan baik semasa hidupnya terlebih setelah meninggal.
Salah satunya adalah makam Syekh Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad atau disebut juga dengan Mbah Priok yang dimakamkan di Tanjung Priok Jakarta.
Banyak orang yang berziarah ke kuburan yang dianggap keramat ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan hal ini dapat didengarkan dari kajian berikut ini. Semoga bermanfaat.
Download Berlebihan Terhadap Kuburan Orang Shalih [Ustadz Abu Karimah Asykari Balikpapan]
Download Masjid yang Ada Kuburannya [Ustadz Abdul Barr Jakarta]
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim, M.A
Dalam sebuah hadits yang shahih dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah r bersabda:
“إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا”
“Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun”[1].
Arti “memperbaharui (urusan) agama” adalah menghidupkan kembali dan menyerukan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah r yang telah ditinggalkan manusia, yaitu dengan menyebarkan ilmu yang benar, mengajak manusia kepada tauhid dan sunnah Rasulullah r, serta memperingatkan mereka untuk menjauhi perbuatan syirik dan bid’ah[2].
Perhitungan akhir seratus tahun dalam hadits ini adalah dimulai dari waktu hijrah Rasulullah r dari Mekkah ke Madinah[3].
Sabda beliau r “…orang yang akan memperbaharui (urusan) agama…” tidak menunjukkan bahwa mujaddid di setiap akhir seratus tahun hanya satu orang, tapi mungkin saja pada waktu tertentu lebih dari satu orang, sebagaimana yang diterangkan oleh imam Ibnu Hajar dan para ulama lainnya[4].
Dalam hal ini, imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sesunguhnya Allah akan menghadirkan bagi umat manusia, pada setiap akhir seratus tahun orang yang akan mengajarkan kepada mereka sunnah-sunnah Rasulullah r (yang banyak telah ditinggalkan manusia) dan menghilangkan/memberantas kedustaan dari (hadits-hadits) Rasulullah r”[5].
Para ulama telah menyebutkan nama-nama para imam Ahlus sunnah yang memenuhi kriteria untuk disebut sebagai mujaddid (pembaharu) dalam Islam, berdasarkan pengamatan mereka terhadap sifat-sifat mulia para imam tersebut.
Dalam tulisan ini kami akan menyebutkan beberapa di antara para imam tersebut beserta sekelumit dari biografi mereka.
1- ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz bin Marwan bin Hakam al-Qurasyi al-Umawi al-Madani
Beliau adalah khalifah yang tersohor dengan keshalihan dan keadilannya, amirul mu’minin, imam tabi’in yang mulia, penghafal hadits yang utama dan terpercaya. Lahir pada tahun 64 H dan wafat pada tahun 101 H.
Ibunya adalah cucu sahabat yang mulia Umar bin Khattab t, namanya Hafshah bintu ‘Ashim bin Umar bin Khattab[6].
Beliau diserupakan dalam keadilan dan kelurusan akhlak dengan kakek beliau Umar bin Khattab t, dalam sifat zuhud dengan Hasan al-Bashri, dan dalam ketinggian ilmu dengan imam az-Zuhri[7].
Imam asy-Syafi’i memuji beliau dengan mengatakan: “al-Khulafa’ ar-Rasyidun (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk dan bimbingan Allah I) ada lima orang: Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali dan ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz”[8].
Para ulama Ahlus sunnah telah bersepakat untuk menobatkan beliau sebagai mujaddid (pembaharu) pertama dalam Islam[9].
Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sesunguhnya Allah akan menghadirkan bagi umat manusia, pada setiap akhir seratus tahun orang yang akan mengajarkan kepada mereka sunnah-sunnah Rasulullah r (yang banyak telah ditinggalkan manusia) dan menghilangkan/memberantas kedustaan dari (hadits-hadits) Rasulullah r. Kemudian kami melihat (meneliti sejarah), maka (kami dapati pembaharu) pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah) adalah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz, dan (pembaharu) pada akhir seratus tahun kedua adalah imam asy-Syafi’i[10].
2- Imam asy-Syafi’i, Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin bin al-‘Abbas bin ‘Utsman al-Muththalibi al-Qurasyi al-Makki.
Beliau adalah imam besar dari kalangan atba’ut tabi’in (murid para tabi’in), pembela sunnah Rasulullah r, ahli fikih yang ternama, penghafal hadits yang utama dan terpercaya. Lahir pada tahun 150 H dan wafat pada tahun 204 H, nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah r[11].
