WWW.INISIAL.CO.CC   Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad) "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Yang MEROKOK, dilarang buka blog saya...!!! image Klik! untuk mampir ke blog saya SILAKAN KLIK!
تبرئة العلامة الهرري مما افتراه عليه المدعو عبد الرحمن دمشقية في كتابه المسمى "الحبشي شذوذه وأخطاؤه"  والكتاب المسمى "بين أهل السنة وأهل الفتنة" وغيرهما من الإصدارات من مناشير وشرط  

UNTUK IMAM SAMUDRA DAN KELUARGA

Oleh Abu Umar Basyir

Sebagai tambahan, catatan-catatan ini kami hadiahkan secara khusus kepada saudara Imam Samudra yang tengah berada di balik terali besi, juga untuk istri dan keluarganya. Sungguh, kami sangat berharap bahwa dengan izin Allah kemudian dengan segala tekad dna hasrat tulus, Anda bisa menemukan jalan yang tepat. Betapa, seperti diungkapkan oleh Ibnu Mas’ud,

“Berapa banyak orang yang berniat baik tetapi tidak mendapatkan kebaikan tersebut.”[1]

Buku ini (Teroris Melawa Teroris - admin), semoga saja, bisa membantu Anda menemukan jalan tersebut. Kalau Anda memang betul-betul tulus hendak memperjuangkan Islam, sungguh pintu kebajikan selalu terbuka, kapan dan di manapun juga. Untuk itu, kami senantiasa mengharapkan, agar Anda menyadari kekeliruan yang selama ini telah dilakukan. Mungkin kekeliruan itu bukan pada niat baik Anda, tapi pada cara yang ditempuh.

Saudara Imam, penjara bukanlah akhir perjuangan. Anda masih harus berjuang melawan segala pendapat, pemikiran, dan keyakinan keliru yang selama ini mengotori niat baik saudara. Bagaimana tidak, betapa meruginya bila untuk mengakhiri masa hidup dalam bui pun Anda masih menyimpan hal-hal yang mengotori keislaman Anda. Cobalah untuk terus menyadari bahwa kebenaran itu untuk selalui dikaji, dipelajari, dan ditaati. Jangan menganggap apa yang sudah saudara dapatkan selama ini telah sampai pada titik akhir. Sehingga tak mungkin dikembangkan, diperbaiki, dan diluruskan. Catat saja, kita tak boleh menganggap suci diri sendiri, karena sikap itu merupakan penyakit yang paling berbahaya bagi seorang muslin, betapapun taatnya dia.

Mungkin Anda sudah banyak berbuat untuk Islam, setidaknya menurut persepsi dan keyakinan Anda. Namun, apakah berarti Anda tidak mungkin tergelincir? Untuk menyadari bahwa kita telah berbuat baik, betapa mudahnya. Tapi untuk menjadi sadar bahwa kita telah tergelincir, telah berlaku salah, memang sangat tidak mudah. Ketulusan niat menjadi modal utamanya. Betapa banyak ahli ibadah yang tergelincir dan terpuruk di dalam kehinaan, karena melakukan sesuatu yang dianggapnya remeh dan sepele. Betapa banyak orang shalih atau bahkan orang berilmu yang terjerembab dalam kubangan dosa dan kemungkaran, disebabkan hal-hal ‘kecil’ yang tak pernah dipandangnya dengan sebelah mata pun.

Untuk itu, coba Anda tidak menganggap kecil sebuah kesalahan. Barangkali dengan menelaah catatan-catatan ringan ini Anda bisa menemukan beberapa titik kesalahan dan kekeliruan, yang semoga masih dapat diperbaiki. Agar kalaupun maut menjemput dalam waktu dekat –dan usia itu mutlak di tangan Allah semata- Anda bisa berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dari sekarang.

