Judul Kajian
Kajian Kitab Bahjah Al Qulub Al Abrar Wa Qurrotu ‘Uyun Al Akhyar
Karya: Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah
Tema
Iman Kepada Takdir dan Keutamaan Da’wah
Tingkat
Pemula
Waktu dan Tempat
di Masjid Al Ashri, Yogyakarta
Pada tanggal 1- 20 Ramadhan 1428
Pemateri
Ustadz Aris Munandar, Ss.
(Pengajar Al Madinah International University dan Pengajar Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)
Kajian kali ini membahas hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
المؤمن القوي خير، وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف. وفي كلٍّ خير. احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تَعْجَز . وإن أصابك شيء فلا تقل: لو أني فعلت كذا، كان كذا وكذا، ولكن قل: قدَّر الله، وما شاء فعل، فإن لَوْ تفتح عمل الشيطان
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun setiap mereka memiliki kebaikan. Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu, lalu memintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah. Jika engkau tertimpa musibah janganlah berkata: ‘Seandainya saya berbuat begini maka tentu tidak terjadi begitu’. Namun katakanlah: ‘Allah telah menakdirkan musibah ini. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi’. Karena perkataan ‘Seandainya begini dan begitu…’ dapat menjerumuskan dalam perbuatan syaithan” [HR. Muslim]
Banyak orang mengira bahwa yang dimaksud orang beriman yang kuat dalam hadits ini adalah orang yang kuat badannya. Padahal zhahir hadits menunjukkan Al Qowi adalah sifat dari Al Mu’min. Maka kuat yang dimaksud dari hadits ini adalah kuat imannya. Maka hadits ini adalah dalil bahwa iman itu bertingkat-tingkat.
Dalam hadits ini juga terdapat nasehat yang indah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تَعْجَز
“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu, lalu memintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah”
Syaikh As Sa’di berkata: “Nasehat ini adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat”.
Podcast: Play in new window | Download
0 komentar:
Post a Comment