Imam Qutaibah bin Sa’id memuji beliau dengan mengatakan: “Kematian imam Syafi’i berarti kematian sunnah Rasulullah” [12].
Imam Ahmad bin Hambal berkata: “(kedudukan) imam Syafi’i (di jamannya) adalah seperti matahari bagi bumi dan sebagai penyelamat bagi umat manusia”[13].
Para ulama Ahlus sunnah juga telah bersepakat untuk menobatkan beliau sebagai mujaddid (pembaharu) kedua dalam Islam[14].
Imam Ahmad berkata: “…(Pembaharu) pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah) adalah imam asy-Syafi’i[15].
Imam Ibnu Hajar berkata: “Beliau adalah mujaddid (pembaharu) urusan agama Islam pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah)”[16].
3- Hasan al-Bashri, Abu Sa’id al-Hasan bin Abil Hasan Yasar al-Bashri
Beliau adalah Imam besar dari kalangan tabi’in, syaikhul Islam, sangat terpercaya dalam meriwayatkan hadits Rasulullah r. Lahir pada tahun 22 H dan wafat 110 H[17].
Beliau pernah disusukan oleh Ummu Salamah t, Istri Rasulullah r dan pernah didoakan kebaikan oleh Umar bin Khattab t agar diberi pemahaman dalam ilmu agama dan dicintai manusia[18].
Imam Muhammad bin Sa’ad memuji beliau dengan mengatakan: “Beliau adalah seorang yang berilmu (tinggi), menghimpun (berbagai macam ilmu), tinggi (kedudukannya), sangat terpercaya, sandaran dalam periwayatan hadits, dan ahli ibadah”[19].
Beliau termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[20].
4- Muhammab bin Sirin, Abu Bakr al-Anshari al-Bashri
Beliau adalah imam besar dari kalangan tabi’in, syikhul Islam, sanagt wara’ (berhati-hati dalam masalah halal-haram), sangat luas ilmunya lagi sangat terpercaya dan kokoh dalam meriwayatkan hadits Rasulullah r. Beliau wafat pada tahun 110 H[21].
Imam Abu ‘Awanah al-Yasykuri berkata: “Aku melihat Muhammad bin sirin di pasar, tidaklah seorangpun melihat beliau kecuali orang itu akan mengingat Allah”[22].
Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[23].
5- Muhammad bin Muslim bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah bin Syihab az-Zuhri al-Qurasyi al-Madani
Beliau adalah imam besar dari kalangan tabi’in, penghafal hadits yang utama, yang disepakati kemuliaan dan kecermatan hafalannya. Beliau wafat pada tahun 125 H [24].
Imam ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz memuji beliau dengan mengatakan: “Tidak tersisa seorangpun (di jaman ini) yang lebih memahami sunnah Rasulullah r dari pada az-Zuhri”[25].
Imam Ayyub as-Sakhtiyani: “Aku belum pernah melihat (seorangpun) yang lebih berilmu dari pada beliau” [26].
Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun pertama (hijriyah)[27].
6- Yahya bin Ma’in, Abu Zakaria al-Bagdadi
Beliau adalah imam besar dari kalangan atba’ut tabi’in (murid para tabi’in), ahli jarh wa ta’dil (penilaian terhadap para perawi hadits dalam bentuk pujian atau celaan) yang ternama, penghafal hadits yang utama, dan gurunya para ulama Ahli hadits. Lahir pada tahun 158 H dan wafat tahun 233 H[28].
Imam Ahmad bin Hambal memuji beliau dengan mengatakan: “Yahya bin Ma’in adalah orang yang Allah swt ciptakan (khusus) untuk urusan ini (membela sunnah Rasulullah saw), dengan beliau menyingkap kedustaan para pendusta dalam hadits (Rasulullah saw)”[29].
Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun kedua (hijriyah)[30].
7- Imam an-Nasa’i, Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu’aib bin ‘Ali bin Sinan
Beliau adalah imam besar, syaikhul Islam, penghafal dan kritikus hadits kenamaan, serta sangat terpercaya dalam meriwayatkannya. Lahir pada tahun 215 H dan wafat tahun 303 H[31].
Imam Abu Sa’id bin Yunus memuji beliau dengan mengatakan: “Abu ‘Abdirrahman an-Nasa’i adalah seorang imam (panutan), penghafal hadits dan sangat terpercaya dalam meriwayatkannya”[32].