Catatan-catatan ini kami utarakan, bukan dalam keyakinan bahwa kami lebih baik dari Anda. Tidak, sama sekali tidak. Namun karena memang Anda lebih dikenal sehingga segala kekeliruan Anda pun bisa jadi lebih mudah terlihat. Sementara kami pun sadar, kami juga manusia biasa yang begelimang delam kesalahan. Dengan mencoba member kemungkinan perbaikan diri bagi Anda, semoga Allah pun berkenan memberikan perbaikan pada diri kami.

Mungkin Anda, atau siapapun juga, terkadang bertanya-tanya, “Bukankah siapapun bisa berbuat salah dan keliru? Kenapa catatan-catatan ini –selain sebagai kajian umum- diperuntukkan secara khusus bagi seorang Imam Samudra dan keluarganya?” Bukannya kami beranggapan hanya Anda yang layak disebut sebagai pihak yang bersalah, sementara yang lain tidak. Tapi secara kenyataan Anda sudah menyuarakan apa yang dianggap benar, dan klaim Anda itu didengar oleh orang banyak, dan Anda berada di posisi akhir dari pergerakan jasmani, terkurung di ruang penjara. Dan secara kebetulan, cukup banyak yang mendukukng pendapat Anda, serta secara kebetulan pula kami mendengar dan mengetahui sebagian langsung darinya. Kami lalu mendapat beberapa kekeliruan itu, termasuk dalam tulisan Anda (Aku Melawan Teroris-admin). Maka, kami sungguh berhasrat agar Anda bisa menyelamatkan diri dari berbagai kekeliruan itu. Semoga saja setiap muslim yang sempat terpengaruh hal-hal keliru itu dapat pula beringsut dari kekeliruan mereka.

Kami sadar, bisa saja tulisan ini tak sempat dibaca oleh Anda, karena bisa saja Allah menjemput Anda atau kami, sebelum segalanya tuntas. Tapi, kalau langkah kami terhenti oleh takdir, semoga Allah mencatat niat baik ini. Dan kalau Anda yang terhenti juga karena takdir sebelum membaca risalah ini, semoga keluarga Anda –istri, ibu dan anak-anak Anda- berkesempatan membaca dna menelaahnya, untuk memperbaiki langkah perjuangan mereka di kemudian hari.

Bukan Buku Ilmiah

Buku ini, memang bukan buku ilmiah. Tapi bukan berarti kami mengabaikan sisi-sisi ilmiah yang diperlukan, dan bukan berarti dalam buku ini kami tidak bersandar pada data-data ilmiah untuk mengkaji berbagai persoalan.

Kami mengatakan bahwa buku ini bukan buku ilmiah, dalam makna khusus. Bukan layaknya sebuah buku yang berisis catatan-catatan ilmiah, kajian-kajian mendalam dengan perincian dalil dan hujah-hujahnya, seperti umumnya karya ulama ahli hadits, para peneliti ilmiah, atau penuntut ilmu yang berkompeten di bidang hadits. Karena –seperti sudah kami ungkapkan sebelumnya- itu di luar kapasitas kami kami, bila maknanya adalah sungguhan, bukan jiplakan.

Karena buku ini bukanlah buku ilmiah tentu juga bukan merupakan rujukan ilmiah para penuntut ilmu. Buku ini hanya disusun untuk masyarakat awam atau para penuntut ilmu yang berkepentingan mencari solusi dari berbagai realita yang akan kami angkat.

Karena buku ini, sekali lagi, bukan buku ilmiah, maka mungkin parapembaca akan mendapatkan beberapa pembahasan tentang akidah, syariat dan penjabaran ilmiah beberapa subyek bahasan kami secara sederhana, dan mungkin kurang komplit. Terutama bagi yang sudah terbiasa membaca dan menelaah beberapa buku yang royal denga perincian ilmiah, meski bukan merupakan hasil telaah dan penelitian sendiri.

Akhirnya, segala kritik dan saran membangun senantiasa kami harapkan dari manapun Anda berada.

Abu Umar Basyir

((Disalin dari buku Teroris Melawan Teroris, hal. 21-25, karya Abu Umar Basyir, penerbit Mawazin))

0 komentar:

Labels

comment

Artikel cari disini

Download E book

Hire Me Direct
eXTReMe Tracker