Imam Abul Hasan ad-Daraquthni berkata: “Abu ‘Abdirrahman an-Nasa’i lebih didahulukan (dalam pemahaman ilmu hadits) dibandingkan semua ulama hadits di jaman beliau”[33].
Beliau juga termasuk yang dinobatkan sebagai salah seorang ulama pembaharu pada akhir seratus tahun ketiga (hijriyah)[34].
Catatan penting
- Banyak para imam besar Ahlus sunnah yang terkenal dengan ketinggian ilmu dan pemahaman, serta kuat dalam menegakkan sunnah Rasulullah saw, akan tetapi mereka tidak dinobatkan oleh para ulama sebagai pembaharu dalam Islam di jamannya, padahal mereka sangat pantas untuk itu, seperti imam Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan lain-lain. Hal ini disebabkan masa hidup mereka yang tidak bertepatan dengan waktu yang disebutkan dalam hadits di atas, dan ini sama sekali tidak mengurangi tingginya kedudukan dan kemuliaan mereka[35].
- Termasuk para imam Ahlus sunnah yang dinobatkan oleh sejumlah besar ulama Islam sebagai pembaharu dalam Islam di abad ke-12 Hijriyah adalah imam syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab at-Tamimi (wafat 1206 H)[36]. Dalam hal ini syaikh yang Mulia ‘Abdul ‘Aziz bin Baz berkata: “Termasuk di antara para imam (Ahlus sunnah) yang mendapatkan petunjuk (dari Allah I) dan da’i yang mengusahakan perbaikan (umat ini) adalah imam yang sangat dalam dan luas ilmunya, pembaharu ajaran Islam yang telah ditinggalkan (manusia) di abad ke-12 Hijriyah dan penyeru kepada sunnah Rasulullah r, syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali at-Tamimi al-Hambali, semoga Allah memperindah (menerangi) tempat peristirahannya dan memuliakannya di surga sebagai tempat menetapnya” [37].
- Demikian pula yang disebut-sebut para ulama sebagai pembaharu dalam Islam di abad ini, dua imam Ahlus sunnah yang ternama: syaikh yang mulia Muhammad Nashiruddin al-Albani dan syiakh yang mulia ‘Abdul ‘aziz bin Abdullah bin Baz, semoga Allah merahmati semua ulama ahlus sunnah yang telah wafat dan menjaga mereka yang masih hidup.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 24 Rabi’ul Tsani 1431 H
Abdullah bin Taslim al-Buthoni
Disalin dari ibnuabbaskendari.wordpress.com dan dipublikasikan kembali oleh salafiyunpad.wordpress.com
Catatan Kaki:
[2] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).
[3] Ibid.
[4] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/264).
[5] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).
[6] Lihat kitab “Tahdziibul kamaal” (21/432) dan “Tadzkirotul huffazh (1/118).
[7] Lihat kitab “Tadzkiratul huffazh” (1/119).
[8] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffazh” (1/119).
[9] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).
[10] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).
[11] Lihat kitab “Tahdziibul kamaal” (24/355), “siyaru a’laamin nubalaa’” (10/5) dan “Tadzkirotul huffazh (1/361).
[12] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).
[13] Dinukil oleh imam al-Mizzi dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (24/372).
[14] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/260).
[15] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (10/46).
[16] Kitab “Taqriibut tahdziib” (hal. 467).
[17] Lihat kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/71) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 160).
[18] Dinukil oleh imam al-Mizzi dalam kitab “Tahdziibul kamaal” (6/104).
[19] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffaz (1/71).
[20] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).
[21] Lihat kitab “siyaru a’laamin nubalaa” (4/606), “Tadzkiratul huffaz” (1/77) dan “Taqriibut tahdziib” (hal.160).
[22] Kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (4/610). Dalam sebuah hadits shahih Rasululah r bersabda: “Wali (kekasih) Allah adalah orang yang jika (manusia) memandangnya maka mereka akan ingat kepada Allah”. Lihat “Ash Shahihah” (no. 1733).
[23] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).
[24] Lihat kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/108) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 506).
[25] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Tadzkiratul huffaz” (1/109).
[26] Ibid.
[27] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).
[28] Lihat kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (11/71) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 597).
[29] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (11/80).
[30] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).
[31] Lihat kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (14/125) dan “Taqriibut tahdziib” (hal. 80).
[32] Dinukil oleh imam adz-Dzahabi dalam kitab “Siyaru a’laamin nubalaa’” (14/133).
[33] Ibid (14/131).
[34] Lihat kitab “’Aunul Ma’buud” (11/266).
[35] Ibid (11/263).
[36] Lihat kitab “’Aqidatusy syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab as-Salafiyyah” (1/18).
[37] Ibid (1/19-20).
Alhamdulillah, pelaksanaan kajian ini berjalan dengan lancar dan diikuti oleh ribuan kaum muslimin dari berbagai kota : Jakarta, Bandung, Madiun, Semarang, Pati, Salatiga, Jogja dan sekitar Wilayah Solo. Dan juga para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti kajian yang cukup panjang dan melelahkan ini, walaupun materi kitab belum selesai namun faidah yang sangat banyak dirasakan oleh para peserta yang hadir. Nasehat dan ilmu serta berkumpulnya para du’at adalah suatu nikmat yang harus kita syukuri dan insyaalloh kajian akan bersambung pada kesempatan tahun depan untuk menyelesaikan materi yang belum dibahas. Kami mengucapkan jazakalloh khoiron kepada panitia dan donatur yang membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Antum bisa mendownload kajian para asatidzah yang hadir pada kajian tersebut.
Meneladani Dakwah Rasulullah 01 – Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin
Meneladani Dakwah Rasulullah 02a – Ustadz Abdullah Taslim
Meneladani Dakwah Rasulullah 02b – Ustadz Abdullah Taslim
Meneladani Dakwah Rasulullah 03a – Ustadz Ali Musri
Meneladani Dakwah Rasulullah 03b – Ustadz Ali Musri
Meneladani Dakwah Rasulullah 04a – Ustadz Abu Sa’ad
Meneladani Dakwah Rasulullah 04b – Ustadz Abu Sa’ad
Penutup – Nasihat Penting Bagi Penuntut Ilmu – Ustadz Aris Sugiyantoro
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami sampaikan rekaman klarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya terhadap sebuah berita dusta yang beberapa waktu lalu disebarkan oleh sebagian pihak yang hobinya mentahdzir para du’at Salafiyin. Yaitu tentang kejadian yang sebenarnya antara Al Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah dan Asy Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah. Alhamdulillah, beliau Al Ustadz Abdullah Taslim hadir dan menjadi saksi dalam pertemuan di rumah Syaikh Abdullah Al Bukhari.
Klarifikasi ini disampaikan oleh Ustadz Taslim hafizhahullah saat sesi tanya jawab Dauroh Du’at Solo 2010 dan beliau al Ustadz Taslim sendiri yang menyuruh kami untuk menyebarkan rekaman ini di blog kami. Silakan download rekaman tersebut dan semoga menjadi jelas, siapa yang salah dan berdusta!
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam berasal dari keluarga terhormat bani Hasyim dari orang tua yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah bintu Wahb dari Bani Zuhrah. Demikian juga sekilas kisah Abdul Mutholib dan perannya dalam msyarakat Quraisy, khususnya dalam perang gajah. Maka pada kesempatan ini dipaparkan sekilas tentang keluarganya yang memiliki hubungan langsung dengan kelahiran nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Anak-anak Abdul Muthalib
Abdul Muthalib seorang tokoh terkemuka Quraisy dari bani Hasyim memiliki beberapa putra dan putri, diantaranya:
Demikianlah anak-anak Abdul Muthalib yang disebutkan para ulama sejarah islam.
Pernikahan Abdullah dan Aminah
Sudah menjadi ketetapan sejarah, bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah bintu Wahb wanita Bani Zuhrah. Bani Zuhrah masih termasuk kerabat bani Hasyim, bahkan Abdul Muthalib juga menikahi salah seorang wanita Bani Zuhrah yaitu Haalah bintu Wuhaib dan Wuhaib paman Aminah pun dipelihara di rumah Abdul Muthalib. Tidak ada penukilan sejarah peroncian pernikahan Abdullah ini yang dapat dijadikan sandaran sejarah, sedangkan riwayat yang menjelaskan perincian kisah pernikahannya semuanya lemah dan tidak dapat dijadikan sandaran sama sekali.[1]
Abdullah Wafat
Abdullah sakit dan wafat serta dikuburkan di kota Madinah ditempat keluarga neneknya Bani Adi bin Najaar, ketika melakukan perjalanan pulang berdagang dikota Madinah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits mursal dari Imam Al Zuhri yang menyatakan:
بَعَثَ عَبْد المُطَلِبِ عَبْدَ اللهِ بنَِ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ يَمْتَارُ تَمْرًا مِنْ يَثْرِيْبَ فَتَوَفَّى عَبْدُ اللهِ بِهَا وَ وَلَدَتْ آمِنَةُ رَسُوْلَ اللهِ فَكانَ فِيْ حِجْرِ عَبْدِ الْمُطَلِّبِ
“Abdul Muthalib mengutus Abdullah membeli kurma di Yatsrieb (Madinah), lalu ia meninggal disana, lalu Aminah melahirkan Rasulullah lalu beliau dipelihara Abdul Muthalib“.
Riwayat diatas lemah dari sisi sanad periwayatan karena riwayat mursal Az Zuhri, namun ini sama dengan hadits yang diriwayatkan Qais bin Makhramah seorang sahabat Nabi ketika mengisahkan kelahiran Rasulullah dalam pernyataan beliau:
تُوُفِّيَ أَبُوْهُ وَ أُمُّهُ حُبْلَى بِهِ
“Bapak beliau meninggal dunia dalam keadaan ibunya mengandung beliau (Rasulullah)”.[2]
Demikianlah pendapat ulama yang dirajihkan Ibnu Ishaaq dan Ibnu Sa’ad dan inilah yang masyhur. Dengan demikian hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya):
“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu“. (QS. Ad Dhuha: 6)
Semoga bermanfaat.
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami hadirkan rekaman Silaturahmi Keluarga Sakinah I & II yang disampaikan oleh Ustadzuna Mahful Safrudin, Lc. hafizhahullah dengan tema “KIAT SUKSES MEMPERSIAPKAN KELUARGA BAHAGIA” dan “INDAHNYA MENJADI PENGANTIN” . Sebuah kajian yang menarik dan sarat akan ilmu, cocok untuk mereka yang ingin segera menikah dan penting bagi mereka yang telah berkeluarga. Langsung saja download rekamannya pada link berikut:
KIAT SUKSES MEMPERIAPKAN KELUARGA BAHAGIA 01
KIAT SUKSES MEMPERIAPKAN KELUARGA BAHAGIA 02
Nantikan Silaturahmi Keluarga Sakinah berikutnya dengan materi menarik lainnya bersama Asatidzah Ahlus Sunnah lainnya.
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Kajian Umum dalam Rangka Penggalangan Dana untuk Pembebasan Tanah dan Pendirian Islamic Center Solo
Tema:
MUTIARA DAKWAH DI TENGAH LAUTAN FITNAH
(Meneladani Semangat Dakwah Nabi dan Para Sahabatnya)
Insya Allah disampaikan oleh
Al Ustadz Afifi Abdul Wadud (dari Yogyakarta)
Ahad, 18 April 2010
Pukul 08.00 WIB s.d. Zhuhur
di Masjid baiturrahmah, Perumnas Mojosongo, Solo
Terbuka untuk Umum, Putra dan Putri
Informasi:
0812 2602 0049
0878 3623 5468
Acara ini diselenggarakan oleh:
Forum Kajian Islam SUBULUS SALAM
Takmir Masjid Baiturrahmah
Label: Kajian Umum
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami persembahkan rekaman Pengajian Bulanan di kecamatan Gemolong, Sragen yang disampaikan oleh Al Ustadz Abu Umair Mahful Safrudin, Lc. hafizhahullah. Kajian ini mengambil tema NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’ yang ditulis oleh Ustadz Abu Sangkan hadahullah. Semoga nasihat dan koreksi yang disampaikan oleh al Ustadz Mahful terhadap buku tersebut bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin dan juga bagi penulisnya hadahullah. Silakan download pada link berikut:
01 NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’
02 NASIHAT DAN KOREKSI TERHADAP BUKU PELATIHAN SHALAT KHUSYU’
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Alhamdulillah, silakan download nasihat yang disampaikan oleh Ustadz Abul Hasan as Sidawi dengan tema Menahan Diri Ketika Timbul Fitnah. Termasuk dari prinsip umum ahlus sunnah wal jama’ah adalah menahan diri ketika timbul fitnah di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah. Merupakan prinsip yang harus dipegangi oleh setiap muslim. Tidak ikut campur dalam urusan-urasan yang bukan bidangnya. Apabila engkau diuji dalam fitnah tersebut, maka korbankanlah dirimu, jangan kau korbankan agamamu. Dan janganlah engkau membantu tersebarnya fitnah baik dengan tangan dan lisan. Akan tetapi, hendaklah kau tahan tangan, lisan, dan hawa nafsumu dari ikut campur terhadap fitnah.
Ibnu Hazm pernah menyatakan : “Tidak ada bencana yang lebih besar terhadap ilmu dan ulama, yaitu munculnya orang-orang yang ikut campur dalam keadaan mereka bukan ahlinya”
Syaikh al-Imam Abu Nashr berkata:
“Kalau sendainya orang yang tidak memiliki ilmu diam, hingga berbicara orang-orang yang memiliki ilmu dalam bidang tersebut, niscaya akan segera selesai khilaf yang muncul di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah”
Langsung saja download rekaman kajian tersebut pada link berikut:
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini silakan download rekaman kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abul Hasan as Sidawy hafizhahullah dengan tema Jalin Ukhuwah, Sudahi Perselisihan. Kajian ini diselenggarakan di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Surabaya.
Diantara kenikmatan terbesar yang dianugerahkan Allah kepada kaum Muslimin adalah nikmat ukhuwah di atas manhaj yang benar, termasuk keutamaan terbesar yang diberikan kepada hamba-hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi nikmat ini akan hilang dan hancur ketika muncul ikhtilaf (perselisihan) di tengah-tengah kaum Muslimin terkhusus Ahlus sunnah wal jama’ah.
Sebab munculnya perselisihan di tengah-tengah Ahlus sunnah wal jama’ah bukanlah karena manhaj dan aqidah yang mereka berjalan di atasnya, akan tetapi karena adanya kesalahan yang dilakukan oleh beberapa individu, disebutkan oleh Al-Imam Abu Nashr bahwa diantara sebab munculnya perpecahan adalah:
Adapun tatkala terjadi perselisihan maka disebutkan oleh Al-Imam Al-Wadi’i rahimahullah beberapa langkah untuk meredam khilaf yang muncul di kalangan ahlus sunnah wal jama’ah :
Silakan download kajian ini pada link berikut:
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian
Umat islam saat ini tidak mungkin akan mendapatkan kemuliaanya kecuali dengan cara apa yang telah membuat mulia generasi pendahulunya. Yaitu, dengan ketakwaan yang hanya dapat diraih dengan ilmu.
Lahirnya generasi yang benar-benar bertakwa dan memiliki ilmu yang kuat tentang al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih, merupakan keniscayaan. Sebab merekalah yang kelak diharapkan akan membimbing serta mengarahkan ummat menuju kehidupan yang bersih, takwa dan islami sesuai dengan manhaj Ahlu Sunnah wal Jama’ah.
Terciptanya generasi yang bertakwa adalah tanggung jawab setiap insan muslim secara menyeluruh. Setiap elemen bahu-membahu dalam lingkup yang dibidanginya untuk memikul tanggung jawab ini. Berbagai upaya dari setiap bidang itu akan saling menjembatani hingga menghantarkan generasi umat ini menuju gerbang kejayaan dan kemuliaannya.
Diantara elemen yang turut andil besar dalam upaya pembekalan ilmu bagi generasi umat ini adalah lembaga pendidikan pondok pesantren / ma’had yang bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Alhamdulillah, saat ini telah banyak berkembang ma’had-ma’had Ahlus Sunnah. Beberapa diantaranya telah menyampaikan visi, misi serta informasi akademiknya kepada ummat melalui radio Rodja. insya Allah ma’ahid lainnya akan kami hadirkan di waktu mendatang. Berikut kami sertakan rekaman Dialog Interaktif yang sudah kami selenggarakan. Kami persilahkan bagi kaum muslimin yang hendak mendengarkan atau mendownload dalam format audionya. audionya. Semoga bermanfaat.
Talkshow Ma'had Imam Bukhari Surakarta: Hide Player | Play in Popup | DownloadLabel: Doanload Audio, Doanload Kajian
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami persembahkan rekaman kajian dengan tema JIHAD DI BUMI PALESTINA yang disampaikan oleh al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc. hafizhahullah. Beliau adalah pengasuh Ma’had Al Ukhuwah Sukoharjo. Pada kajian ini beliau menjelaskan sikap seorang muslim dalam menghadapi musibah yang menimpa kaum Muslimin di Palestina, serta fatwa para ulama Islam terkait musibah Palestina. Mudah-mudahan kajian yang beliau sampaikan bermanfaat bagi kita. Kajian ini diselenggarakan oleh Radio Suara Quran 94.4 FM. Silakan download pada link berikut:
Label: Doanload Audio, Doanload Kajian